Sejarah Kevin McBride Pukul KO Mike Tyson dalam 6 Ronde

Senin, 30 September 2024 - 09:09 WIB
loading...
Sejarah Kevin McBride...
Angka 11 punya makna yang begitu mendalam bagi karier Kevin McBride / Foto: Neil Leifer
A A A
Angka 11 punya makna yang begitu mendalam bagi karier Kevin McBride. Di tanggal tersebut pada 2005, popularitas mantan petinju kelas berat itu melesat setelah mengalahkan Mike Tyson .

Saat McBride melangkah ke atas ring di hadapan 20.000 penonton, suara dua orang pria yang memainkan bagpipe tenggelam oleh ejekan keras dari para penggemar yang datang untuk melihat Tyson. Itu tentu saja merupakan pemandangan yang menakutkan bagi McBride di MCI Center.

"Apa yang telah kulakukan?" pikirnya saat berjalan menuju ring.



Meskipun saat itu Tyson sudah menelan dua kekalahan KO dari tiga pertarungan terakhirnya. Namun Iron Mike tetap membuat jutaan pasang mata yang menyaksikan pertarungan ini gemetar melihatnya. Tapi tidak dengan McBride.

"Ia membuat siapa pun takut. Namun, itulah hal yang baik tentang saya, saya tidak takut karena saya mencintai olahraga ini. Saya akan melawan Mike Tyson tanpa alasan. Hanya untuk masuk ke atas ring, bergaul dengannya, dan memukulnya."

Penyiar tinju Steve Albert, yang menyiarkan pertandingan untuk siaran bayar-per-tayang Showtime, menyatakan bahwa Tyson tidak akan kalah dalam pertandingan ini. Namun di luar prediksi, McBride justru menjatuhkan petinju yang paling ditakuti tersebut di ronde keenam sekaligus membuat Iron Mike pension usai kalah KO dalam pertarungan terakhrinya itu.



Seperti banyak petinju lain yang tumbuh di tahun 80-an, McBride mengidolakan Mike Tyson. Iron Mike menjadi juara kelas berat termuda dalam sejarah tinju saat ia mengalahkan Trevor Berbick dalam dua ronde pada 1986, dan ia menguasai divisi kelas berat tanpa hukuman hingga ia dikejutkan oleh Buster Douglas pada awal 1990.

Tyson bukan sekadar petinju, ia adalah ikon internasional. Bahkan bagi seorang anak dari Clones, Irlandia. Pada saat itu, McBride mulai membangun karier amatirnya, yang akhirnya membawanya mewakili negaranya di Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol.

Meskipun gagal berdiri di podium, McBride mengatakan dia menikmati pengalamannya di acara tersebut, termasuk bertemu Michael Jordan dan Dream Team yang ikonik dan berdiri di samping Carl Lewis pada upacara penutupan.

McBride meninggalkan Barcelona dengan medali partisipatif bukan karena kecewa, tetapi lebih fokus pada satu mimpi tertentu. Mimpi tersebut adalah bertarung melawan Mike Tyson.

"Saya ingat pernah memberi tahu ayah saya: 'Suatu hari nanti saya ingin melawan Mike Tyson,' dan dia berkata, 'Jika kamu bekerja keras dan percaya pada diri sendiri, mungkin suatu hari nanti itu bisa terjadi.'

Semua pembicaraan dengan ayahnya itu akhirnya terbukti. Tapi ayahnya tak mampu melihat putranya itu membuat sejarah dengan meng-KO Tyson di ronde kelima.

"Dia (ayah) meninggal saat berusia 51 tahun pada 1992. Saya meletakkan medali Olimpiade di peti matinya."
(yov)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)