Tumpuan Italia di Liga Champions, Pelatih Atalanta: Jangan Kecewakan Penggemar
loading...
A
A
A
LISBON - Atalanta memiliki tanggung jawab untuk tidak mengecewakan publik Italia saat mereka menghadapi Paris Saint Germain ( PSG ) pada laga perempat final Liga Champions di Estadio da Luz, Kamis (13/8/2020) dini hari WIB. Pernyataan itu dilontarkan pelatih Gian Piero Gasperini.
Atalanta merupakan satu-satunya klub Serie A yang masih bertahan di Liga Champions musim ini. Tim kuda hitam ini merupakan salah satu tim yang paling menghibur di kompetisi elite Eropa. (Baca juga: Satu Pemain Berkeliaran, PSG Merinding Atalanta Punya Sayap Agresif )
Betapa tidak, Atalanta punya catatan bagus dalam hal membobol gawang lawan. Di Serie A misalnya, pasukan Gasperini sukses menjebol 98 gol musim ini dengan rata-rata mencetak dua gol per pertandingan. Bagimana di Liga Champions?
Tak jauh berbeda dengan kompetisi domestik. Atalanta juga punya rapor mengesankan di Liga Champions dengan mencetak dua gol per pertandingan. Karena itu, Gasperini ingin memertahankan statistik tersebut saat berhadapan melawan PSG di tempat netral. (Baca juga: Bisa Muncul Juara Baru di Liga Champions )
Gasperini berpikir Atalanta berhutang pada diri mereka sendiri dan pendukung yang terpaksa menantikan pertandingan melalui tayangan televisi setelah pandemi virus corona mengancam Wilayah Bergamo, Italia. Prinsip inilah yang dipegang pelatih saat membawa rombongan La Dela ke Lisbon.
"Kami tahu betul antisipasi seputar pertandingan ini mengingat semangat dan cinta di sekitar Bergamo untuk Atalanta. Tahun ini, ada motivasi yang lebih besar mengingat semua yang telah terjadi. Ini pertandingan sepak bola tetapi kami harus mewakili wilayah kami dengan cara terbaik," kata Gasperini jelang pertandingan.
"Kami tiba dalam kondisi mental terbaik. Kami mendapatkan beberapa hasil yang sangat penting setelah lockdown. Kami adalah bukti bahwa bahkan tim tanpa warisan Eropa dapat melakukannya dengan baik dan mencapai tujuan penting melalui permainan, antusiasme, dan hal lainnya. Kami memiliki tanggung jawab kepada diri kami sendiri untuk tidak mengecewakan. Kami ingin terus menunjukkan bahwa Atalanta bisa disejajarkan dengan klub papan atas di Eropa," tambahnya.
Ancaman Covid-19 yang masih menghantui sebagian negara membuat UEFA menerbitkan aturan baru di sisa pertandingan Liga Champions. Salah satunya mengadakan pertandingan perempat final hingga final di Kota Lisbon, Portugal.
Menanggapi hal itu, Gasperini mengakui dia lebih suka memainkan dua leg, dengan mengatakan Atalanta secara historis bermain bagus di pertandingan kedua.
"Kami menghadapi tim yang belum pernah kami hadapi sebelumnya dan tidak memiliki parameter langsung dalam hal pertemuan dengan para pemainnya. Namun demikian, cara terbaik untuk bertahan adalah bermain bagus. Kami akan mencoba menghentikannya dengan organisasi kami. Kami menghadapi banyak pemain kuat," pungkas Gasperini.
Lihat Juga: Tragedi Berdarah di Belgrade: Pau Cubarsi Butuh 10 Jahitan di Wajah usai Diterjang Tendangan
Atalanta merupakan satu-satunya klub Serie A yang masih bertahan di Liga Champions musim ini. Tim kuda hitam ini merupakan salah satu tim yang paling menghibur di kompetisi elite Eropa. (Baca juga: Satu Pemain Berkeliaran, PSG Merinding Atalanta Punya Sayap Agresif )
Betapa tidak, Atalanta punya catatan bagus dalam hal membobol gawang lawan. Di Serie A misalnya, pasukan Gasperini sukses menjebol 98 gol musim ini dengan rata-rata mencetak dua gol per pertandingan. Bagimana di Liga Champions?
Tak jauh berbeda dengan kompetisi domestik. Atalanta juga punya rapor mengesankan di Liga Champions dengan mencetak dua gol per pertandingan. Karena itu, Gasperini ingin memertahankan statistik tersebut saat berhadapan melawan PSG di tempat netral. (Baca juga: Bisa Muncul Juara Baru di Liga Champions )
Gasperini berpikir Atalanta berhutang pada diri mereka sendiri dan pendukung yang terpaksa menantikan pertandingan melalui tayangan televisi setelah pandemi virus corona mengancam Wilayah Bergamo, Italia. Prinsip inilah yang dipegang pelatih saat membawa rombongan La Dela ke Lisbon.
"Kami tahu betul antisipasi seputar pertandingan ini mengingat semangat dan cinta di sekitar Bergamo untuk Atalanta. Tahun ini, ada motivasi yang lebih besar mengingat semua yang telah terjadi. Ini pertandingan sepak bola tetapi kami harus mewakili wilayah kami dengan cara terbaik," kata Gasperini jelang pertandingan.
"Kami tiba dalam kondisi mental terbaik. Kami mendapatkan beberapa hasil yang sangat penting setelah lockdown. Kami adalah bukti bahwa bahkan tim tanpa warisan Eropa dapat melakukannya dengan baik dan mencapai tujuan penting melalui permainan, antusiasme, dan hal lainnya. Kami memiliki tanggung jawab kepada diri kami sendiri untuk tidak mengecewakan. Kami ingin terus menunjukkan bahwa Atalanta bisa disejajarkan dengan klub papan atas di Eropa," tambahnya.
Ancaman Covid-19 yang masih menghantui sebagian negara membuat UEFA menerbitkan aturan baru di sisa pertandingan Liga Champions. Salah satunya mengadakan pertandingan perempat final hingga final di Kota Lisbon, Portugal.
Menanggapi hal itu, Gasperini mengakui dia lebih suka memainkan dua leg, dengan mengatakan Atalanta secara historis bermain bagus di pertandingan kedua.
"Kami menghadapi tim yang belum pernah kami hadapi sebelumnya dan tidak memiliki parameter langsung dalam hal pertemuan dengan para pemainnya. Namun demikian, cara terbaik untuk bertahan adalah bermain bagus. Kami akan mencoba menghentikannya dengan organisasi kami. Kami menghadapi banyak pemain kuat," pungkas Gasperini.
Lihat Juga: Tragedi Berdarah di Belgrade: Pau Cubarsi Butuh 10 Jahitan di Wajah usai Diterjang Tendangan
(sha)