Kisah Kiyoshi Tanabe: Petinju Jepang Pertama Peraih Medali Olimpiade dan Tragedi Kebutaan

Senin, 12 Agustus 2024 - 19:15 WIB
loading...
Kisah Kiyoshi Tanabe:...
Kiyoshi Tanabe dikenal sebagai petinju yang penuh tragedi karena terpaksa pensiun tepat saat baru saja meraih kemenangan besar. Foto/Tapology
A A A
JAKARTA - Kiyoshi Tanabe dikenal sebagai "petinju yang penuh tragedi" karena terpaksa pensiun tepat saat baru saja meraih kemenangan besar. Bahkan dia memiliki potensi untuk menjadi juara multi-divisi.

Tanabe lahir di Tokyo 10 Oktober 1940 dan muncul di kancah amatir Jepang pada akhir tahun 1950-an dengan memenangkan gelar Sekolah Menengah Atas Nasional (the National High Schools) dan gelar amatir nasional (the national amateur). Dia 2 kali menang atas Takayo Sakurai yang kemudian memenangkan medali emas di kelas bantam pada Olimpiade 1964.

Dikutip dari laman ringnews24, Senin (12/8/2024), Tanabe berkompetisi di Olimpiade 1960 di Roma. Tanabe mengalahkan peraih medali perak tahun 1956 yang sangat berpengalaman, Mircea Dobrescu dari Rumania, tetapi dia kalah dari Sergey Sivko dari Rusia di semifinal.



Tanabe adalah petinju Jepang pertama yang memenangkan medali Olimpiade di cabang tinju. Dia memenangkan medali emas di Asian Games 1962 di Indonesia. Dia menorehkan rekor 115-5 ketika memutuskan untuk menjadi petinju profesional.

Tanabe menjalani pertarungan berbayar pertamanya pada bulan Desember 1963 dan pada tahun 1964 bertarung lebih dari sepuluh ronde hanya dalam pertandingan keempatnya. Pada tahun 1964 dia juga mengalahkan petinju Filipina peringkat dunia Leo Zulueta dan Jet Parker.

Tanabe kalah 5 inci tinggi badannya dari Parker 15-1-1 tetapi menang dengan keputusan mutlak. Pada bulan Januari 1965 dia mengalahkan juara bertahan Jepang Akashi Namekawa dalam pertarungan non-gelar dan pada bulan Agustus mengalahkan petarung peringkat lainnya Ric Magramo.

Tanabe menghadapi Namekawa untuk memperebutkan gelar Jepang pada bulan Oktober 1965 dan menang lalu mengalahkan Namekawa dalam dua ronde dalam mempertahankan gelar pada bulan Maret 1966.



Rentetan kemenangannya berakhir ketika ia bertarung seri dengan Yuzo Narumi dalam mempertahankan gelar lainnya. Narumi hanya kalah satu kali dari dua puluh satu pertarungannya, tetapi hasil seri tersebut menimbulkan keraguan apakah Tanabe siap menghadapi petarung terbaik di divisi tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1979 seconds (0.1#10.140)