Harapan Masyarakat Indonesia di Pundak Skuad Garuda

Jum'at, 09 November 2018 - 08:22 WIB
Harapan Masyarakat Indonesia di Pundak Skuad Garuda
Harapan Masyarakat Indonesia di Pundak Skuad Garuda
A A A
SINGAPURA - Perjalanan timnas sepak bola Indonesia di Grup B Piala AFF 2018 akan dimulai di National Stadium, Singapura, melawan Singapura, nanti sore.

Skuad Garuda diharapkan bisa mengakhiri nir gelar di ajang sepak bola terbesar Asia Tenggara tersebut. Indonesia seperti tak pernah berjodoh dengan Piala AFF. Dari lima kali berparti sipasi di final, skuad Garuda selalu gagal merengkuh gelar juara.

Dimulai pada 2000 saat kalah 1-4 dari Thailand di partai final. Dua tahun berikutnya, Indonesia kembali menyerah dari Thailand lewat drama adu penalti 2-4 setelah bermain 2-2 di waktu normal. Indonesia kembali gagal menjadi juara saat bersua Singapura.

Menggunakan sistem home and away , pada leg pertama Indonesia menyerah 1-3 di National Stadium sehingga kemenangan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno terasa mubazir. Enam tahun berlalu tepatnya pada 2010, Indonesia ternyata masih belum bisa membuang trauma final.

Giliran Malaysia memaksa Indonesia gigit jari setelah kalah dengan agregat 2-4 (0-3, 2-1). Indonesia kembali membuka asa pada 2016 dengan menantang Thailand di final. Pengalaman dua kekalahan di final sebelumnya belum cukup membuat Garuda bisa mengalahkan tim Negeri Gajah Putih.

Menang 2-1 di leg pertama, Indonesia menyerah 0-2 pada pertandingan kedua. Indonesia kembali dipaksa gigit jari. Jelang laga melawan Singapura semesta seperti mendukung ambisi timnas.

“Kondisi para pemain bagus dan cuaca juga bagus untuk kami,” kata pelatih Indonesia Bima Sakti, dikutip PSSI.org . Banyak cara dilakukan timnas Indonesia agar bisa mendapatkan hasil maksimal. Mulai dari datang ke Singapura lebih awal demi adaptasi cuaca sampai mengatur pola makan.

Bima mengatakan, dengan datang lebih awal, timnya bisa menggelar latihan sesuai keinginan. Seperti yang dilakukan Rabu (7/11), di mana timnya menjalani sesi latihan di sore hari sehingga bisa beradaptasi dengan suhu di Singapura.

Sementara soal makan, tim selalu berkoordinasi dengan koki hotel agar para pemain mendapat menu makan sesuai standar atlet. Menu setiap hari harus ada sayur, buah, karbohidrat, protein, yogurt, dan ditambah vitamin.

Makanan juga tidak boleh ada santan, jangan terlalu asin, jangan terlalu manis, dan tidak pakai msg. Pemain dilarang memakan makanan yang banyak mengandung minyak dan pedas. Kerupuk tidak boleh ada di menu timnas.

Pemain juga tidak boleh jajan di luar. Selain pengawasan makanan yang ketat, pemain timnas Indonesia juga dilarang keluar hotel pada malam hari. Aturan tersebut dibuat untuk menjaga kebugaran dan kondisi pemain. Semua peraturan itu diharapkan membuat skenario berjalan bagus.

Apalagi, timnas akan tampil menekan sejak awal, terutama dari sisi sayap. “Kami juga sudah ada perkiraan kerangka tim yang akan melawan Singapura. Yang jelas, kami ingin menang di sini,” ucap Bima.

Indonesia pantas optimistis karena kekuatan Singapura dalam beberapa tahun terakhir tak pernah stabil. Selain itu, di Piala AFF tahun ini, tim asuhan Fandi Ahmad tidak diperkuat pemain naturalisasi. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki Alberto Goncaleves dan Stefano Lilipaly.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5855 seconds (0.1#10.140)