Kenapa Pemain Bintang Italia Jarang Merumput di Luar Serie A?
loading...
A
A
A
Kiper Tottenham Hotspur, Guglielmo Vicario, membeberkan alasan mengapa pesepak bola Italia jarang yang main di luar Liga Italia atau yang biasa disebut Serie A . Menurutnya, kebanyakan rekan-rekan senegaranya tak ingin keluar dari zona nyaman karena perbedaan budaya yang ada serta tak mau jauh dari keluarga.
Sejumlah pesepakbola Italia telah mengukir karier yang cemerlang di Liga Inggris selama bertahun-tahun. Mulai dari Gianfranco Zola, Roberto Di Matteo hingga Gianluca Vialli di Chelsea.
Selain itu, ada Paolo Di Canio, Fabrizio Ravanelli dan Mario Balotelli yang juga memiliki karier gemilang di Negeri Britania Raya. Kemudian, ada beberapa nama lainnya yang juga bernisar di liga-liga top Eropa lainnya, seperti Fabio Cannavaro ketika membela Real Madrid atau Marco Verratti sewaktu bermain untuk Paris Saint-Germain.
Namun, jika dibandingkan dengan pemain yang bertahan di Serie A, jumlah pesepakbola Italia yang berkarier di luar negara mereka bisa dibilang cukup sedikit. Mereka mayoritas tetap memilih bertahan untuk bermain di Negeri Pizza.
Vicario pun mengungkapkan bahwa para pesepakbola Italia jarang yang mau berkarier di luar negeri karena perbedaan budaya dan faktor cuaca yang sedikit berbeda. Namun, mantan kiper Empoli itu secara pribadi tak mau melewatkan kesempatan berkarier di salah satu liga terbaik di dunia sehingga mau menerima pinangan Spurs pada musim panas tahun lalu.
“Banyak orang Italia tidak menginginkan kesempatan ini (bermain di luar Italia), karena perbedaan budaya, tidak mudah untuk mengatakan, 'Oke, kita pergi ke negara lain’, mungkin karena kami tidak tahu bahasanya, dan cuaca bisa menjadi sedikit lebih dingin saat musim dingin,” kata Vicario dilansir dari FourFourTwo, Rabu (21/2/2024).
“Tetapi saya hanya memikirkan peluang bergabung dengan Spurs, bermain di Liga Inggris, dan tinggal di kota besar seperti London,” tambahnya.
Lebih lanjut, Vicario menilai kebanyakan pemain Italia senang berada dekat dengan keluarga dan teman mereka, menikmati masakan dan cuaca hangat di sana. Alhasil, mereka enggan keluar dari zona nyaman dan itu berbanding terbalik dengan apa yang ada di pikirannya.
“Saya tidak membutuhkan hal-hal yang nyaman dalam hidup saya. Hidup terlalu mudah untuk hidup dalam zona nyaman, bagi saya ini adalah sebuah tantangan,” jelas kiper berusia 27 tahun itu.
“Level di sini adalah yang terbaik di dunia. Ini juga merupakan kesempatan untuk merasakan bagaimana orang-orang hidup dengan cara yang berbeda dari Italia, dan untuk belajar bahasa baru di ruang ganti yang baru,” pungkasnya.
Sejumlah pesepakbola Italia telah mengukir karier yang cemerlang di Liga Inggris selama bertahun-tahun. Mulai dari Gianfranco Zola, Roberto Di Matteo hingga Gianluca Vialli di Chelsea.
Selain itu, ada Paolo Di Canio, Fabrizio Ravanelli dan Mario Balotelli yang juga memiliki karier gemilang di Negeri Britania Raya. Kemudian, ada beberapa nama lainnya yang juga bernisar di liga-liga top Eropa lainnya, seperti Fabio Cannavaro ketika membela Real Madrid atau Marco Verratti sewaktu bermain untuk Paris Saint-Germain.
Namun, jika dibandingkan dengan pemain yang bertahan di Serie A, jumlah pesepakbola Italia yang berkarier di luar negara mereka bisa dibilang cukup sedikit. Mereka mayoritas tetap memilih bertahan untuk bermain di Negeri Pizza.
Vicario pun mengungkapkan bahwa para pesepakbola Italia jarang yang mau berkarier di luar negeri karena perbedaan budaya dan faktor cuaca yang sedikit berbeda. Namun, mantan kiper Empoli itu secara pribadi tak mau melewatkan kesempatan berkarier di salah satu liga terbaik di dunia sehingga mau menerima pinangan Spurs pada musim panas tahun lalu.
“Banyak orang Italia tidak menginginkan kesempatan ini (bermain di luar Italia), karena perbedaan budaya, tidak mudah untuk mengatakan, 'Oke, kita pergi ke negara lain’, mungkin karena kami tidak tahu bahasanya, dan cuaca bisa menjadi sedikit lebih dingin saat musim dingin,” kata Vicario dilansir dari FourFourTwo, Rabu (21/2/2024).
“Tetapi saya hanya memikirkan peluang bergabung dengan Spurs, bermain di Liga Inggris, dan tinggal di kota besar seperti London,” tambahnya.
Lebih lanjut, Vicario menilai kebanyakan pemain Italia senang berada dekat dengan keluarga dan teman mereka, menikmati masakan dan cuaca hangat di sana. Alhasil, mereka enggan keluar dari zona nyaman dan itu berbanding terbalik dengan apa yang ada di pikirannya.
“Saya tidak membutuhkan hal-hal yang nyaman dalam hidup saya. Hidup terlalu mudah untuk hidup dalam zona nyaman, bagi saya ini adalah sebuah tantangan,” jelas kiper berusia 27 tahun itu.
“Level di sini adalah yang terbaik di dunia. Ini juga merupakan kesempatan untuk merasakan bagaimana orang-orang hidup dengan cara yang berbeda dari Italia, dan untuk belajar bahasa baru di ruang ganti yang baru,” pungkasnya.
(sto)