Biodata dan Agama Vitali Klitschko, Petinju Legendaris Ukraina yang Sukses Jadi Wali Kota Kiev
loading...
A
A
A
Setelah serangkaian kekerasan polisi terakhir mengakibatkan kematian lebih dari 70 demonstran Maidan pada Februari 2014, dukungan untuk Yanukovych runtuh, dan ia melarikan diri dari Ukraina ke Rusia bulan berikutnya. Pemerintah sementara menjadwalkan pemilihan presiden dadakan pada bulan Mei, dan Klitschko menjadi calon terdepan dalam pemilihan tersebut. Namun, ia segera menawarkan dukungannya kepada Petro Poroshenko, dan, untuk ketiga kalinya, mendeklarasikan pencalonannya sebagai wali kota Kyiv.
Baik Klitschko maupun Poroshenko menang dalam kontes masing-masing, dan keduanya berjanji untuk mengatasi berbagai masalah yang menimpa Ukraina dan ibu kotanya. Pada bulan November tahun itu, Klitschko mengundurkan diri dari parlemen Ukraina, dan sembilan bulan kemudian ia menjadi kepala partai “Solidaritas” Blok Petro Poroshenko yang baru dibentuk.
Pada 2015, Klitschko kembali terpilih sebagai Wali Kota Kyiv dan ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin partai Solidaritas setelah undang-undang baru mulai berlaku yang melarang kepala pemerintahan politik juga menjadi anggota partai politik.
Poroshenko kalah dalam upaya pemilihannya kembali dari pendatang baru politik Volodymyr Zelensky pada 2019. Di masa pemerintahan Zelensky, dia dan Klitschko dilaporkan kerap berselisih mengenai tata kelola ibu kota. Namun, perbedaan politik ini menghilang selama invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, dan Klitschko adalah salah satu wajah yang paling menonjol dalam membela Kyiv. Ia bersumpah akan bergabung dengan Wladimir, yang telah mendaftar di cadangan Ukraina pada minggu-minggu sebelum invasi, dan mengangkat senjata melawan pasukan Rusia.
Baik Klitschko maupun Poroshenko menang dalam kontes masing-masing, dan keduanya berjanji untuk mengatasi berbagai masalah yang menimpa Ukraina dan ibu kotanya. Pada bulan November tahun itu, Klitschko mengundurkan diri dari parlemen Ukraina, dan sembilan bulan kemudian ia menjadi kepala partai “Solidaritas” Blok Petro Poroshenko yang baru dibentuk.
Pada 2015, Klitschko kembali terpilih sebagai Wali Kota Kyiv dan ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin partai Solidaritas setelah undang-undang baru mulai berlaku yang melarang kepala pemerintahan politik juga menjadi anggota partai politik.
Poroshenko kalah dalam upaya pemilihannya kembali dari pendatang baru politik Volodymyr Zelensky pada 2019. Di masa pemerintahan Zelensky, dia dan Klitschko dilaporkan kerap berselisih mengenai tata kelola ibu kota. Namun, perbedaan politik ini menghilang selama invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, dan Klitschko adalah salah satu wajah yang paling menonjol dalam membela Kyiv. Ia bersumpah akan bergabung dengan Wladimir, yang telah mendaftar di cadangan Ukraina pada minggu-minggu sebelum invasi, dan mengangkat senjata melawan pasukan Rusia.
(yov)