Strategi Ceroboh Shin Tae-yong, Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Masih Terbuka?
loading...
A
A
A
Kesalahan strategi yang diterapkan Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia berhadapan melawan China berakhir dengan kesedihan. Pada laga lanjutan fase Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Qingdao Youth Football, Selasa (16/10/2024), Skuad Garuda harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 1-2.
Pertandingan China vs Timnas Indonesia di luar dugaan tidak sesuai dengan skenario yang dipikirkan penggemar. Jelang laga, sederet media lokal memperkirakan tim besutan Branko Ivankovic tumbang di Qingdao.
Sementara Sportskeeda memprediksi China hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Timnas Indonesia. Namun, bertolak belakang dengan prediksi para ahli.
Timnas Indonesia yang memiliki banyak bintang naturalisasi diprediksi bakal tampil dominan. Pelatih Shin Tae-yong menurunkan sederet pemain bagus, termasuk bintang Maarten Paes, yang dikawal bek top Eropa seperti Hilgers, Verdonk, dan Idzes.
Tim tandang bermain dengan percaya diri, mendominasi ruang serangan berbahaya ke tim tuan rumah. Saat tim mendominasi penguasaan bola dan asyik melakukan serangan, Timnas Indonesia mendapat hukuman mengejutkan dari China.
Pada menit ke-22, barisan pertahanan bermain tidak focus yang menciptakan peluang yang sangat menguntungkan bagi Behram Abduweli untuk mencetak gol pembuka dari pertarungan jarak dekat. Gol tersebut membuat tribun penonton di China dipenuhi warna merah seolah hendak meledak.
Kebobolan gol membuat Timnas Indonesia harus menekan timnya lebih tinggi untuk mencari gol penyeimbang. Namun koordinasi antar pemain di dekat kotak penalti lawan kurang presisi.
Keasyikan menyerang, Timnas Indonesia untuk kedua kalinya kebobolan. Ya, Maarten Paes terpaksa memungut bola dari gawangnya di menit 44 setelah serangan balik yang cepat membuat gawang Skuad Garuda bergetak lewat tendangan Zhang Yuning.
Di babak kedua, Shin Tae-yong melakukan serangkaian pergantian pemain. Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan Thom Haye masing-masing diturunkan ke lapangan untuk meningkatkan kualitas serangan.
Namun wakil Asia Tenggara itu tak banyak memperbaiki permainan. Segi penguasaan bola masih dikendalikan Skuad Garuda, hanya saja serangan mereka masih kurang akurat dalam umpan-umpan penentu.
Di pertengahan babak kedua, pelatih Ivankovic pun mengubah beberapa posisi untuk memperkuat pertahanan guna mempertahankan skor. China bermain dengan skuad rendah sehingga menyebabkan banyak kesulitan yang dihadapi Indonesia.
Upaya Indonesia baru terwujud pada menit 86 dengan gol yang dicetak Haye. Namun gol penyeimbang tersebut masih belum cukup bagi tim Indonesia untuk lepas dari kekalahan.
"Kegagalan yang patut dicela membuat tim Indonesia ‘kembali membumi’ setelah terus-menerus dipuji. Kekalahan tersebut membuat tim Indonesia tidak bisa menyamai catatan sejarah Vietnam di bawah asuhan pelatih Park Hang-seo, yaitu meraih 4 poin di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022," tulis laporan Soha.
Saat ini Timnas Indonesia menempati posisi kelima di Grup C dengan nilai tiga poin. Skuad Garuda tertinggal tujuh angka dari Jepang.
Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 belum tertutup. Masih ada lima pertandingan yang harus dimainkan, dan anak asuh Shin Tae-yong setidaknya harus memenangkan laga tersiaa tersebut jika ingin mentas di pesta sepak bola bergengsi tersebut.
Pertandingan China vs Timnas Indonesia di luar dugaan tidak sesuai dengan skenario yang dipikirkan penggemar. Jelang laga, sederet media lokal memperkirakan tim besutan Branko Ivankovic tumbang di Qingdao.
Sementara Sportskeeda memprediksi China hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Timnas Indonesia. Namun, bertolak belakang dengan prediksi para ahli.
Timnas Indonesia yang memiliki banyak bintang naturalisasi diprediksi bakal tampil dominan. Pelatih Shin Tae-yong menurunkan sederet pemain bagus, termasuk bintang Maarten Paes, yang dikawal bek top Eropa seperti Hilgers, Verdonk, dan Idzes.
Tim tandang bermain dengan percaya diri, mendominasi ruang serangan berbahaya ke tim tuan rumah. Saat tim mendominasi penguasaan bola dan asyik melakukan serangan, Timnas Indonesia mendapat hukuman mengejutkan dari China.
Pada menit ke-22, barisan pertahanan bermain tidak focus yang menciptakan peluang yang sangat menguntungkan bagi Behram Abduweli untuk mencetak gol pembuka dari pertarungan jarak dekat. Gol tersebut membuat tribun penonton di China dipenuhi warna merah seolah hendak meledak.
Kebobolan gol membuat Timnas Indonesia harus menekan timnya lebih tinggi untuk mencari gol penyeimbang. Namun koordinasi antar pemain di dekat kotak penalti lawan kurang presisi.
Keasyikan menyerang, Timnas Indonesia untuk kedua kalinya kebobolan. Ya, Maarten Paes terpaksa memungut bola dari gawangnya di menit 44 setelah serangan balik yang cepat membuat gawang Skuad Garuda bergetak lewat tendangan Zhang Yuning.
Di babak kedua, Shin Tae-yong melakukan serangkaian pergantian pemain. Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan Thom Haye masing-masing diturunkan ke lapangan untuk meningkatkan kualitas serangan.
Namun wakil Asia Tenggara itu tak banyak memperbaiki permainan. Segi penguasaan bola masih dikendalikan Skuad Garuda, hanya saja serangan mereka masih kurang akurat dalam umpan-umpan penentu.
Di pertengahan babak kedua, pelatih Ivankovic pun mengubah beberapa posisi untuk memperkuat pertahanan guna mempertahankan skor. China bermain dengan skuad rendah sehingga menyebabkan banyak kesulitan yang dihadapi Indonesia.
Upaya Indonesia baru terwujud pada menit 86 dengan gol yang dicetak Haye. Namun gol penyeimbang tersebut masih belum cukup bagi tim Indonesia untuk lepas dari kekalahan.
"Kegagalan yang patut dicela membuat tim Indonesia ‘kembali membumi’ setelah terus-menerus dipuji. Kekalahan tersebut membuat tim Indonesia tidak bisa menyamai catatan sejarah Vietnam di bawah asuhan pelatih Park Hang-seo, yaitu meraih 4 poin di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022," tulis laporan Soha.
Peluang Timnas Indonesia
Saat ini Timnas Indonesia menempati posisi kelima di Grup C dengan nilai tiga poin. Skuad Garuda tertinggal tujuh angka dari Jepang.
Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 belum tertutup. Masih ada lima pertandingan yang harus dimainkan, dan anak asuh Shin Tae-yong setidaknya harus memenangkan laga tersiaa tersebut jika ingin mentas di pesta sepak bola bergengsi tersebut.
(yov)