Legenda Timnas Malaysia Peringatkan Penggemar Jangan Berharap Hasil Bagus di Piala Asia 2023
loading...
A
A
A
Legenda Timnas Malaysia , Datuk Jamal Nasir memperingatkan penggemar jangan berharap Harimau Malaya meraih hasil bagus di Piala Asia 2023 . Ini disebabkan lantaran Malaysia belum pernah mendapatkan kemenangan menghadapi tim-tim peringkat 100 dunia.
Piala Asia 2023 akan berlangsung di Qatar pada 10 Januari hingga 12 Februari 2024. Ajang tersebut akan menjadi penampilan keempat Timnas Malaysia, setelah terakhir kali menembus putaran final Piala Asia 1980 atau tepatnya 42 tahun silam.
Sejatinya, Malaysia sempat tampil di Piala Asia 2007. Namun, Harimau Malaya berstatus sebagai tuan rumah bersama Thailand, Indonesia, dan Vietnam.
Sementara Datuk Jamal Nasir memperingatkan penggemar Malaysia untuk tak terlalu berharap mendapatkan hasil bagus di Piala Asia 2023. Menurutnya, Harimau Malaya menjadi satu-satunya tim dengan peringkat di bawah 100 dunia dibandingkan Bahrain (peringkat 86), Yordania (peringkat 87), dan Korea Selatan (peringkat 23) di Grup E Piala Asia.
"Seperti warga Malaysia lainnya, saya juga ingin tim nasional tampil baik, namun kami harus realistis. Kami belum bermain melawan tim peringkat 100 teratas secara reguler dan ada kesenjangan besar di level ini," kata Datuk Jamal Nasir dikutip dari New Straits Times, Senin (25/12/2023).
Datuk Jamal Nasir menilai Bahrain, Yordania dan Korea Selatan merupakan tim langganan tampil di Piala Asia. Bahkan, ia menilai Malaysia bakal kewalahan untuk menghadapi ketiga tim tersebut.
"Yordania dan Bahrain terbiasa bermain di Piala Asia, sementara Korea Selatan adalah tim kelas dunia. Mereka semua telah menghadapi lawan tingkat tinggi secara teratur dan para pemain kami mungkin akan kewalahan di Piala Asia," sambungnya.
Lebih jauh, Datuk Jamal Nasir menilai Malaysia harus menghadapi tim-tim yang memiliki peringkat lebih tinggi untuk bisa berkembang. Namun dengan berada di posisi 130 ranking FIFA membuat Malaysia kesulitan untuk menghadapi lawan yang memiliki ranking lebih tinggi.
"Tim nasional perlu bermain melawan tim-tim yang berperingkat lebih tinggi untuk berkembang, namun dengan peringkat kami yang lebih rendah, ini menjadi sulit karena tim-tim yang berperingkat lebih tinggi lebih memilih bermain dengan tim yang levelnya sama," pungkasnya.
Piala Asia 2023 akan berlangsung di Qatar pada 10 Januari hingga 12 Februari 2024. Ajang tersebut akan menjadi penampilan keempat Timnas Malaysia, setelah terakhir kali menembus putaran final Piala Asia 1980 atau tepatnya 42 tahun silam.
Sejatinya, Malaysia sempat tampil di Piala Asia 2007. Namun, Harimau Malaya berstatus sebagai tuan rumah bersama Thailand, Indonesia, dan Vietnam.
Sementara Datuk Jamal Nasir memperingatkan penggemar Malaysia untuk tak terlalu berharap mendapatkan hasil bagus di Piala Asia 2023. Menurutnya, Harimau Malaya menjadi satu-satunya tim dengan peringkat di bawah 100 dunia dibandingkan Bahrain (peringkat 86), Yordania (peringkat 87), dan Korea Selatan (peringkat 23) di Grup E Piala Asia.
"Seperti warga Malaysia lainnya, saya juga ingin tim nasional tampil baik, namun kami harus realistis. Kami belum bermain melawan tim peringkat 100 teratas secara reguler dan ada kesenjangan besar di level ini," kata Datuk Jamal Nasir dikutip dari New Straits Times, Senin (25/12/2023).
Datuk Jamal Nasir menilai Bahrain, Yordania dan Korea Selatan merupakan tim langganan tampil di Piala Asia. Bahkan, ia menilai Malaysia bakal kewalahan untuk menghadapi ketiga tim tersebut.
"Yordania dan Bahrain terbiasa bermain di Piala Asia, sementara Korea Selatan adalah tim kelas dunia. Mereka semua telah menghadapi lawan tingkat tinggi secara teratur dan para pemain kami mungkin akan kewalahan di Piala Asia," sambungnya.
Lebih jauh, Datuk Jamal Nasir menilai Malaysia harus menghadapi tim-tim yang memiliki peringkat lebih tinggi untuk bisa berkembang. Namun dengan berada di posisi 130 ranking FIFA membuat Malaysia kesulitan untuk menghadapi lawan yang memiliki ranking lebih tinggi.
"Tim nasional perlu bermain melawan tim-tim yang berperingkat lebih tinggi untuk berkembang, namun dengan peringkat kami yang lebih rendah, ini menjadi sulit karena tim-tim yang berperingkat lebih tinggi lebih memilih bermain dengan tim yang levelnya sama," pungkasnya.
(yov)