WBC Restui Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol, Sulaiman: No Politik!

WBC merestui Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol untuk perebutan sabuk WBC direspons Presiden WBC Mauricio Sulaiman dengan menolak membicarakan politik. Mauricio Sulaiman berada di London minggu ini sebagai bagian dari pengumuman pertarungan super Arab Saudi antara juara kelas berat ringan Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol, namun presiden WBC tersebut menolak untuk berbicara politik.

WBC memiliki hubungan yang erat dengan Ukraina selama bertahun-tahun, mendukung Vitali Klitschko dalam kariernya sebagai juara dunia kelas berat dan menjadi tuan rumah konvensi tahunan mereka di Kiev pada tahun 2018. Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, dan Rusia menghadapi sanksi internasional, Sulaiman menyatakan bahwa WBC tidak akan mendukung pertarungan yang melibatkan juara WBA, Bivol. "Itu karena posisi kami dengan Rusia," kata Sulaiman. "WBC tidak akan menerima pertarungan itu."



Sulaiman ditanya di London pada konferensi pers hari Senin, apa yang telah berubah bagi Bivol sehingga ia kini memiliki kesempatan untuk ambil bagian dalam pertarungan unifikasi, dan menantang juara WBC, WBO dan IBF, Beterbiev. "Saya tidak akan membicarakan hal lain selain tinju," kata Sulaiman kepada BoxingScene.

"Saya hanya senang dan bangga menjadi bagian dari pertarungan ini. Ini adalah pertarungan yang ingin dilihat dunia, pertarungan yang dituntut dunia, pertarungan yang layak bagi kedua petinju dan pemenangnya akan menjadi juara dunia yang tak terbantahkan."

Apakah ini berarti WBC akan memberikan izin terhadap pertarungan di Rusia sekarang, untuk ke depannya? "Tidak untuk saat ini," tambah Sulaiman. "Kami secara keseluruhan pro-perdamaian, tidak hanya Rusia dan Ukraina, tetapi juga seluruh dunia.

Apakah presiden WBC sudah berbicara dengan Bivol sejak ia membuat pernyataan awalnya? "Ya, saya berbicara dengannya di Riyadh tahun lalu, kami melakukan percakapan yang sangat baik," jawab Sulaiman.

Apakah mereka membicarakan masalah global dan tentang apa yang telah terjadi? "Bukan politik," tambah Sulaiman. "Ia adalah seorang petarung, ia adalah seorang manusia, ia adalah seorang ayah, kami memiliki percakapan yang baik, promotornya Vadim [Kornilov], dan saya hanya senang untuknya dan untuk [Artur] Beterbiev."

Jadi, apakah gelar WBC akan dipertaruhkan di Arab Saudi? "Tentu saja."



Sulaiman mengakui bahwa ia sangat bersemangat untuk pertarungan ini, yang telah menjadi daftar keinginan para penggemar tinju selama beberapa tahun. "Saya sangat, sangat bersemangat, ini adalah era baru dalam tinju," lanjut Sulaiman.

"Yang Mulia Turki [Alalshikh] telah datang dengan cara yang luar biasa dengan inovasinya, rencana-rencana inovatifnya, dan ia membuat perubahan besar dan nyata untuk kemajuan olahraga ini. [Ini adalah] laga yang sensasional dan luar biasa - kita akan melihat gaya mana yang akan menang, teknik [Bivol] atau kekuatan dan agresivitas [Beterbiev], ini akan menjadi malam yang sensasional."

Sulaiman mengadakan pertemuan promotor di Las Vegas pada bulan Januari, dan mengajak para pialang tinju untuk bekerja sama. Pada akhirnya, uang melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mempererat persahabatan dan membangun persahabatan baru daripada keinginan untuk meningkatkan olahraga ini secara keseluruhan, namun Sulaiman mengakui bahwa uang selalu berbicara paling keras dalam tinju, dan ia sangat senang melihat Frank Warren dan Eddie Hearn berbagi laga tambahan di Riyadh dengan 5x5 pada tanggal 1 Juni, di bawah kelas ringan.

"Yah, seperti di rumah Anda, seperti di rumah saya, dalam bisnis kami, semuanya, cara kami melakukan segala sesuatu, Don King dan Bob Arum adalah musuh bebuyutan, namun setiap kali ada pertarungan yang masuk akal secara finansial, menarik, mereka adalah teman terbaik," kata Sulaiman. "Uang adalah faktor besar, para petarung bertarung demi uang, dan untuk memiliki sarana untuk membuat pertarungan besar ini, saya yakin ini adalah contoh yang bagus untuk membuat promotor yang saling bersaing berlaga di dalam ring dengan bakat terbaik mereka dan kemudian melanjutkannya."