Empat Atlet Jepang Dipulangkan Gara-gara Sewa PSK

Senin, 20 Agustus 2018 - 16:56 WIB
Empat Atlet Jepang Dipulangkan Gara-gara Sewa PSK
Empat Atlet Jepang Dipulangkan Gara-gara Sewa PSK
A A A
JAKARTA - Jepang bertindak tegas atas segala bentuk penyimpangan yang dilakukan para atletnya yang berkompetisi di Asian Games 2018. Empat atlet basket dipulangkan setelah terbukti mengunjungi tempat prostitusi di Jakarta.Keempat pebasket yang melakukan tindak pelanggaran itu teridentifikasi Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Takuma Sato,dan Keita Imamura. Mereka dilaporkan menyambangi tempat itu dengan mengenakan jersey timnas basket Jepang setelah pertandingan tim nasional Jepang mengalahkan Qatar 82-71 di babak penyisihan grup, Kamis (16/8/2019)."Tindakan ini melanggar kode etik tim nasional, dan itu mengkhianati harapan warga Jepang," kata Ketua delegasi Jepang Yasuhiro Yamashita, dalam konferensi pers di Jakartam sperti dikutip Kyodo News. "Sebagai kepala delegasi, saya sangat menyesalkan dan saya minta maaf dari lubuk hati saya," katanya.

Atas insiden ini, para petinggi Komite Olympiade Jepang (JOC) tak bisa menyembunyikan rasa malunya terlebih mereka akan menyelenggarakan Olimpiade Tokyo pada 2020 mendatang.

Menurut Yamashita, para pemain bola basket makan malam dan meninggalkan kampung atlet pada Kamis lalu dan diyakini mereka telah meminta muncikari untuk membawa mereka ke sebuah hotel dengan beberapa wanita, dan mereka membayar jasa pekerja seks komersial (PSK).Dilaporkan bahwa skandal seks pebasket itu diketahui dari seorang reporter untuk surat kabar nasional Asahi Shimbun Jepang. Reporter ini dilaporkan telah mengikuti para pebasketnya sejak keluar dari kampung atlet. Surat kabar itu pun lantas mempublikasikan kejadian ini dan seketika menjadi berita viral di Jepang."Saya dengan rendah hati meminta maaf kepada publik Jepang, JOC dan semua orang yang mendukung bola basket untuk insiden menyedihkan ini," kata kepala pelatih basket Jepang Yuko Mitsuya."Kami akan memutuskan hukuman yang tepat untuk empat pemain setelah kami mendengar semua fakta. Kami harus bekerja lebih keras untuk memastikan skandal semacam ini tidak terjadi lagi," pungkasnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4037 seconds (0.1#10.140)