Profil Muhammad Afrizal Syafa, Peraih Medali Perunggu Paralimpiade 2024 Cabor Boccia
loading...
Profil Muhammad Afrizal Syafa, Peraih Medali Perunggu Paralimpiade 2024 Cabor Boccia
A
A
A
Muhammad Afrizal Syafa, atlet Boccia berbakat, sukses mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia di ajang Paralimpiade Paris 2024 . Seperti apa sosok Muhammad Afrizal Syafa yang telah ikut mengharumkan nama Indonesia?
Rizal, begitu ia akrab disapa, menunjukkan potensinya sejak 2017. Orang tuanya, Suprianto, menyadari ada perbedaan dalam perkembangan tumbuh kembang Rizal saat masih bayi, karena sering terjatuh ketika duduk pada usia 8 bulan. Akhirnya, Rizal dibawa ke rumah sakit ortopedi di Solo, Jawa Tengah, dan kemudian menjalani terapi di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Solo.
Di YPAC Solo inilah, bakat Rizal sebagai atlet Boccia mulai terasah. Salah satu pelatih di sana melihat potensi Rizal dan mengajaknya berlatih Boccia. Setelah menjalani latihan intensif, Rizal langsung diikutsertakan dalam Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Pepapernas) 2017 di Solo, di mana ia berhasil meraih medali emas.
“Diajak latihan Boccia. ‘Boccia itu apa ya dek? Lempar-lempar bola,’” kenang Suprianto, menceritakan awal mula perjalanan Rizal di dunia Boccia, dikutip dari akun YouTube Lintas iNews, setahun silam.
“Setelah latihan-latihan itu, pada 2017 ada Pepapernas di Solo. Alhamdulillah, langsung dapat medali emas,” lanjutnya.
Sejak meraih medali emas pertamanya, Rizal terus berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan, mengumpulkan puluhan medali sepanjang kariernya. Prestasi yang cukup disorot adalah meraih medali emas di ASEAN Para Games 2023 setelah mengalahkan wakil Thailand, Witsanu Huadpradit.
Kini, Rizal untuk kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, tepatnya ketika merebut medali perunggu Paralimpiade Paris 2024. Prestasi yang diharapkan akan semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu atlet terbaik di bidang Boccia.
Rizal, begitu ia akrab disapa, menunjukkan potensinya sejak 2017. Orang tuanya, Suprianto, menyadari ada perbedaan dalam perkembangan tumbuh kembang Rizal saat masih bayi, karena sering terjatuh ketika duduk pada usia 8 bulan. Akhirnya, Rizal dibawa ke rumah sakit ortopedi di Solo, Jawa Tengah, dan kemudian menjalani terapi di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Solo.
Baca Juga
Di YPAC Solo inilah, bakat Rizal sebagai atlet Boccia mulai terasah. Salah satu pelatih di sana melihat potensi Rizal dan mengajaknya berlatih Boccia. Setelah menjalani latihan intensif, Rizal langsung diikutsertakan dalam Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Pepapernas) 2017 di Solo, di mana ia berhasil meraih medali emas.
“Diajak latihan Boccia. ‘Boccia itu apa ya dek? Lempar-lempar bola,’” kenang Suprianto, menceritakan awal mula perjalanan Rizal di dunia Boccia, dikutip dari akun YouTube Lintas iNews, setahun silam.
“Setelah latihan-latihan itu, pada 2017 ada Pepapernas di Solo. Alhamdulillah, langsung dapat medali emas,” lanjutnya.
Sejak meraih medali emas pertamanya, Rizal terus berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan, mengumpulkan puluhan medali sepanjang kariernya. Prestasi yang cukup disorot adalah meraih medali emas di ASEAN Para Games 2023 setelah mengalahkan wakil Thailand, Witsanu Huadpradit.
Kini, Rizal untuk kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, tepatnya ketika merebut medali perunggu Paralimpiade Paris 2024. Prestasi yang diharapkan akan semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu atlet terbaik di bidang Boccia.
(sto)
Explore More