Biodata Joshua Buatsi: Petinju Bergelar Sarjana yang Sangat Kejam
loading...
A
A
A
Popularitas Joshua Buatsi mungkin tak begitu disorot lantaran ia kalah bersaing dengan sejumlah petinju yang berada di kelas berat ringan, seperti Canelo Alvarez, Dmitry Bivol, dan Artur Beterbiev. Namun jangan pernah meremehkan petinju dari Ghana ini.
Buatsi dikenal sangat kejam saat berada di atas ring. Pengakuan itu bukan isapan jempol belaka. Belum lama ini, dia berhasil memperpanjang rekor kemenangan tak terkalahkannya menjadi 18-0 (13 KO) usai mengalahkan Dan Azeez dengan kemenangan angka mutlak 116-110, 117-109 dan 117-109 pada pertarungan final eliminasi kelas berat ringan WBA di OVO Arena, London, Inggris, Minggu (4/2/2024).
Ini merupakan kedua kalinya Buatsi memenangkan pertarungan dalam 12 ronde. Kemenangan ini sudah cukup untuk mengalungkan sabut juara gelar Inggris dan Persemakmuran. Lantas seperti apa biodata Joshua Buatsi?
Buatsi belajar di SMA Edenham. Setelah itu, Buatsi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas St Mary.
Di Universitas St Mary, Buatsi menerima gelar sarjana bidang manajemen ilmu olahraga. Lalu mengapa dia memutuskan untuk menjalani kariernya di olahraga tinju?
Menurut beberapa data, Buatsi memulai kariernya tinjunya di klub South Norwood and Victory, London, Inggris. Saat itu dia dilatih Terry Smith.
Setelah berlatih keras, Buatsi memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan Hearn's Matchroom Boxing. Mark Gillespie, pelatih kedua di SNaV, mengikuti Buatsi ke sirkuit profesional dan meninggalkan akar amatirnya.
Pada Turnamen Kualifikasi Olimpiade Tinju Eropa 2016 yang diadakan di Samsun, Turki, Buatsi mengalahkan Oleksandr Khyzhniak dari Ukraina di semifinal dan petinju Belanda Peter Müllenberg di final turnamen kelas berat ringan untuk mengamankan tempatnya di Rio sebagai bagian dari Inggris Raya tim.
Pada Olimpiade 2016 di kompetisi kelas berat ringan putra, ia mengalahkan Elshod Rasulov dari Uzbekistan dengan KO pada ronde ketiga, untuk melaju ke perempat final.
Namun perjalanannya di Olimpiade 2016 tak berjalan mulus lantaran Buatsi hanya mampu menggondol medali perunggu. Setelah itu, petinju berusia 30 tahun tersebut semakin memantapkan kariernya di olahraga tinju.
Buatsi melakukan debut profesionalnya pada 1 Juli 2017, saat melawan Carlos Mena di The O2 Arena. Buatsi memenangkan pertarungan dengan TKO di ronde kedua. Dia selanjutnya bertarung pada 1 September melawan Baptiste Castegnaro, menang dengan TKO di ronde kelima. Kariernya semakin cemerlang hingga akhirnya Buatsi berhasil memegang sabuk juara kelas berat ringan Inggris dan Persemakmuran.
Buatsi dikenal sangat kejam saat berada di atas ring. Pengakuan itu bukan isapan jempol belaka. Belum lama ini, dia berhasil memperpanjang rekor kemenangan tak terkalahkannya menjadi 18-0 (13 KO) usai mengalahkan Dan Azeez dengan kemenangan angka mutlak 116-110, 117-109 dan 117-109 pada pertarungan final eliminasi kelas berat ringan WBA di OVO Arena, London, Inggris, Minggu (4/2/2024).
Ini merupakan kedua kalinya Buatsi memenangkan pertarungan dalam 12 ronde. Kemenangan ini sudah cukup untuk mengalungkan sabut juara gelar Inggris dan Persemakmuran. Lantas seperti apa biodata Joshua Buatsi?
Biodata Joshua Buatsi
Joshua Buatsi lahir di Accra, Ghana pada 14 March 1993. Saat remaja dia tinggal bersama keluarganya di Thornton Heath, London, Inggris.Buatsi belajar di SMA Edenham. Setelah itu, Buatsi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas St Mary.
Di Universitas St Mary, Buatsi menerima gelar sarjana bidang manajemen ilmu olahraga. Lalu mengapa dia memutuskan untuk menjalani kariernya di olahraga tinju?
Menurut beberapa data, Buatsi memulai kariernya tinjunya di klub South Norwood and Victory, London, Inggris. Saat itu dia dilatih Terry Smith.
Setelah berlatih keras, Buatsi memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan Hearn's Matchroom Boxing. Mark Gillespie, pelatih kedua di SNaV, mengikuti Buatsi ke sirkuit profesional dan meninggalkan akar amatirnya.
Pada Turnamen Kualifikasi Olimpiade Tinju Eropa 2016 yang diadakan di Samsun, Turki, Buatsi mengalahkan Oleksandr Khyzhniak dari Ukraina di semifinal dan petinju Belanda Peter Müllenberg di final turnamen kelas berat ringan untuk mengamankan tempatnya di Rio sebagai bagian dari Inggris Raya tim.
Pada Olimpiade 2016 di kompetisi kelas berat ringan putra, ia mengalahkan Elshod Rasulov dari Uzbekistan dengan KO pada ronde ketiga, untuk melaju ke perempat final.
Namun perjalanannya di Olimpiade 2016 tak berjalan mulus lantaran Buatsi hanya mampu menggondol medali perunggu. Setelah itu, petinju berusia 30 tahun tersebut semakin memantapkan kariernya di olahraga tinju.
Buatsi melakukan debut profesionalnya pada 1 Juli 2017, saat melawan Carlos Mena di The O2 Arena. Buatsi memenangkan pertarungan dengan TKO di ronde kedua. Dia selanjutnya bertarung pada 1 September melawan Baptiste Castegnaro, menang dengan TKO di ronde kelima. Kariernya semakin cemerlang hingga akhirnya Buatsi berhasil memegang sabuk juara kelas berat ringan Inggris dan Persemakmuran.
(yov)