Jared Anderson Menang Angka dalam Laga Membosankan yang Panen Cemoohan

Minggu, 14 April 2024 - 17:45 WIB
loading...
Jared Anderson Menang Angka dalam Laga Membosankan yang Panen Cemoohan
Jared Anderson Menang Angka dalam Laga Membosankan yang Panen Cemoohan. Foto: Boxing scene
A A A
Jared Anderson menang angka mutlak dalam laga membosankan yang panen cemoohan dari penonton. Dalam salah satu pertarungan tinju dengan aksi terburuk di televisi dalam beberapa waktu terakhir, Jared Anderson menang angka mutlak atas Ryad Merhy pada Minggu (14/4/2024) siang WIB di American Bank Center, Corpus Christi, Texas.

Pertarungan ini, yang dimenangkan Jared Anderson dengan skor resmi 100-90 (dua kali) dan 99-91, menjadi tajuk utama dalam kartu pertandingan yang dipromotori oleh Top Rank. Promotor dan penyelenggara kemungkinan besar menyesali pertarungan ini, karena cemoohan memenuhi arena selama sebagian besar pertarungan.

Ryad Merhy (32-3, 26 KO), petinju berusia 31 tahun dari Brussels, Belgia, layak menerima sebagian besar sorotan atas kurangnya aksi dalam laga ini. Mantan petarung kelas penjelajah yang tampil untuk pertama kalinya di AS dan dalam sebuah kartu pertandingan yang terkenal, berkali-kali menolak untuk menyerang dan terus mundur di balik pertahanan tinggi.



Anderson yang berusia 24 tahun (17-0, 15 KO) dianggap sebagai harapan terbaik saat ini untuk menjadi petinju kelas berat Amerika Serikat di masa depan. Ia menguasai ronde pertama dengan jabnya saat Merhy hanya melontarkan 12 pukulan di ronde tersebut.

Merhy masuk dengan pukulan balik kiri yang solid pada ronde kedua, yang mengindikasikan bahwa pendekatannya yang berhati-hati mungkin dimaksudkan untuk memancing Anderson agar memberinya kesempatan. Namun, ronde selanjutnya berlangsung dengan rangkaian jab Anderson yang monoton, yang menuai sorakan dari para penonton.

Ronde ketiga berjalan dengan cara yang hampir sama, dimana Anderson sempat membuka serangan dengan kombinasi pada akhir ronde dan Merhy mendaratkan serangan keras ke arah perut sebelum bel berbunyi. Anderson, dari Toledo, Ohio, sangat aktif, melontarkan jab-nya secara konstan dan sesekali menyarangkan serangan kuat, walau tidak ada yang mendarat dengan telak. Merhy nampak seperti sedang berusaha mencapai kondisi meditasi.

Satu menit memasuki ronde keempat, Anderson telah melontarkan 220 pukulan berbanding 33 pukulan milik Merhy.

"Astaga, ini mengerikan," kata penyiar ESPN, Tim Bradley.

Anderson sedikit terbuka pada ronde keenam dan ketujuh, dengan melancarkan lebih banyak pukulan bertenaga dari dalam. Namun, Merhy berhasil menghindari pukulan terburuk dan melanjutkan penghindarannya yang rendah.

Sampai ronde ketujuh, Merhy belum pernah melontarkan 20 pukulan dalam satu ronde. Anderson hanya sekali turun di bawah 50 pukulan, yaitu pada ronde keempat dengan 49 pukulan. "Saya tidak ingin melihat Merhy lagi," kata Bradley pada ronde kedelapan. "Tidak akan pernah."

Yang patut diacungi jempol, Anderson bertinju dengan cerdas. Sadar bahwa Merhy sedang mencari celah (jika ia memang mencari celah), "Big Baby" meningkatkan agresinya untuk memastikan dirinya tetap memenangkan ronde - namun tidak pernah cukup untuk memberi kesempatan bagi Merhy mendaratkan pukulan keras. Tetap saja, Anderson tidak pernah terlihat tertarik untuk mengincar KO, yang mungkin menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan malam itu di mata para penggemar yang hadir.

Pada ronde ke-10, Merhy melontarkan beberapa kombinasi liar, dimana hasilnya melebihi ronde-ronde sebelumnya, serta mendaratkan pukulan keras. Anderson mampu menghindari serangan itu dengan nyaman.

"Kami datang untuk menjatuhkan semua orang," kata Anderson di atas ring setelah pertarungan, yang diikuti dengan sumpah serapah yang membuat tim penyiaran ESPN meminta maaf, meskipun itu memberikan lebih banyak hiburan daripada momen apa pun dalam pertarungan itu sendiri.

Anderson memiliki jadwal pengadilan pada hari Senin untuk memberikan keterangan kepada polisi yang menabraknya dalam pengejaran mobil berkecepatan tinggi pada bulan Februari. Mengingat Anderson yang terlihat tidak memiliki keinginan untuk bertahan di dunia tinju untuk waktu yang lama, mungkin akan lebih baik jika Top Rank mempercepat kariernya.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1143 seconds (0.1#10.140)