Kisah Hidup Tyson Fury, Petinju Kejam yang Hobi Jual Beli Mobil
loading...
A
A
A
Kisah hidup Tyson Fury sepertinya menarik untuk diulas. Ini tak hanya membahas seputar olahraga tinju saja melainkan juga tentang kehidupan pribadinya.
Kisah Tyson Fury dimulai di Manchester, Inggris. Dia lahir pada 12 Agustus 1988, dalam keluarga yang berakar kuat di dunia tinju. Sejak usia dini, Fury menunjukkan hasrat dan bakat bawaannya terhadap olahraga tersebut.
Fury terus mengasah kemampuannya di bawah bimbingan ayahnya, John Fury. Kariernya terus melesat dengan rekor profesional 34 menang (24 KO) dan sekali imbang dalam 35 pertarungan yang sudah dimainkannya.
Sejumlah petinju hebat di kelas berat sudah dikalahkannya, seperti Wladimir Klitschko, Deontay Wilder, Anthony Joshua hingga Dillian Whyte. Fury telah mengukuhkan statusnya sebagai salah satu juara kelas berat paling dominan di masanya.
Popularitasnya di atas ring membuatnya dikenal sebagai salah satu petinju tajir. Menurut laporan The Sun, dia ditaksir memiliki kekayaan bersih sekira USD165 juta atau Rp2,6 triliun.
Tidak jelas bagaimana angka itu muncul, namun laporan menyebut bahwa angka tersebut terjadi setelah kemenangan Fury atas Dillian Whyte di Stadion Wembley. London, Inggris, pada 23 April 2022. Kekayaannya kemungkinan bertambah lantaran Raja Gipsi bakal berduel melawan Oleksandr Usyk di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, 18 Mei 2024.
Sulit memprediksi siapa yang bakal memenangkan pertarungan tersebut. Namun apapun hasilnya, Fury sudah tertekad untuk menjaga kehidupan keluarganya di masa depan.
Selain beradu jotos di atas ring, Fury punya hobi yang unik. Ya, dia suka mengoleksi mobil mewah. Tak mengherankan jika halaman rumahnya penuh dengan mobil sport dan Range Rover.
Jauh sebelum Fury dikenal sebagai petinju kelas berat. Dia lebih dulu dikenal sebagai pedagang mobil. Saking sukanya dengan kendaraan roda empat, ia bahkan sudah memiliki mobil di usia 10 tahun dengan uang yang dikumpulkannya.
"Mobil pertama saya adalah Fiat Fiorino tahun 1997. Saya membayar 360 eurp untuk itu. Itu adalah mobil pertama yang saya kendarai, tetapi sebenarnya saya membeli mobil pertama saya ketika saya berumur 10 tahun. Itu adalah Renault Clio dan saya membelinya dari menjual tiga pintu ke bawah untuk mendapatkan keuntungan," kenang Fury dikutip dari Daily Star.
"Saya membelinya seharga 60 euro dan menjualnya seharga 110 eurp pada hari yang sama. Jadi saya telah membeli dan menjual sepanjang hidup saya. Sebelum saya bertinju, saya adalah pedagang mobil, sementara saya bertinju, saya bermain-main dengan mobil. Itu hobiku. Saya suka kesepakatan, entah itu 10p atau 10 ribu atau 10 juta, apa pun. Saya senang membuat kesepakatan."
Di usia yang sudah tak muda lagi, Fury sepertinya tidak memerlukan kesepakatan lagi untuk menambah saldo banknya. Tapi akhir pekan ini, dia bisa membarui catatannya sebagai juara kelas berat tak terbantahkan jika berhasil mengalahkan Usyk di Kingdom Arena.
Andai scenario itu berjalan sesuai rencana, Fury tercatat sebagai petinju pertama sejak Lennox Lewis, yang dinobatkan sebagai juara kelas berat tak terbantahkan pada 1999.
"Butuh waktu 25 tahun untuk mewujudkannya, tapi ada banyak juara bagus sejak 1999, tapi bintang-bintangnya belum selaras untuk bertarung satu sama lain. Ini sudah lama sekali, jadi senang bisa menjadi bagian dari pertarungan besar lainnya, pertunjukan besar. Saya sudah menjadi pria yang menonjol, dengan tinggi 6 kaki 9 inci."
