Duel 'Mantan Jawara' di Semifinal Liga Europa

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 12:35 WIB
loading...
A A A
“Ini seperti kejuaraan Eropa atau Piala Dunia, Anda tidak mendapatkan kesempatan kedua dan hanya tahu Anda harus memberikan segalanya di lapangan. Ini sedikit berbeda dengan yang biasa kami lakukan. Kami terbiasa dengan kandang dan tandang. Tapi, bagi saya, ini adalah skenario terbaik sehingga kami dapat menyelesaikan kompetisi ini,” papar Solskjaer.

MU memang tidak boleh lengah mengingat Sevilla juga begitu ngotot untuk mendulang kemenangan demi membuka jalan ke final sekaligus menjuarai Liga Europa keenam sepanjang sejarah.

Tim berjuluk Los Nervionenses itu berada dalam bentuk terbaik dengan tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan terakhir, termasuk saat bersua AS Roma 2-0 di babak 16 besar, Kamis (6/8), dan wakil Inggris lainnya, Wolverhampton Wanderers, 1-0 di perempat final, Rabu (12/8).

Kepiawaian Pelatih Julen Lopetegui mengatur timnya dalam formasi 4-3-3 yang dengan cepat bisa menjadi 4-5-1 saat tidak menguasai bola, memungkinkan Sevilla bermain dengan intensitas, menekan tinggi, dan memburu lawan yang mencoba dan bermain dari belakang. Pergerakan dua bek sayap Jesús Navas dan Sergio Reguilón menjadi ancaman. Begitu juga Éver Banega yang bermain bagus di lini tengah.

Lopetegui menganggap pertandingan kontra MU sangat prestisius karena reputasinya sebagai salah satu klub besar dunia. Dia mengindikasikan Sevilla bakal tertantang untuk memberikan seluruh kemampuan terbaik di lapangan dengan kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab.

“MU belum kalah dalam pertandingan Liga Primer sejak Januari. Mereka merupakan tim top dengan kekuatan besar. Satu-satunya hal yang akan membantu kami melewati kesulitan atau situasi apa pun. Yang kami temui pada level tinggi ini adalah ambisi, kegembiraan, dan keinginan untuk bersaing dengan tujuan untuk mengalahkan lawan yang hebat,” ujar Lopetegui. (Baca juga: Ilmuwan Jepang Bangunkan Mikroba yang Tertidur Selama 100 Juta Tahun)

Sementara itu, pada pertandingan semifinal lainnya, Inter Milan bakal bertemu Shakhtar Donetsk di Merkur Spiel-Arena, Selasa (18/8). Pasukan Antonio Conte bertekad melanjutkan tren bagus mereka yang belum terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhir.

Dengan mengandalkan Romelu Lukaku yang telah menggelontorkan 17 gol di Liga Europa sejauh ini bersama rekannya, Lautaro Martinez, Inter semakin di atas angin. Pasalnya, di dua pertemuan sebelumnya di babak ketiga kualifikasi Liga Champions 2005/2006, Inter menang 2-0 atas Shakhtar pada leg pertama dan bermain 1-1 di leg kedua.

“Para pemain menunjukkan betapa laparnya mereka. Mereka bertekad membuktikan bahwa apa yang mereka lakukan itu penting. Kami sudah mendapat kesempatan untuk bermain di semifinal Liga Europa sehingga pantas bergembira. Kami harus memastikan Inter siap pada pertandingan nanti,” ujar Conte. (Lihat videonya: Aksi Begal Asusila di Padang, korban Mengalami Trauma)

Kendati demikian, Shakhtar juga tidak boleh dianggap remeh. Juara Liga Primer Ukraina musim 2019/2020 itu belum terkalahkan dalam 11 pertandingan dengan sukses memenangkan sembilan di antaranya. (Alimansyah)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1488 seconds (0.1#10.140)