Wilder: Fury Menghindari Rematch, Sebab Saya Melukainya
A
A
A
NEW YORK - Deontay Wilder meyakini petinju kelas berat asal Inggris Tyson Fury menghindari pertandingan ulang (rematch) dengannya setelah mengalami 'gegar otak' dalam pertemuan pertama mereka di Staples Center, Los Angeles, California, 1 Desember 2018.
Berbicara kepada wartawan dalam konferensi pers jelang laga mempertahanan gelar kelas berat WBC versus Dominic Breazeale di Barclays Center, New York City, 18 Mei 2019, Wilder yakni Fury menghindari dirinya untuk tanding ulang.
"Fury tahu alasan sebenarnya untuk tidak melawan saya," kata Wilder. "Itu sebabnya dia menandatangani kontrak dengan ESPN. Dia tidak menginginkan pertarungan itu."
Harapan tanding ulang berakhir secara efektif ketika Fury menandatangani kesepakatan multi-pertarungan dengan ESPN. Hal itu mempersulit negosiasi untuk kemungkinan kembali Fury melawan Wilder, juara WBC yang tidak terkalahkan. Wilder terikat sponsor dengan Showtime yang memiki hak siarnya.
Pada pertemuan pertama, Fury memimpin angka di kartu skor sebelum dijatuhkan ke kanvas oleh Wilder di ronde ke-12. Kejatuhan itu secara efektif menyelamatkan Wilder dari kekalahan dan duel berakhir dengan hasil seri.
"Saya berteriak Fury, saya adalah agresor," kata Wilder. “Puncak dari pertarungan pertama adalah saya menjatuhkan Fury. Dia tidak menginginkan saya, dia tahu saya memberinya gegar otak. Saya mengerti mengapa dia membuat keputusan yang dia lakukan."
“Saya melukai Fury. Saya membuatnya gegar otak. Pria ini kehilangan ingatan. Dan itu tidak sehat. Jadi jika dia membutuhkan pemanasan atau tune-up untuk mendapatkan kembali kekuatannya, lakukanlah. Gunakan sebanyak mungkin pemanasan yang Anda butuhkan!"
Pertarungan pertama Fury sejak duelnya dengan Wilder akan melawan petinju kelas berat asal Jerman Tom Schwarz di Las Vegas pada 16 Juni.
"Dia bilang punya tiga pertarungan di depan. Dan pertraungan itu akan mengarah pada saya. Dan kali ini saya akan menyelesaikannya. Jadi sehatlah. Karena saya menginginkan Tyson Fury dalam kondisi terbaik ketika saatnya tiba.”
Berbicara kepada wartawan dalam konferensi pers jelang laga mempertahanan gelar kelas berat WBC versus Dominic Breazeale di Barclays Center, New York City, 18 Mei 2019, Wilder yakni Fury menghindari dirinya untuk tanding ulang.
"Fury tahu alasan sebenarnya untuk tidak melawan saya," kata Wilder. "Itu sebabnya dia menandatangani kontrak dengan ESPN. Dia tidak menginginkan pertarungan itu."
Harapan tanding ulang berakhir secara efektif ketika Fury menandatangani kesepakatan multi-pertarungan dengan ESPN. Hal itu mempersulit negosiasi untuk kemungkinan kembali Fury melawan Wilder, juara WBC yang tidak terkalahkan. Wilder terikat sponsor dengan Showtime yang memiki hak siarnya.
Pada pertemuan pertama, Fury memimpin angka di kartu skor sebelum dijatuhkan ke kanvas oleh Wilder di ronde ke-12. Kejatuhan itu secara efektif menyelamatkan Wilder dari kekalahan dan duel berakhir dengan hasil seri.
"Saya berteriak Fury, saya adalah agresor," kata Wilder. “Puncak dari pertarungan pertama adalah saya menjatuhkan Fury. Dia tidak menginginkan saya, dia tahu saya memberinya gegar otak. Saya mengerti mengapa dia membuat keputusan yang dia lakukan."
“Saya melukai Fury. Saya membuatnya gegar otak. Pria ini kehilangan ingatan. Dan itu tidak sehat. Jadi jika dia membutuhkan pemanasan atau tune-up untuk mendapatkan kembali kekuatannya, lakukanlah. Gunakan sebanyak mungkin pemanasan yang Anda butuhkan!"
Pertarungan pertama Fury sejak duelnya dengan Wilder akan melawan petinju kelas berat asal Jerman Tom Schwarz di Las Vegas pada 16 Juni.
"Dia bilang punya tiga pertarungan di depan. Dan pertraungan itu akan mengarah pada saya. Dan kali ini saya akan menyelesaikannya. Jadi sehatlah. Karena saya menginginkan Tyson Fury dalam kondisi terbaik ketika saatnya tiba.”
(sha)