Sempat Mengkritik, Crutchlow Akhirnya Puas dengan Kinerja WADA di MotoGP
loading...
A
A
A
LONDON - Cal Crutchlow akhirnya mengakui bahwa pandangannya terhadap Badan Anti Doping Dunia (WADA) ternyata salah. Ini merujuk pada kasus yang menimpa Andrea Iannone, yang dianggap bersalah lantaran menggunakan zat yang dilarang oleh FIM.
Cructhlow merupakan satu-satunya pembalap yang meminta pemeriksaan penggunaan zat terlaranglebih sering dilakukan baik saat di lintasan maupun di luar paddock. FIM baru meluncurkan kampanye doping pada 2018 lalu, dan ia menunjukkan beberapa keraguan lantaran kurangnya tes yang dilakukan.
Tetapi kasus yang menimpa Iannone telah mengungkapkan apa yang diprediksi pembalap asal Inggris itu salah. "Saya selalu menekan FIM untuk menguji dalam beberapa tahun terakhir. Dan sangat menyenangkan melihat mereka mengambil hal-hal yang lebih serius sekarang. Fakta bahwa seorang pembalap positif membuktikan bahwa kontrol bekerja. Inilah yang kami butuhkan dan apa yang kami minta," kata Crutchlow dikutip dari Race, Minggu (3/5/2020).
Pembalap Inggris berusia 34 tahun itu juga telah meluncurkan prosedur baru yang diterapkan oleh FIM pada awal musim 2020, untuk memperkuat kampanye anti-dopingnya. Ini bertujuan agar semua pembalap paham mengenai aturan tentang doping.
"Tahun ini kami harus mengambil tes online 90 menit untuk mendapatkan lisensi kami. Kami harus menonton semua video, lalu menjawab pertanyaan tentangnya. Jika jawaban yang benar kurang dari 80% Anda harus mengulangi seluruh prosedur dan kegagalan Anda dikomunikasikan. Kamu tidak bisa mengatakan kamu tidak tahu apa-apa, ini seharusnya tidak lagi menjadi alasan," pungkas Crutchlow.
Cructhlow merupakan satu-satunya pembalap yang meminta pemeriksaan penggunaan zat terlaranglebih sering dilakukan baik saat di lintasan maupun di luar paddock. FIM baru meluncurkan kampanye doping pada 2018 lalu, dan ia menunjukkan beberapa keraguan lantaran kurangnya tes yang dilakukan.
Tetapi kasus yang menimpa Iannone telah mengungkapkan apa yang diprediksi pembalap asal Inggris itu salah. "Saya selalu menekan FIM untuk menguji dalam beberapa tahun terakhir. Dan sangat menyenangkan melihat mereka mengambil hal-hal yang lebih serius sekarang. Fakta bahwa seorang pembalap positif membuktikan bahwa kontrol bekerja. Inilah yang kami butuhkan dan apa yang kami minta," kata Crutchlow dikutip dari Race, Minggu (3/5/2020).
Pembalap Inggris berusia 34 tahun itu juga telah meluncurkan prosedur baru yang diterapkan oleh FIM pada awal musim 2020, untuk memperkuat kampanye anti-dopingnya. Ini bertujuan agar semua pembalap paham mengenai aturan tentang doping.
"Tahun ini kami harus mengambil tes online 90 menit untuk mendapatkan lisensi kami. Kami harus menonton semua video, lalu menjawab pertanyaan tentangnya. Jika jawaban yang benar kurang dari 80% Anda harus mengulangi seluruh prosedur dan kegagalan Anda dikomunikasikan. Kamu tidak bisa mengatakan kamu tidak tahu apa-apa, ini seharusnya tidak lagi menjadi alasan," pungkas Crutchlow.
(sha)