Maksimalkan Potensi Lokal Pemain U-20 di Kompetisi Liga 1

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 14:35 WIB
loading...
Maksimalkan Potensi Lokal Pemain U-20 di Kompetisi Liga 1
Pemain seleksi tim nasional Indonesia U-19 saat mengikuti sesi latihan di Stadion Madya Senayan Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto: dok/PSSI
A A A
JAKARTA - Regulasi pemain U-20 pada kompetisi Liga 1 sejatinya harus dimaksimalkan untuk menggali potensi sepak bola lokal. Output pembinaan akan berdampak signifikan pada kualitas tim nasional Indonesia yang bakal berjuang di Piala Dunia U-20 tahun depan.

Kewajiban tim Liga 1 menggunakan jasa pemain kelompok usia sebenarnya bukan hal baru. Pada persiapan Asian Games 2018 lalu, ketua umum PSSI era Edi Rahmayadi ketika seluruh tim diharuskan menurunkan pemain U-23 minimal 45 menit pertandingan.

Kebijakan ini diterapkan untuk memberikan jam terbang kepada pemain muda yang saat itu akan tampil di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Hasilnya cukup memuaskan di mana Indonesia meraih medali perunggu di SEA Games dan babak 16 besar Asian Games. (Baca: Timnas Indonesia U-19 Akan Gelar Pemusatan Latihan di Kroasia)

Kini, untuk mendongkrak prestasi timnas di Piala Dunia U-20 tahun depan, regulasi menggunakan jasa pemain kelompok usia khususnya U-20 kembali diwacanakan. Meski masih tarik ulur, sejumlah klub sudah ancang-ancang jika regulasi tersebut diterapkan dengan merekrut amunisi anyar dari level kelompok umur.

Tidak tanggung-tanggung, Persija Jakarta, Arema, dan Madura United bahkan bergerak cepat mengimpor pemain yang masih berusia di bawah 20 tahun. Macan Kemayoran mendatangkan duo Brasil Thiago Apolina Pereira, dan Maike Henrique Irine De Lima.

Keduanya pemain yang berposisi di sektor lapangan tengah.itu masih berstatus seleksi. Sementara, Arema FC sudah memastikan merekrut dua pemain yang juga berasal dari Negeri Samba Hugo Guilherme Corre Grillo (bek) dan Pedro Henrique Bartoli (penyerang).

Di sisi lain, Madura United menyatakan kebijakan mendatangkan pemain asal Brasil Robert Junior Rodrigues Santos merupakan bagian dari investasi jangka panjang klub. Ini menjadi bagian dari opsi untuk melakukan renegoisasi kontrak dengan pemain asing yang ada. Meski demikian, belum ada jaminan Rodrigues Santos bisa memperkuat Laskar Sape Kerrap karena masih berstatus seleksi.

Sebaliknya, jalan berbeda dipilih manajemen PSIS Semarang. Jika tim-tim papan atas lainnya ramai-ramai mengimpor pemain muda, klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu memilih menggunakan jasa pemain U-19 yang sudah tersedia.

“Lagi pada sibuk bahas rumor pemain asing muda, katanya mau dinaturalisasi. Jangan lupa PSIS masih terus berburu pemain muda bertalenta, andalan timnas pula,” tulis CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi dalam unggahan Instagram-nya, kemarin. (Baca juga: Intip Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan dan Skema Pencairan BLT Rp600 Ribu)

Dalam foto yang disertakannya, terdapat dua pemain yang selama ini menjadi andalan timnas yakni Witan Sulaeman dan Supriadi. PSIS sendiri kini mengirim dua pemainnya untuk mengikuti seleksi timnas U-19 di Jakarta yakni Pratama Arhan dan Yofandani Damai.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)