Zhang Zhi Jie Meninggal usai Bertanding di BAJC 2024, Ini Penjelasan PBSI
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Pebulu tangkis asal China Zhang Zhi Jie tiba-tiba jatuh dan sempat kejang-kejang dalam pertandingan beregu Badminton Asia Junior Championship (BAJC) 2024 melawan wakil Jepang, Kazuma Kawano di GOR Amongrogo, Yogyakarta pada Minggu (30/6/2024).
Pebulu tangkis muda itu kemudian dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada pukul 23.20 WIB. Kabid Humas dan Media PBSI Broto Happy menyatakan henti jantung menjadi penyebab utama meninggalnya pebulu tangkis kelahiran 2007 itu. Menurut dia, seluruh pihak yang terlibat telah mengusahakan yang terbaik untuk Zhang. Namun, nyawanya tak tertolong.
"Tim medis telah melakukan pemeriksaan dan pertolongan awal sesuai prosedur. Namun korban mengalami penurunan kesadaran dan penapasan yang tidak adikuat, dan langsung Korban dibawa ke RSPAU Drs Hardjolukita, sesampainya di UGD, korban dilakukan assesmen, ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan. Sehingga Langsung dilakukan prosedur pertolongan medis berupa pijat jantung luar dengan alat bantu napas selama 3 jam," kata Broto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/7/2024).
Kendati demikian, kata dia, korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis lantas menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 kepada pihak offisial tim dari China.
"Ada permintaan dari pihak offisial China agar korban ditransfer ke RS Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan tata laksana lebih lanjut. Korban tiba Di UGD RSUP Dr. Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder. Di UGD korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama satu setengah jam," katanya.
Akan tetapi, Broto melanjutkan, tetap tidak ada respon sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan tata laksana penanganan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Broto mengungkapkan kematian Zhang disebabkan oleh henti jantung mendadak. Hal itu dinyatakan berdasarkan kesimpulan dari dua rumah sakit yang sempat menangani Zhang.
"Setelah dilakukan penjelasan kepada ofisial tim China, maka tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB. Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban, baik di rumah sakit Dr. Hardjolukito maupun di RSUP Dr. Sardjito menunjukkan hasil yang sama, yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," ucap Broto.
Broto mengatakan PBSI siap menanggung seluruh proses pengembalian jenazah Zhang ke negaranya. Saat ini, jenazah pebulu tangkis muda China itu masih berada di RSUP Dr. Sardjito untuk menunggu orangtuanya datang.
"Saat ini jenazah Zhang Zhi Jie masih ada di RSUP Dr Sardjito, menunggu orangtua dari korban yang datang dari China. Tapi yang pasti proses pengembalian jenazah akan kami tanggung penuh," tuturnya.
Pebulu tangkis muda itu kemudian dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada pukul 23.20 WIB. Kabid Humas dan Media PBSI Broto Happy menyatakan henti jantung menjadi penyebab utama meninggalnya pebulu tangkis kelahiran 2007 itu. Menurut dia, seluruh pihak yang terlibat telah mengusahakan yang terbaik untuk Zhang. Namun, nyawanya tak tertolong.
"Tim medis telah melakukan pemeriksaan dan pertolongan awal sesuai prosedur. Namun korban mengalami penurunan kesadaran dan penapasan yang tidak adikuat, dan langsung Korban dibawa ke RSPAU Drs Hardjolukita, sesampainya di UGD, korban dilakukan assesmen, ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan. Sehingga Langsung dilakukan prosedur pertolongan medis berupa pijat jantung luar dengan alat bantu napas selama 3 jam," kata Broto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/7/2024).
Kendati demikian, kata dia, korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis lantas menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 kepada pihak offisial tim dari China.
"Ada permintaan dari pihak offisial China agar korban ditransfer ke RS Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan tata laksana lebih lanjut. Korban tiba Di UGD RSUP Dr. Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder. Di UGD korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama satu setengah jam," katanya.
Akan tetapi, Broto melanjutkan, tetap tidak ada respon sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan tata laksana penanganan lebih lanjut.
Baca Juga
Lebih lanjut, Broto mengungkapkan kematian Zhang disebabkan oleh henti jantung mendadak. Hal itu dinyatakan berdasarkan kesimpulan dari dua rumah sakit yang sempat menangani Zhang.
"Setelah dilakukan penjelasan kepada ofisial tim China, maka tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB. Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban, baik di rumah sakit Dr. Hardjolukito maupun di RSUP Dr. Sardjito menunjukkan hasil yang sama, yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," ucap Broto.
Broto mengatakan PBSI siap menanggung seluruh proses pengembalian jenazah Zhang ke negaranya. Saat ini, jenazah pebulu tangkis muda China itu masih berada di RSUP Dr. Sardjito untuk menunggu orangtuanya datang.
"Saat ini jenazah Zhang Zhi Jie masih ada di RSUP Dr Sardjito, menunggu orangtua dari korban yang datang dari China. Tapi yang pasti proses pengembalian jenazah akan kami tanggung penuh," tuturnya.
(msf)