Messi: Pergi… Tidak … Pergi …?
loading...
A
A
A
BARCELONA - Lionel Messi vs Barcelona, siapa lebih besar? Melihat semua kontribusi yang diberikan pemain asal Argentina tersebut, sulit memberikan jawaban adil. Barca berkontribusi pada karier Messi, tapi La Pulga juga selalu menjadi Messiah dalam gilang gemilang Blaugrana satu dekade terakhir.
Sekarang, saat Messi dikabarkan sudah mengirim surat untuk meninggalkan Camp Nou, situasinya menjadi berbeda. Pendukung, melakukan aksi protes di jalanan sebagai bentuk perlawanan atas kabar kepergian Mess. Cules merasa tak seharusnya Messi pergi, tapi Presiden Barca Josep Maria Bartomeu yang seharusnya turun dari kursi orang nomor satu di klub.
Semua tahu, hubungan Barca dengan Messi sejatinya terjalin sangat erat dan harmonis. Tergiur dengan potensi besar Messi, mereka sudah berkorban banyak untuk merekrutnya dari Newells Old Boys pada tahun 2000 dan membiayai perawatan Messi yang didiagnosis kekurangan hormon pertumbuhan sejak usia 10 hingga 14 tahun.
Keputusan tersebut terbayar. Messi berkembang sangat pesat di akademi La Masia (2001-2004), Barcelona C (2003-2004), Barcelona B (2004-2005). Dianggap memiliki kemampuan di atas rata-rata, pelatih Frank Rijkaard memberikannya debut tim utama saat Barca menghadapi Espanyol di Primera Liga, Oktober 2004.
Masuk pada menit ke-82, Messi adalah pemain termuda yang mewakili Barca dalam kompetisi resmi Pada usia 17 tahun, tiga bulan, dan 22 hari. Dua bulan kemudian, Messi juga melakoni debutnya di Liga Champions melawan Shakhtar Donetsk. (Baca: Eks Presiden Barcelona Curga Messi Sengaja Ingin Dijual)
Sejak saat ini, sinar Messi menyihir seluruh penjuru dunia. Tercatat, dalam 16 musim membela Barca, dia telah mempersembahkan 33 gelar bergengsi yakni 10 Primera Liga, enam Copa del Rey, tujuh Piala Super Spanyol, empat Liga Champions, tiga Super Eropa dan tiga Piala Dunia Antarklub. Sebagai individu, Messi turut diganjar perhargaan individu Ballon d’Or enam kali.
Messi mambayar semuanya dengan loyalitasnya di Camp Nou. Godaan plus iming-iming menggiurkan dari klub-klub top Eropa yang tertarik terhadapnya tidak pernah digubrisnya. Hal itu sudah cukup menggambarkan kecintaan besar Messi kepada Barca.
Kini, kedatangan pelatih anyar Ronald Koeman, Rabu (19/8/2020) yang menggantikan Quique Setien, menganggu harmonisasi itu. Menurut kabar yang beredar di Spanyol, Meski ingin mempertahankannya, Koeman mengultimatum sang bintang bahwa tidak ada keistimewaan bagi Messi dan semua pemain.
Pelatih asal Belanda itu meminta seluruh anggota skuad bekerja untuk keberhasilan tim. “Hak istimewa dalam skuad ini sudah berakhir, Anda harus melakukan segalanya untuk tim. Saya akan menjadi tidak fleksibel; Anda hanya harus memikirkan tim," tutur Koeman dilansir Marca. (Baca juga: Rusia Masih Optimis Rencana Pembelian Sukhoi Indonesia akan Berlanjut)
Sekarang, saat Messi dikabarkan sudah mengirim surat untuk meninggalkan Camp Nou, situasinya menjadi berbeda. Pendukung, melakukan aksi protes di jalanan sebagai bentuk perlawanan atas kabar kepergian Mess. Cules merasa tak seharusnya Messi pergi, tapi Presiden Barca Josep Maria Bartomeu yang seharusnya turun dari kursi orang nomor satu di klub.
Semua tahu, hubungan Barca dengan Messi sejatinya terjalin sangat erat dan harmonis. Tergiur dengan potensi besar Messi, mereka sudah berkorban banyak untuk merekrutnya dari Newells Old Boys pada tahun 2000 dan membiayai perawatan Messi yang didiagnosis kekurangan hormon pertumbuhan sejak usia 10 hingga 14 tahun.
Keputusan tersebut terbayar. Messi berkembang sangat pesat di akademi La Masia (2001-2004), Barcelona C (2003-2004), Barcelona B (2004-2005). Dianggap memiliki kemampuan di atas rata-rata, pelatih Frank Rijkaard memberikannya debut tim utama saat Barca menghadapi Espanyol di Primera Liga, Oktober 2004.
Masuk pada menit ke-82, Messi adalah pemain termuda yang mewakili Barca dalam kompetisi resmi Pada usia 17 tahun, tiga bulan, dan 22 hari. Dua bulan kemudian, Messi juga melakoni debutnya di Liga Champions melawan Shakhtar Donetsk. (Baca: Eks Presiden Barcelona Curga Messi Sengaja Ingin Dijual)
Sejak saat ini, sinar Messi menyihir seluruh penjuru dunia. Tercatat, dalam 16 musim membela Barca, dia telah mempersembahkan 33 gelar bergengsi yakni 10 Primera Liga, enam Copa del Rey, tujuh Piala Super Spanyol, empat Liga Champions, tiga Super Eropa dan tiga Piala Dunia Antarklub. Sebagai individu, Messi turut diganjar perhargaan individu Ballon d’Or enam kali.
Messi mambayar semuanya dengan loyalitasnya di Camp Nou. Godaan plus iming-iming menggiurkan dari klub-klub top Eropa yang tertarik terhadapnya tidak pernah digubrisnya. Hal itu sudah cukup menggambarkan kecintaan besar Messi kepada Barca.
Kini, kedatangan pelatih anyar Ronald Koeman, Rabu (19/8/2020) yang menggantikan Quique Setien, menganggu harmonisasi itu. Menurut kabar yang beredar di Spanyol, Meski ingin mempertahankannya, Koeman mengultimatum sang bintang bahwa tidak ada keistimewaan bagi Messi dan semua pemain.
Pelatih asal Belanda itu meminta seluruh anggota skuad bekerja untuk keberhasilan tim. “Hak istimewa dalam skuad ini sudah berakhir, Anda harus melakukan segalanya untuk tim. Saya akan menjadi tidak fleksibel; Anda hanya harus memikirkan tim," tutur Koeman dilansir Marca. (Baca juga: Rusia Masih Optimis Rencana Pembelian Sukhoi Indonesia akan Berlanjut)