Penyebab Eko Yuli Irawan Gagal Rebut Medali: Cedera Lutut dan Paha hingga Ditawari Naik Ambulans
loading...
A
A
A
PARIS - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan , harus merelakan asanya untuk menyumbangkan medali di Olimpiade Paris 2024 . Ia mengaku tidak dal kondisi prima 100 persen karena masih merasakan cedera.
Eko memulai langkahnya di angkatan snatch dengan cukup baik. Dari tiga kali percobaan Eko gagal di angkatan pertama 135 kg, lalu berhasil di angkatan kedua 135 kg.
Di angkatan ketiga, Eko menaikkan angkatan menjadi 139 kg namun kembali gagal. Namun, saat usai angkatan snatch Eko tetap mantap di urutan kedua dan berpeluang merebut medali.
Namun, nasib kurang mujur dialami Eko di angkatan clean and jerk. Eko gagal di tiga kali percobaan angkatan clean and jerk, di mana pertama dan kedua 162 kg, serta yang ketiga 165 kg.
Pada percobaan ketiga angkatan clean and jerk, Eko sempat terjatuh setelah gagal mengangkat beban 165 kg. Bahkan ia langsung memegang paha samping kanannya.
Lifter kelahiran Lampung itu mengaku kondisinya memang tidak dalam 100 persen. Ia mengalami cedera lutut sejak tahun lalu dan paha kanan dari bulan lalu.
"Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu," kata Eko, dalam keterangan resmi NOC Indonesia, Kamis (8/8/2024).
Terkait kondisi Eko, Dokter Tim Indonesia, Andhika Raspati, mengungkapkan bahwa kondisi Eko tidak terlalu parah. Meski terlihat pincang hingga ditawari naik ambulans, tapi Eko dipastikan baik-baik saja.
"Tadi Eko bilang memang ada masalah di paha samping kanan, sudah sekitar sebulan lalu. Tadi sempat ditawarkan untuk dibawa pakai ambulans tapi Eko tidak mau. Kondisinya tidak separah itu, dia masih bisa jalan," tutup Dokter Dhika.
Eko memulai langkahnya di angkatan snatch dengan cukup baik. Dari tiga kali percobaan Eko gagal di angkatan pertama 135 kg, lalu berhasil di angkatan kedua 135 kg.
Di angkatan ketiga, Eko menaikkan angkatan menjadi 139 kg namun kembali gagal. Namun, saat usai angkatan snatch Eko tetap mantap di urutan kedua dan berpeluang merebut medali.
Namun, nasib kurang mujur dialami Eko di angkatan clean and jerk. Eko gagal di tiga kali percobaan angkatan clean and jerk, di mana pertama dan kedua 162 kg, serta yang ketiga 165 kg.
Pada percobaan ketiga angkatan clean and jerk, Eko sempat terjatuh setelah gagal mengangkat beban 165 kg. Bahkan ia langsung memegang paha samping kanannya.
Lifter kelahiran Lampung itu mengaku kondisinya memang tidak dalam 100 persen. Ia mengalami cedera lutut sejak tahun lalu dan paha kanan dari bulan lalu.
"Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu," kata Eko, dalam keterangan resmi NOC Indonesia, Kamis (8/8/2024).
Terkait kondisi Eko, Dokter Tim Indonesia, Andhika Raspati, mengungkapkan bahwa kondisi Eko tidak terlalu parah. Meski terlihat pincang hingga ditawari naik ambulans, tapi Eko dipastikan baik-baik saja.
"Tadi Eko bilang memang ada masalah di paha samping kanan, sudah sekitar sebulan lalu. Tadi sempat ditawarkan untuk dibawa pakai ambulans tapi Eko tidak mau. Kondisinya tidak separah itu, dia masih bisa jalan," tutup Dokter Dhika.
(sto)