PBSI Evaluasi Penampilan Tim Putra Indonesia di BATC 2024

Senin, 19 Februari 2024 - 06:02 WIB
loading...
PBSI Evaluasi Penampilan Tim Putra Indonesia di BATC 2024
PBSI Evaluasi Penampilan Tim Putra Indonesia di BATC 2024
A A A
Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, membeberkan evaluasinya soal performa Tim Putra Indonesia di ajang Badminton Asia Team Championships (BATC 2024) yang berlangsung sepanjang pekan ini di Malaysia. Menurutnya, salah satu penyebab kekalahan Tim Merah-Putih dari China adalah dari segi jam terbang yang dimiliki pemain-pemain tunggal putra.

Berkekuatan pemain-pemain muda, Tim Putra Indonesia tersingkir di perempat final BATC 2024 usai dikalahkan China dengan skor 2-3 pada Jumat, 16 Februari 2024 lalu. Dalam pertandingan yang berlangsung di Selangor, Malaysia, itu mereka sama sekali tak mampu mengais poin dari tiga partai tunggal yang dimainkan.

Skuad Garuda tertinggal 0-1 lebih dulu dari China setelah Chico Aura Dwi Wardoyo digilas Weng Hong Yang dengan skor 11-21 dan 11-21. Kemudian, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menyamakan kedudukan menjadi 1-1 usai mengatasi perlawanan sengit He Ji Ting/Ren Xiang Yu dengan skor 21-19 dan 21-19.



Lalu, Negeri Tirai Bambu memimpin lagi 2-1 setelah Lei Lan Xi menyikat Alwi Farhan dengan skor 21-14 dan 21-10. Untungnya, Leo/Daniel bisa memperpanjang nafas bagi Indonesia dengan menghajar Chen Bo Yang/Liu Yi dengan skor 21-14 dan 21-18. Akan tetapi, pada akhirnya Skuad Garuda kalah karena Yohanes Saut Marcellyno kalah dramatis dari Xheng Xing di partai penentuan dengan skor 15-21 dan 22-24.

Hasil tersebut, berbanding terbalik ketika Indonesia kalah 2-3 dari Korea Selatan dalam laga terakhir Grup D. Kala itu, justru dua ganda putra, Bagas/Fikri dan Leo/Daniel yang tak mampu menyumbang poin.

Rionny pun mengapresiasi kebangkitan yang dilakukan oleh Bagas/Fikri dan Leo/Daniel kala berjumpa China. Memang menurutnya, para pemain tunggal putra Indonesia yang menjadi penyebab kekalahan timnya karena kalah pengalaman dari para utusan China, khususnya Alwi dan Saut, yang baru melakukan debut di ajang beregu level senior.

“Secara umum saat di perempatfinal lawan China, sektor ganda putra begitu dominan. Setelah gagal sumbang poin saat lawan Korea, ganda putra bisa bangkit dan bisa menyumbangkan dua angka,” kata Rionny dikutip dari rilis PBSI, Minggu (18/2/2024).

“Sementara di sektor tunggal, pemain kita masih kalah jam terbang dan pengalaman dari China. Meski kalah, mereka mendapat banyak pelajaran,” tambahnya.

Kendati demikian, Rionny senang Alwi dan Saut mampu melancarkan perlawanan sengit kepada para utusan Negeri Tirai Bambu. Dia menilai mereka berdua memang perlu terus mendulang ilmu dan jam terbang dari kejuaraan beregu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)