Inter Milan Vs AC Milan, Derby Melawan Mentor

Sabtu, 08 Februari 2020 - 12:25 WIB
Inter Milan Vs AC Milan,...
Inter Milan Vs AC Milan, Derby Melawan Mentor
A A A
JAKARTA - Derbydella Madonnina antara Inter Milan versus AC Milan, Senin (10/2/2020), kali ini bukan sekadar gengsi sebagai tim terkuat Milan. Pertandingan yang digelar di Giuseppe Meazza ini menjadi ajang adu kualitas bomber dari kedua tim, Romelu Lukaku dan Zlatan Ibrahimovic.

Keberhasilan Inter menempel ketat Juventus dalam perburuan gelar scudetto Seri A musim ini jelas tidak terlepas dari performa apik Lukaku. Diboyong dari Manchester United (MU), musim panas lalu senilai 80 juta euro, penyerang Belgia tersebut menemukan kembali sentuhannya di bawah Pelatih Antonio Conte.

Lukaku telah menggelontorkan 20 gol dari 29 penampilan di semua kompetisi bersama I Nerazzurri. Tapi, Lukaku tetaplah “anak bawang” di Seri A. Selain baru musim pertama, dia juga belum bisa memberikan apa-apa kepada Inter. Senin (10/2/2020) juga menjadi Derbydella Madonnina pertamanya.

Berbeda dengan Ibrahimovic. Penyerang veteran asal Swedia itu mengetahui betul atmosfer Derbydella Madonnina. Ibra sudah tampil dalam empat edisi derby ini di semua kompetisi dengan mencetak empat gol. Dia menjadi satu dari empat pemain yang mencetak gol bagi Inter maupun Milan, selain Ronaldo, Giuseppe Meazza, dan Enrico Candiani.

Ibra juga terbukti sudah menyumbang gelar kepada Inter dan langsung memberikan efek instan terhadap penampilan Milan. Sejak melakoni debut melawan Sampdoria (6/1/2020), Rossoneri belum terkalahkan dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi (lima menang, dua imbang).

Dari lima penampilan, bomber Swedia tersebut baru mengoleksi dua gol. Semua reputasi yang membuat Lukaku melempar pujian kepada Ibra yang pernah menjadi rekan satu timnya di MU.

“Bagi saya, Ibrahimovic adalah juara. Saya menghormatinya. Di MU, saya bisa berlatih setiap hari dengannya. Itu hal yang paling indah bagi saya. Akan menyenangkan bermain melawannya. Ibrahimovic adalah seorang juara dan profesional yang hebat,” kata Lukaku, dilansir football-italia.net.

Lukaku menilai usia tak membuat Ibrahimovic turun secara kualitas dan semakin garang di usia 38 tahun. Dia yakin rivalnya itu masih mempunyai kualitas untuk bersaing di level tertinggi sepakbola Eropa, khususnya di Seri A musim ini. “Bagi saya, sangat normal Ibrahimovic dapat melakukan hal-hal luar biasa pada usia 38 tahun. Dia selalu bekerja keras. Dia selalu memberi saya nasihat ketika kami bermain bersama di Manchester. Saya pikir Ibrahimovic berada di level yang sama bersama Cristiano Ronaldo,” kata Lukaku, memuji.

Sementara Conte menilai Lukaku adalah pemain yang bisa diandalkan. Inter sekarang bersaing dalam perburuan scudetto. Saat ini, I Nerazzurri tertinggal tiga poin dari Juve yang memuncaki klasemen sementara Seri A dengan 54 poin. “Lukaku memiliki kualitas. Melawan Udinese bukan penampilan terbaiknya dan dia harus melakukan jauh lebih baik. Dia memang mencetak dua gol penting, tapi Lukaku bisa berbuat lebih banyak lagi,” ujar Conte.

Lukaku bersama Sebastian Esposito,yang menggantikan Lautaro Martinez, bakal kembali diandalkan di lini depan dengan dukungan Christian Eriksen, Ashley Young, Victor Moses, Matias Vecino, dan Nicolo Barella. Kans Inter mengamankan tiga poin didukung statistik.

I Nerazzurri belum terkalahkan dalam enam pertemuan terakhir melawan Milan di Seri A (empat menang, dua imbang). Selain itu, sebagai pelatih, Conte tidak pernah kalah dari Milan. Dia sukses meraih tujuh kemenangan dan tiga kali imbang. Conte juga tak terkalahkan melawan Stefano Pioli, dengan empat kemenangan dari tujuh pertemuan.

Tapi, Inter tampaknya harus memperhitungkan Milan pada Derbydella Madonnina kali ini. Milan memiliki motivasi demi mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan. Saat ini, mereka tertinggal tujuh poin dari Atalanta yang berada di urutan keempat (39 poin).

Sebagai strategi, Pioli bakal menurunkan Ibrahimovic yang diistirahatkan saat Milan ditahan 1-1 Hellas Verona, Minggu (2/2/2020). Itu diharapkan menjadi jawaban atas kerisauannya atas tumpulnya lini depan Milan yang mengakibatkan mereka gagal meraih tiga poin.

“Penyesalannya karena kami tidak langsung memimpin ketika mendapatkan peluang emas pada babak pertama melawan Verona. Kami juga kurang tajam ketika punya keunggulan jumlah pemain di babak kedua,” ujar Pioli. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0870 seconds (0.1#10.140)