Ducati Berencana Potong Gaji Pembalap, Jorge Martin Diragukan Promosi ke Tim Pabrikan
loading...
A
A
A
BOLOGNA - Kabar buruk datang pada rider Pramac Ducati, Jorge Martin . Ducati dilaporkan bakal memotong anggaran gaji mereka sehingga dia diragukan bakal promosi ke tim pabrikan Borgo Panigale di MotoGP 2025.
Menurut laporan Motorsport seperti dilansir dari Crash, Sabtu (16/3/2024), Ducati pernah mengurangi pengeluaran mereka sebesar 50 persen setelah kepergian Andrea Dovizioso pada 2020 silam. Dan kini, mereka disebut bakal meniru pemotongan anggaran tersebut.
Bintang Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, sendiri baru menandatangani kontrak jangka panjang baru, yang dilaporkan mencapai angka 10 juta Euro (Rp170,4 miliar) jika dia berhasil menjadi juara. Namun, kabarnya tim pabrikan asal Italia itu tak akan mau memberikan uang sebanyak itu kepada orang lain.
Angka tersebut jelas naik dari apa yang didapat Pecco -sapaan Bagnaia- dalam kontrak lamanya. Sebelumnya, dia dibayar setara dengan Martin dan rekan setimnya, Enea Bastianini.
Di sisi lain, Martin, telah mengancam bahwa dirinya akan keluar dari Ducati jika tak dipromosikan ke tim pabrikan mereka tahun depan. Kontraknya sendiri dengan Pramac akan habis pada akhir tahun ini.
Jika bertahan pun, Martin tak mungkin mendapatkan kenaikan gaji yang signifikan. Sebab, sumber Ducati mengatakan kepada Motorsport bahwa ‘Gajinya harus sesuai. Ducati tidak bisa membayar biaya sebesar 2 juta Euro (Rp34 miliar) kepada pembalap tim satelit’.
Sumber tersebut juga menyebut bahwa ‘Ducati tidak mau berkomitmen untuk membayar angka yang dalam satu atau dua tahun akan sulit dibayar’.
Bintang Moto2, Fermin Aldeguer, kemungkinan besar menjadi rider yang akan direkrut Pramac pada musim 2025 mendatang. Kabarnya, dia akan dibayar sebesar 300 ribu Euro (Rp5,1 miliar).
Gaji Aldeguer yang relative rendah menjadi bukti bahwa Ducati berniat mengendalikan pengeluaran pada musim 2025 dan berikutnya. Alhasil, sebagai imbasnya, Martin bakal didepak dari Pramac.
Martinator -julukan Martin- nampaknya harus mulai mencari tim baru yang akan menampungnya tahun depan. Bisa jadi dia bergabung dengan tim pabrikan lain karena kursi yang tersedia sangat banyak musim depan.
Menurut laporan Motorsport seperti dilansir dari Crash, Sabtu (16/3/2024), Ducati pernah mengurangi pengeluaran mereka sebesar 50 persen setelah kepergian Andrea Dovizioso pada 2020 silam. Dan kini, mereka disebut bakal meniru pemotongan anggaran tersebut.
Bintang Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, sendiri baru menandatangani kontrak jangka panjang baru, yang dilaporkan mencapai angka 10 juta Euro (Rp170,4 miliar) jika dia berhasil menjadi juara. Namun, kabarnya tim pabrikan asal Italia itu tak akan mau memberikan uang sebanyak itu kepada orang lain.
Angka tersebut jelas naik dari apa yang didapat Pecco -sapaan Bagnaia- dalam kontrak lamanya. Sebelumnya, dia dibayar setara dengan Martin dan rekan setimnya, Enea Bastianini.
Di sisi lain, Martin, telah mengancam bahwa dirinya akan keluar dari Ducati jika tak dipromosikan ke tim pabrikan mereka tahun depan. Kontraknya sendiri dengan Pramac akan habis pada akhir tahun ini.
Jika bertahan pun, Martin tak mungkin mendapatkan kenaikan gaji yang signifikan. Sebab, sumber Ducati mengatakan kepada Motorsport bahwa ‘Gajinya harus sesuai. Ducati tidak bisa membayar biaya sebesar 2 juta Euro (Rp34 miliar) kepada pembalap tim satelit’.
Sumber tersebut juga menyebut bahwa ‘Ducati tidak mau berkomitmen untuk membayar angka yang dalam satu atau dua tahun akan sulit dibayar’.
Bintang Moto2, Fermin Aldeguer, kemungkinan besar menjadi rider yang akan direkrut Pramac pada musim 2025 mendatang. Kabarnya, dia akan dibayar sebesar 300 ribu Euro (Rp5,1 miliar).
Gaji Aldeguer yang relative rendah menjadi bukti bahwa Ducati berniat mengendalikan pengeluaran pada musim 2025 dan berikutnya. Alhasil, sebagai imbasnya, Martin bakal didepak dari Pramac.
Martinator -julukan Martin- nampaknya harus mulai mencari tim baru yang akan menampungnya tahun depan. Bisa jadi dia bergabung dengan tim pabrikan lain karena kursi yang tersedia sangat banyak musim depan.
(sto)