Siapa Comeback Terbaik di Liga Champions?

Kamis, 09 Mei 2019 - 15:16 WIB
Siapa Comeback Terbaik di Liga Champions?
Siapa Comeback Terbaik di Liga Champions?
A A A
BARCELONA - Comeback alias memenangkan pertandingan setelah tertinggal lebih dulu, selalu menjadi hal yang istimewa di Liga Champions. Beberapa tim yang sukses mencetak comeback diyakini sebagai tim bermental raksasa. Jadi, siapa tim yang dianggap mencetak comeback terbaik?

Situs resmi UEFA menilai, comeback Barcelona atas Paris Saint Germain (PSG) di babak 16 besar Liga Champions 2016/2017 sebagai yang terbaik. Sebab, Barcelona menjadi satu-satunya tim yang mencetak comeback setelah tertinggal empat gol.

1. Barcelona vs Paris Saint Germain (16 Besar, 2016/2017)
Siapa Comeback Terbaik di Liga Champions?
Barcelona menjadi satu-satunya tim yang mencetak comeback setelah tertinggal empat gol. Terjadi tepatnya setelah mereka menelan kalah 0-4 di markas Paris Saint Germain di babak 16 besar Liga Champions 2016/2017.

Ketika melakoni leg pertama di Parc des Princes, Paris, Barcelona dibantai 0-4 lewat aksi Di Maria (18' 55'), Julian Draxler (40') dan Edinson Cavani (72'). Ketika semua orang menganggap Barcelona sudah tamat, mereka justru menepis anggapan tersebut.

Di leg kedua yang berlangsung di Stadion Camp Nou, Barcelona berhasil mencetak kemenangan 6-1 melalui gol Luis Suarez (3'), Kurzawa (gol bunuh diri, 40'), Lionel Messi (50'), Neymar (88, 91') dan Roberto (95'). Sedangkan gol tunggal PSG lahir pada menit ke-62 lewat aksi Cavani.

Dengan hasil tersebut, Barcelona lolos ke babak perempat final dengan agregat 6-5. Mereka juga menjadi satu-satunya tim di Liga Champions yang bangkit memenangkan pertandingan setelah tertinggal empat gol.

2. Liverpool vs Barcelona (Semifinal, 2018/2019)
Siapa Comeback Terbaik di Liga Champions?
Penggemar Liverpool yang paling optimistis sekalipun akan sulit menerima fakta bahwa timnya lolos ke final setelah Barcelona menang 3-0 di leg pertama. Terlebih lagi, Liverpool menjamu raksasa Catalan di leg kedua tanpa tiga pemain utama mereka yang cedera, yakni Roberto Firmino, Mohamed Salah, dan Naby Keita.

Dalam upaya mengejar defisit tiga gol, Liverpool berhasil mencetak gol cepat melalui aksi Divock Origi di menit ke-7. Namun, setelahnya kesulitan mencetak gol tambahan, hingga akhirnya Georginio Wijnaldum masuk di babak kedua. Gelandang asal Belanda tersebut mencetak dua gol sekaligus menyamakan agregat menjadi 3-3 lewat aksinya di menit ke-54 dan 56. Sementara gol penentu kemenangan The Reds dicetak Origi pada menit ke-79.

Comeback ajaib tersebut seperti meredam 'sihir' Lionel Messi, sekaligus mengantar Liverpool ke final Liga Champions untuk dua musim beruntun.

3. AS Roma vs Barcelona (Perempat Final, 2017/2018)
Siapa Comeback Terbaik di Liga Champions?
AS Roma membuat catatan gemilang ketika lolos hadangan Barcelona di babak perempat final Liga Champions 2017/2018 alias musim lalu. Setelah kalah di leg pertama yang berlangsung di Stadion Camp Nou, dengan skor 1-4, AS Roma membuat cerita indah di Stadion Olimpico dengan kemenangan 3-0.

Hasil tersebut membuat agregat pertandingan menjadi sama kuat 4-4. Akan tetapi AS Roma berhak lolos ke semifinal setelah unggul produktivitas gol tandang. Comeback AS Roma di babak perempat final itu disebut-sebut sebagai salah satu yang paling dramatis karena diwarnai aksi gol bunuh diri Daniele de Rossi dan Kostas Manolas di leg pertamanya.

4. Deportivo La Coruna vs AC Milan (Perempat Final, 2003/2004)
Siapa Comeback Terbaik di Liga Champions?
Manchester United mencetak comeback dramatis ketika melewati hadangan Paris Saint Germain (PSG) di babak 16 besar Liga Champions 2018/2019. Sempat tertinggal 0-2 di leg pertama di kandang sendiri, Setan Merah lolos setelah mengalahkan PSG dengan skor 3-1 di leg kedua.

Bermain di Parc des Princes, Paris, 6 Maret 2019, Manchester United mengusung misi mengejar defisit dua gol. Lukaku mencetak gol cepat di menit ke-2, akan tetapi PSG mencetak gol balasan pada menit ke-12 lewat aksi Bernat. Tak cukup dengan hasil itu, United yang dipimpin Ole Gunnar Solskjaer kembali mencetak gol lewat aksi Lukaku di menit ke-30. Gol tersebut membuka peluang United untuk lolos.

Ketika PSG terlihat bakal lolos dengan agregat 3-2, drama di pertandingan tersebut dimulai. Diogo Dalot melepas tendangan yang dibelokkan oleh Presnel Kimpembe dan menghasilkan sepak pojok di masa injury time. Ketika wasit asal Slovenia, Damir Skomina memeriksa dengan VAR, dia memutuskan memberi penalti kepada United karena bola membentur tangan Kimpembe.

Eksekutor Manchester United, Marcus Rashford berhasil menceploskan bola ke gawang PSG. Manchester United akhirnya lolos berkat agresivitas gol tandang. Dramatis!

Selanjutnya, comeback lahir setelah tertinggal dua gol

Chelsea 3-1 Barcelona
Barcelona 5-1 Chelsea (aet)
1999/2000 quarter-finals

Real Madrid 4-2 Monaco
Monaco 3-1 Real Madrid
2003/04 quarter-finals

Napoli 3-1 Chelsea
Chelsea 4-1 Napoli (aet)
2011/12 round of 16

AC Milan 2-0 Barcelona
Barcelona 4-0 AC Milan
2012/13 round of 16

Olympiacos 2-0 Manchester United
Manchester United 3-0 Olympiacos
2013/14 round of 16

Paris Saint-Germain 3-1 Chelsea
Chelsea 2-0 Paris Saint-Germain
2013/14 quarter-finals

Porto 3-1 Bayern München
Bayern München 6-1 Porto
2014/15 quarter-finals

Wolfsburg 2-0 Real Madrid
Real Madrid 3-0 Wolfsburg
2015/16 quarter-finals

Atlético Madrid 2-0 Juventus
Juventus 3-0 Atlético Madrid
2018/19 round of 16
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5578 seconds (0.1#10.140)