The Special One Menunggu Hari Penentuan

Rabu, 14 November 2018 - 14:10 WIB
The Special One Menunggu Hari Penentuan
The Special One Menunggu Hari Penentuan
A A A
MANCHESTER - Jose Mourinho saat ini berada dalam tekanan. The Special One berpotensi menjadi pengangguran jika gagal memperbaiki prestasi Manchester United (MU) secepatnya.

Terlebih dengan sudah munculnya sejumlah kandidat pengganti. Mourinho resmi diangkat menjadi pelatih MU pada 27 Mei 2016 menggantikan Louis van Gaal. Menurut kontrak kerja, arsitek asal Portugal itu sejatinya akan bertugas hingga 30 Juni 2020.

Namun, ada kemungkinan dia harus meninggalkan Old Trafford lebih cepat. Skenario itu muncul akibat keterpurukan yang dialami MU saat ini. Performa Paul Pogba dkk di Liga Primer sepanjang musim 2018/ 2019 sangat tidak memuaskan dan in konsisten. Setan Merah baru mencatat 6 menang, 2 imbang, dan 4 kalah dari 12 laga yang dijalani.

MU sempat dianggap telah menggeliat karena mampu membukukan tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi. Tapi, itu hanya berlangsung sesaat karena ketika derby Manchester melawan Manchester City (Man City), The Red Devils dipecundangi 1-3.

Akibat kekalahan memalukan di Etihad Stadium itu, MU harus anjlok ke urutan kedelapan klasemen sementara Liga Primer dengan 20 angka. Itu merupakan posisi terburuk MU di kompetisi domestik selama lima musim terakhir. Tapi, dampak terburuk adalah menipisnya peluang merajai Inggris karena terpaut 12 angka dari Man City.

Jangankan meraih gelar juara, MU bahkan terancam tidak masuk jajaran empat besar pada akhir musim. Karena, jaraknya dengan rival di urutan keempat mencapai tujuh angka. “Cara orang yang tidak memahami sepak bola ketika melakukan analisis hanya berpatokan pada statistik. Tapi, saya tidak hanya melihat statistik. Saya hanya mengacu apa yang saya rasakan saat pertandingan dan menunggu hingga menit ke-80,” ucap Mourinho, dilansir Skysport.

Kondisi itu yang membuat jabatan Mourinho dalam bahaya. Sejumlah pengamat mengatakan nasib mantan nakhoda Real Madrid itu di ujung tanduk. Dia diyakini bakal dipecat jika MU tidak mampu meraih apa pun pada musim ini. Potensinya semakin besar karena MU diberitakan sudah punya target buruan, yakni Mauricio Pochettino.

Beberapa petinggi klub konon mengagumi pelatih asal Argentina itu karena mampu menaikkan nama besar Tottenham Hotspur. Pochettino mampu membawa Spurs menempati urutan keempat dengan catatan sembilan menang dan tiga kalah. Bukan hanya edisi sekarang saja, selama beberapa musim terakhir, dia juga berhasil mencatat prestasi cukup bagus bersama The Lilywhites.

Mantan bek tengah berusia 46 tahun itu baru saja menandatangani kontrak baru bersama Spurs pada musim panas lalu. Tapi, bukan berarti MU tidak bisa memboyongnya ke Old Trafford. MU bahkan siap bersaing dengan Madrid yang ikut meminatinya. Los Blancos sejatinya telah memberi kontrak resmi selama dua musim kepada Santiago Solari untuk menggantikan Julen Lopetegui. Tapi, Solari mengaku tidak keberatan jika Madrid ingin merekrut Pochettino.

Ada satu kendala yang menghadang MU jika nanti memutuskan memecat Mourinho, yakni harus membayar kompensasi sebesar 15 juta poundsterling. Tapi, risiko itu dipercaya siap diambil demi masa depan MU. Satu-satunya cara bagi Mourinho untuk menyelamatkan kariernya, yakni minimal harus bisa membantu MU merebut tiket Liga Champions pada musim depan.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7717 seconds (0.1#10.140)