Pedro Acosta Tak Punya Target pada Balapan Debutnya di MotoGP Qatar 2024
loading...
A
A
A
Pedro Acosta tak memiliki target tentang debutnya di MotoGP Qatar 2024, Maret mendatang. Menurutnya, hasil balapan nanti tergantung dari sesi latihan dan kualifikasi.
Acosta menjalani tes pramusim MotoGP 2024 terakhirnya di Qatar pada awal pekan ini dengan menempati peringkaat 15. Catatan waktunya terpaut 1,094 detik dari waktu tercepat yang dihasilkan sang pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo.
Ini menjadi kali pertama baginya terlempar dari 10 besar selama tes pramusim MotoGP 2024. Acosta pun mengungkapkan hal itu terjadi karena dia fokus menjalankan simulasi balapan sehingga terlambat melakukan time attack.
Kendati demikian, pembalap berusia 19 tahun itu mengaku puas dengan hasil tes yang dilakukannya selama total delapan hari di Malaysia dan Qatar. Dia mampu belajar banyak untuk memahami motor anyarnya itu setelah menjadi juara Moto2 2023 lalu.
"Saya kira begitu. Saya senang. Kami menyelesaikan simulasi balapan pertama pada hari Selasa dan itu bagus. Oke, saya membuat kesalahan besar dalam dua atau tiga lap, tapi secara umum kecepatannya bagus dalam 22 lap tersebut. Saya juga bekerja dengan pemetaan konsumsi bahan bakar dan hal-hal seperti itu untuk memahaminya dan bersiap," kata Acosta dilansir dari Speedweek.
Meski begitu, Acosta enggan jemawa. Dia sadar dirinya masih kalah jauh dari segi pengalaman dari para pembalap senior di MotoGP. Menurutnya, jalannya masih panjang untuk bisa benar-benar memahami motor di kelas utama.
"Memang benar, saya sudah belajar banyak, tapi masih ada lebih dari 90 persen yang harus diselesaikan, jalannya masih sangat-sangat panjang," jelas rider asal Spanyol itu.
Pembalap berjuluk The Baby Shark itu bakal melakoni debutnya di kelas utama pada MotoGP Qatar 2024 yang berlangsung pada 8-10 Maret mendatang. Dia pun mengaku tak punya target finis pada balapan di Sirkuit Lusail tersebut karena menurutnya semuanya akan bergantung dari hasil latihan dan kualifikasi sebelum balapan.
"Saya benar-benar tidak tahu. Masalahnya di sini di MotoGP semuanya bergantung pada latihan pada Jumat sore dan kualifikasi. Jika kami finis di peringkat 8 kualifikasi, kami bisa memimpikan apa pun," ujar pembalap kelahiran Mazarron itu.
"Tetapi pada awalnya kami harus mengambil langkah besar dalam latihan dan kualifikasi. Kami harus memperbaikinya," pungkasnya.
Acosta menjalani tes pramusim MotoGP 2024 terakhirnya di Qatar pada awal pekan ini dengan menempati peringkaat 15. Catatan waktunya terpaut 1,094 detik dari waktu tercepat yang dihasilkan sang pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo.
Ini menjadi kali pertama baginya terlempar dari 10 besar selama tes pramusim MotoGP 2024. Acosta pun mengungkapkan hal itu terjadi karena dia fokus menjalankan simulasi balapan sehingga terlambat melakukan time attack.
Kendati demikian, pembalap berusia 19 tahun itu mengaku puas dengan hasil tes yang dilakukannya selama total delapan hari di Malaysia dan Qatar. Dia mampu belajar banyak untuk memahami motor anyarnya itu setelah menjadi juara Moto2 2023 lalu.
"Saya kira begitu. Saya senang. Kami menyelesaikan simulasi balapan pertama pada hari Selasa dan itu bagus. Oke, saya membuat kesalahan besar dalam dua atau tiga lap, tapi secara umum kecepatannya bagus dalam 22 lap tersebut. Saya juga bekerja dengan pemetaan konsumsi bahan bakar dan hal-hal seperti itu untuk memahaminya dan bersiap," kata Acosta dilansir dari Speedweek.
Meski begitu, Acosta enggan jemawa. Dia sadar dirinya masih kalah jauh dari segi pengalaman dari para pembalap senior di MotoGP. Menurutnya, jalannya masih panjang untuk bisa benar-benar memahami motor di kelas utama.
"Memang benar, saya sudah belajar banyak, tapi masih ada lebih dari 90 persen yang harus diselesaikan, jalannya masih sangat-sangat panjang," jelas rider asal Spanyol itu.
Pembalap berjuluk The Baby Shark itu bakal melakoni debutnya di kelas utama pada MotoGP Qatar 2024 yang berlangsung pada 8-10 Maret mendatang. Dia pun mengaku tak punya target finis pada balapan di Sirkuit Lusail tersebut karena menurutnya semuanya akan bergantung dari hasil latihan dan kualifikasi sebelum balapan.
"Saya benar-benar tidak tahu. Masalahnya di sini di MotoGP semuanya bergantung pada latihan pada Jumat sore dan kualifikasi. Jika kami finis di peringkat 8 kualifikasi, kami bisa memimpikan apa pun," ujar pembalap kelahiran Mazarron itu.
"Tetapi pada awalnya kami harus mengambil langkah besar dalam latihan dan kualifikasi. Kami harus memperbaikinya," pungkasnya.
(yov)