Ditodong Pajak Penghasilan, Tyson Fury Cuma Kantongi Rp816 Miliar dari Duel Lawan Usyk
loading...
A
A
A
Tyson Fury bisa kehilangan setengah dari hadiah sebesar 80 juta euro atau sekira Rp1,3 trilun, yang diterimanya pada pertarungan melawan Oleksandr Usyk di Kingdom Arena, Minggu (19/5/2024) WIB. Ini disebabkan lantaran Raja Gipsi harus membayar pajak penghasilan dan asuransi nasional sepulangnya dari Arab Saudi.
Pertarungan Fury vs Usyk diperkirakan bernilai fantastis. Menurut laporan Mirror, Fury bisa mendapatkan 80 juta euro apa pun hasilnya. Namun, Fury mungkin tidak melihat semua itu.
Karena Fury harus membayar sejumlah besar pajak penghasilan dan asuransi nasional untuk paket pembayaran tersebut. Ini disebabkan lantaran adanya undang-undang perpajakan di Inggris.
Dalam laporan Stocklytics dikutip dari Mirror, Fury dipaksa membayar pajak penghasilan sebesar 44,986,203 euro dan asuransi nasional sebesar 2,002,764.60 euro jika ia memperoleh 100 juta euro di Riyadh. Nyatanya hadiah yang diterima Raja Gipsi berbeda, jika dikalkulasikan, dia hanya menerima hadiah Rp816 miliar (sudah dipotong pajak).
"Jika Anda adalah penduduk Inggris, Anda harus membayar pajak atas penghasilan di luar negeri dengan cara yang sama, dan itu tetap sama tidak peduli berapa banyak penghasilan seseorang. Nasihat perpajakan yang baik selalu penting dan dalam hal ini Anda dapat yakin bahwa kubu Fury akan mempertimbangkan kesepakatan yang paling menguntungkan," jelas juru bicara Stocklytics.
Namun, Fury berpotensi menemukan sedikit solusi untuk memastikan bahwa ia mempertahankan uang hadiahnya. Ada dugaan bahwa sumbangan amal bisa menjadi celah yang memungkinkan.
Juru bicara keuangan menambahkan: "Anda dapat mengimbangi sejumlah uang dengan memberikan sumbangan amal, dan ada saran bahwa Tyson Fury akan memberikan hadiah 1 juta euro untuk mendukung badan amal Ukraina, yang akan sedikit mengurangi tanggung jawabnya."
Pertarungan Fury vs Usyk diperkirakan bernilai fantastis. Menurut laporan Mirror, Fury bisa mendapatkan 80 juta euro apa pun hasilnya. Namun, Fury mungkin tidak melihat semua itu.
Karena Fury harus membayar sejumlah besar pajak penghasilan dan asuransi nasional untuk paket pembayaran tersebut. Ini disebabkan lantaran adanya undang-undang perpajakan di Inggris.
Dalam laporan Stocklytics dikutip dari Mirror, Fury dipaksa membayar pajak penghasilan sebesar 44,986,203 euro dan asuransi nasional sebesar 2,002,764.60 euro jika ia memperoleh 100 juta euro di Riyadh. Nyatanya hadiah yang diterima Raja Gipsi berbeda, jika dikalkulasikan, dia hanya menerima hadiah Rp816 miliar (sudah dipotong pajak).
"Jika Anda adalah penduduk Inggris, Anda harus membayar pajak atas penghasilan di luar negeri dengan cara yang sama, dan itu tetap sama tidak peduli berapa banyak penghasilan seseorang. Nasihat perpajakan yang baik selalu penting dan dalam hal ini Anda dapat yakin bahwa kubu Fury akan mempertimbangkan kesepakatan yang paling menguntungkan," jelas juru bicara Stocklytics.
Namun, Fury berpotensi menemukan sedikit solusi untuk memastikan bahwa ia mempertahankan uang hadiahnya. Ada dugaan bahwa sumbangan amal bisa menjadi celah yang memungkinkan.
Juru bicara keuangan menambahkan: "Anda dapat mengimbangi sejumlah uang dengan memberikan sumbangan amal, dan ada saran bahwa Tyson Fury akan memberikan hadiah 1 juta euro untuk mendukung badan amal Ukraina, yang akan sedikit mengurangi tanggung jawabnya."
(yov)