"Saya telah melakukan segalanya, termasuk menyanyi, menari, bergulat, dan membintangi acara Netflix saya sendiri. Saya telah melakukan semua yang harus dilakukan," pungkas Fury.
Kisah Tyson Fury dimulai di Manchester, Inggris. Dia lahir pada 12 Agustus 1988, dalam keluarga yang berakar kuat di dunia tinju. Sejak usia dini, Fury menunjukkan hasrat dan bakat bawaannya terhadap olahraga tersebut.
Fury terus mengasah kemampuannya di bawah bimbingan ayahnya, John Fury. Kariernya terus melesat dengan rekor profesional 34 menang (24 KO) dan sekali imbang dalam 35 pertarungan yang sudah dimainkannya.
Sejumlah petinju hebat di kelas berat sudah dikalahkannya, seperti Wladimir Klitschko, Deontay Wilder, Anthony Joshua hingga Dillian Whyte. Fury telah mengukuhkan statusnya sebagai salah satu juara kelas berat paling dominan di masanya.
Popularitasnya di atas ring membuatnya dikenal sebagai salah satu petinju tajir. Menurut laporan The Sun, dia ditaksir memiliki kekayaan bersih sekira USD165 juta atau Rp2,6 triliun.
Tidak jelas bagaimana angka itu muncul, namun laporan menyebut bahwa angka tersebut terjadi setelah kemenangan Fury atas Dillian Whyte di Stadion Wembley. London, Inggris, pada 23 April 2022. Kekayaannya kemungkinan bertambah lantaran Raja Gipsi bakal berduel melawan Oleksandr Usyk di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, 18 Mei 2024.
Sulit memprediksi siapa yang bakal memenangkan pertarungan tersebut. Namun apapun hasilnya, Fury sudah tertekad untuk menjaga kehidupan keluarganya di masa depan.
Pedagang Mobil
Selain beradu jotos di atas ring, Fury punya hobi yang unik. Ya, dia suka mengoleksi mobil mewah. Tak mengherankan jika halaman rumahnya penuh dengan mobil sport dan Range Rover.
Jauh sebelum Fury dikenal sebagai petinju kelas berat. Dia lebih dulu dikenal sebagai pedagang mobil. Saking sukanya dengan kendaraan roda empat, ia bahkan sudah memiliki mobil di usia 10 tahun dengan uang yang dikumpulkannya.
Baca Juga
"Mobil pertama saya adalah Fiat Fiorino tahun 1997. Saya membayar 360 eurp untuk itu. Itu adalah mobil pertama yang saya kendarai, tetapi sebenarnya saya membeli mobil pertama saya ketika saya berumur 10 tahun. Itu adalah Renault Clio dan saya membelinya dari menjual tiga pintu ke bawah untuk mendapatkan keuntungan," kenang Fury dikutip dari Daily Star.
"Saya membelinya seharga 60 euro dan menjualnya seharga 110 eurp pada hari yang sama. Jadi saya telah membeli dan menjual sepanjang hidup saya. Sebelum saya bertinju, saya adalah pedagang mobil, sementara saya bertinju, saya bermain-main dengan mobil. Itu hobiku. Saya suka kesepakatan, entah itu 10p atau 10 ribu atau 10 juta, apa pun. Saya senang membuat kesepakatan."
Di usia yang sudah tak muda lagi, Fury sepertinya tidak memerlukan kesepakatan lagi untuk menambah saldo banknya. Tapi akhir pekan ini, dia bisa membarui catatannya sebagai juara kelas berat tak terbantahkan jika berhasil mengalahkan Usyk di Kingdom Arena.
Andai scenario itu berjalan sesuai rencana, Fury tercatat sebagai petinju pertama sejak Lennox Lewis, yang dinobatkan sebagai juara kelas berat tak terbantahkan pada 1999.
"Butuh waktu 25 tahun untuk mewujudkannya, tapi ada banyak juara bagus sejak 1999, tapi bintang-bintangnya belum selaras untuk bertarung satu sama lain. Ini sudah lama sekali, jadi senang bisa menjadi bagian dari pertarungan besar lainnya, pertunjukan besar. Saya sudah menjadi pria yang menonjol, dengan tinggi 6 kaki 9 inci."
"Saya telah melakukan segalanya, termasuk menyanyi, menari, bergulat, dan membintangi acara Netflix saya sendiri. Saya telah melakukan semua yang harus dilakukan," pungkas Fury.
(yov)