Joan Mir Ngaku Nilai Pasarnya Melorot Gabung Repsol Honda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembalap MotoGP, Joan Mir, mengakui bahwa nilai pasarnya menurun setelah bergabung dengan Repsol Honda . Mir kini bertekad untuk membuktikan dirinya agar nilainya kembali naik.
Mir bergabung dengan Repsol Honda pada MotoGP 2023 setelah Suzuki Ecstar memutuskan untuk keluar dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu. Dia tiba dengan status sebagai juara dunia musim 2020 dan performa yang cukup impresif di barisan depan.
Namun, situasi berubah drastis setelah Mir pindah ke tim pabrikan asal Jepang yang sedang terpuruk di MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Pada tahun debutnya, dia hanya finis di posisi 22 klasemen dengan raihan 26 poin karena sering kali terjatuh.
Pada MotoGP 2024, nasib Mir tidak banyak berubah. Setelah tujuh seri dan 14 balapan, dia baru mengemas 13 poin dan duduk di posisi 18, dengan tiga kali gagal finis dalam balapan utama dan beberapa kali dalam sprint.
Kontrak Mir akan habis pada akhir musim 2024, membuat masa depannya menjadi bahan pembicaraan. Meski masih berjuang di papan bawah pada musim keduanya, pembalap berusia 26 tahun itu menegaskan bahwa dia masih percaya dengan proyek Honda, meskipun harus memastikan keputusan terbaik untuk masa depannya.
"Saya masih percaya pada mereka (Honda). Tapi saya harus yakin bahwa saya tidak membuat keputusan buruk tentang masa depan saya," kata Mir, dikutip dari Motosan, Jumat (21/6/2024).
Mir juga menyadari bahwa dia harus sedikit egois mengenai masa depannya. Dia tidak bisa selamanya menunggu tim pabrikan berlogo sayap emas itu bangkit dari keterpurukan.
"Kamu juga harus sedikit egois. Memang benar saya masih mempercayai Honda, dan saya yakin dengan proyek ini dan saya tidak ingin gagal. Tapi saya tidak bisa menunggu selamanya," ucap rider kelahiran Palma itu.
Mir mengakui bahwa nilai pasarnya tidak sebaik saat pertama kali bergabung dengan Honda. Oleh karena itu, dia bertekad untuk bangkit agar bisa menarik minat dari tim lain jika kontraknya tidak diperpanjang.
"Mengenai pasar, saya tidak sebaik ketika saya datang ke Honda, itu adalah kenyataan. Kurangnya hasil selama satu atau dua tahun terakhir ini menempatkan saya pada posisi berbeda. Sepertinya saya harus membuktikan lagi kalau saya bisa kuat," pungkasnya.
Mir bergabung dengan Repsol Honda pada MotoGP 2023 setelah Suzuki Ecstar memutuskan untuk keluar dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu. Dia tiba dengan status sebagai juara dunia musim 2020 dan performa yang cukup impresif di barisan depan.
Namun, situasi berubah drastis setelah Mir pindah ke tim pabrikan asal Jepang yang sedang terpuruk di MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Pada tahun debutnya, dia hanya finis di posisi 22 klasemen dengan raihan 26 poin karena sering kali terjatuh.
Pada MotoGP 2024, nasib Mir tidak banyak berubah. Setelah tujuh seri dan 14 balapan, dia baru mengemas 13 poin dan duduk di posisi 18, dengan tiga kali gagal finis dalam balapan utama dan beberapa kali dalam sprint.
Kontrak Mir akan habis pada akhir musim 2024, membuat masa depannya menjadi bahan pembicaraan. Meski masih berjuang di papan bawah pada musim keduanya, pembalap berusia 26 tahun itu menegaskan bahwa dia masih percaya dengan proyek Honda, meskipun harus memastikan keputusan terbaik untuk masa depannya.
"Saya masih percaya pada mereka (Honda). Tapi saya harus yakin bahwa saya tidak membuat keputusan buruk tentang masa depan saya," kata Mir, dikutip dari Motosan, Jumat (21/6/2024).
Mir juga menyadari bahwa dia harus sedikit egois mengenai masa depannya. Dia tidak bisa selamanya menunggu tim pabrikan berlogo sayap emas itu bangkit dari keterpurukan.
"Kamu juga harus sedikit egois. Memang benar saya masih mempercayai Honda, dan saya yakin dengan proyek ini dan saya tidak ingin gagal. Tapi saya tidak bisa menunggu selamanya," ucap rider kelahiran Palma itu.
Mir mengakui bahwa nilai pasarnya tidak sebaik saat pertama kali bergabung dengan Honda. Oleh karena itu, dia bertekad untuk bangkit agar bisa menarik minat dari tim lain jika kontraknya tidak diperpanjang.
"Mengenai pasar, saya tidak sebaik ketika saya datang ke Honda, itu adalah kenyataan. Kurangnya hasil selama satu atau dua tahun terakhir ini menempatkan saya pada posisi berbeda. Sepertinya saya harus membuktikan lagi kalau saya bisa kuat," pungkasnya.
(sto)