Keistimewaan Qatar di Mata FIFA dan AFC: Ada 5 Penalti Untungkan Tuan Rumah
loading...
A
A
A
Apa yang membuat Qatar begitu istimewa di mata FIFA dan AFC ? Pertanyaan itulah yang mungkin tengah menggelayuti pikiran penggemar sepak bola dunia maupun Asia saat ini.
Kecurigaan itu muncul lantaran Qatar selalu mendapatkan tempat istimewa untuk menggelar event bergengsi. Tercatat, ada lima event yang berlangsung di negara yang terkenal sebagai produsen minyak dunia tersebut.
Kelima event bergengsi yang berlangsung di Qatar adalah Piala Dunia 2022, Piala Asia 2023 , Piala Asia U-23 2024 serta Piala Dunia U-17 Putra 2025 dan 2029. Saking istimewanya, banyak peserta yang merasa terganggu saat Qatar berstatus sebagai tuan rumah.
Di Piala Dunia 2022, Qatar tak banyak mengundang atensi penggemar sebab mereka gagal melangkah dari tahap sistem gugur usai menempati posisi buncit di Grup A. Tapi berbeda ketika Qatar menggelar Piala Asia 2023.
Di Piala Asia 2023, Qatar seperti tak menemui kendala berarti. Di fase grup, tim nasional senior mereka berhasil mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam tiga pertandingan dengan mencetak lima gol dan tak kebobolan.
Pada tahap sistem gugur, Qatar tertolong melalui gol penalti Afif di menit 49 saat tuan rumah menang 2-1 atas Palestina. Di perempat final, Qatar kembali tertolong dengan merebut kemenangan melalui drama adu penalti 3-2 atas Uzbekistan usai bermain imbang 1-1 selama 120 menit.
Di semifinal, Qatar menyingkirkan Iran dengan skor 3-2. Di partai pemungkas, Qatar menang telak 3-1 atas Yordania. Menariknya, tiga gol kemenangan tuan rumah dicetak melalui titik putih.
Total, ada empat penalti yang diberikan wasit untuk Qatar selama Piala Asia 2023 berlangsung. Keuntungan Qatar dari hadiah penalti yang diberikan wasit kembali terulang di laga pembuka Piala Asia U-23 2024.
Apesnya, keuntungan Qatar itu terjadi saat tuan rumah mengalahkan Timnas Indonesia U-23 dengan skor 2-0. Bukan hanya hadiah penalti yang membuat mentalitas pemain Skuad Garuda Muda menurun, tapi beberapa keputusan wasit yang membuat tim polesan Shin Tae-yong mengalami kerugian besar.
Kecurigaan itu muncul lantaran Qatar selalu mendapatkan tempat istimewa untuk menggelar event bergengsi. Tercatat, ada lima event yang berlangsung di negara yang terkenal sebagai produsen minyak dunia tersebut.
Kelima event bergengsi yang berlangsung di Qatar adalah Piala Dunia 2022, Piala Asia 2023 , Piala Asia U-23 2024 serta Piala Dunia U-17 Putra 2025 dan 2029. Saking istimewanya, banyak peserta yang merasa terganggu saat Qatar berstatus sebagai tuan rumah.
Di Piala Dunia 2022, Qatar tak banyak mengundang atensi penggemar sebab mereka gagal melangkah dari tahap sistem gugur usai menempati posisi buncit di Grup A. Tapi berbeda ketika Qatar menggelar Piala Asia 2023.
Di Piala Asia 2023, Qatar seperti tak menemui kendala berarti. Di fase grup, tim nasional senior mereka berhasil mencatatkan rekor tak terkalahkan dalam tiga pertandingan dengan mencetak lima gol dan tak kebobolan.
Pada tahap sistem gugur, Qatar tertolong melalui gol penalti Afif di menit 49 saat tuan rumah menang 2-1 atas Palestina. Di perempat final, Qatar kembali tertolong dengan merebut kemenangan melalui drama adu penalti 3-2 atas Uzbekistan usai bermain imbang 1-1 selama 120 menit.
Di semifinal, Qatar menyingkirkan Iran dengan skor 3-2. Di partai pemungkas, Qatar menang telak 3-1 atas Yordania. Menariknya, tiga gol kemenangan tuan rumah dicetak melalui titik putih.
Total, ada empat penalti yang diberikan wasit untuk Qatar selama Piala Asia 2023 berlangsung. Keuntungan Qatar dari hadiah penalti yang diberikan wasit kembali terulang di laga pembuka Piala Asia U-23 2024.
Apesnya, keuntungan Qatar itu terjadi saat tuan rumah mengalahkan Timnas Indonesia U-23 dengan skor 2-0. Bukan hanya hadiah penalti yang membuat mentalitas pemain Skuad Garuda Muda menurun, tapi beberapa keputusan wasit yang membuat tim polesan Shin Tae-yong mengalami kerugian besar.