Jalan Takdir Manny Pacquiao Antara Pensiun dan Kursi Presiden

Tinju dan politik bagi Manny Pacquiao seperti segendang sepermainan sama-sama berjalan mengikuti jalan takdirnya. Ya, Pacquiao melangkah optimistis untuk meraih sukses karir bertinju dan dunia politik.

Petinju legendaris Filipina itu belum memikirkan pensiun dari dunia tinju maupun politik. Setidaknya, dia punya target besar sebelum menggantung sarung tinju. ’’Saya telah berdiskusi dengan Manny tentang dua pertarungan lagi untuk kariernya dan kemudian mungkin (bertahan) di sisi politisi,” kata pelatih Fredy Roach kepada BoxingScene..com.

Kemudian Roach menambahkan sambil tertawa, "Saya berkata, saya ingin menjalankan kampanye Anda."



Pacquiao yang berusia 41 tahun juga menjabat sebagai senator di negara asalnya Filipina. Selama beberapa tahun terakhir telah menjadwalkan pertarungannya di sekitar waktu cuti dari legislatif dengan prospek kemungkinan mencalonkan diri sebagai presiden setelah karir tinjunya berakhir.

"Manny ingin bertarung beberapa kali lagi dan kemudian mencalonkan diri sebagai presiden negaranya,"kata Roach. ’’Petarung pertama yang melakukan itu dan itu akan menjadi bagian lain dari sejarahnya dan saya pikir dia akan sangat ahli.”

Sementara langkah itu mungkin terjadi di masa depan, Pacquiao (62-7-2, 39 KO) tetap menjadi petarung yang luar biasa, mencetak salah satu kemenangan yang lebih mengesankan dalam 25 tahun karir profesionalnya dalam pertarungan terakhirnya pada Juli 2019. Saat itulah Pacquiao, yang telah memenangkan gelar dunia dalam rekor delapan divisi, menghadapi Keith Thurman yang jauh lebih muda dan saat itu tak terkalahkan.



Pacquiao menjatuhkannya di ronde pertama dan kemudian memenangkan keputusan dan merebut gelar dunia Kelas Welter , menjadikan Pacquiao petarung tertua dalam sejarah yang memenangkan gelar. Roach mengatakan bahwa Pacquiao berharap untuk bertarung lagi sebelum akhir tahun atau awal 2021 dengan peringatan bahwa situasi virus corona kemungkinan akan menentukan jadwal pertarunganya.