5 Pemain Top Dunia yang Gagal saat Melatih di Arab Saudi

Sabtu, 01 Februari 2025 - 14:04 WIB
loading...
A A A
Dengan wajah-wajah yang lebih sedikit dikenali, kiprahnya dalam membawa Al-Ittihad meraih gelar juara, unggul lima poin dari tim Al-Nassr yang diperkuat oleh Ronaldo, sedikit luput dari perhatian. Abderrazak Hamdallah menjadi pencetak gol terbanyak tahun itu dengan 21 gol liga.

Meskipun didukung oleh pemain-pemain seperti Benzema, N’Golo Kante, Jota, dan Fabinho untuk musim keduanya, Nuno dipecat beberapa bulan setelah musim 2023-2-24 dimulai menyusul serangkaian hasil yang buruk.

4. Marcelo Gallardo


Dulu, Gallardo pernah disebut-sebut sebagai calon pelatih terbaik dari Amerika Selatan. Klub-klub seperti Barcelona dan Manchester City disebut-sebut sebagai destinasi potensial setelah kerja bagusnya membawa River Plate meraih banyak trofi, termasuk dua Copa Libertadores.

Tapi di satu momen ada perasaan antiklimaks yang nyata ketika pelatih Argentina yang berpikiran maju itu menerima uang dari Arab Saudi dan menandatangani kontrak dengan Al-Ittihad dalam peran manajerial pertamanya sejak meninggalkan Monumental.

Sayangnya, itu tidak berjalan baik baginya. Upaya Al-Ittihad untuk mempertahankan gelar mereka menemui jalan buntu karena hasilnya bahkan lebih buruk daripada bulan-bulan terakhir Nuno.

Mengutip laporan Planet Football, Gallardo kalah dalam pertandingan yang jumlahnya hampir sama dengan yang dimenangkannya karena klub itu kalah dalam posisi kelima yang sangat mengecewakan, selisih 42 poin dari juara bertahan Al-Hilal.

5. Rudi Garcia


Mantan manajer Lyon, Marseille, dan Roma itu bertanggung jawab atas Al Nassr saat mereka merekrut Cristiano Ronaldo, tetapi tidak bertahan selama satu musim penuh dan telah dibebastugaskan saat mereka memperkuat skuad dengan mendatangkan pemain seperti Marcelo Brozovic, Sadio Mane, dan Aymeric Laporte.

Garcia dilaporkan membuat Ronaldo marah dengan mengklaim salah satu peluangnya yang hilang (mengubah jalannya pertandingan) dalam kekalahan Piala Super Saudi dari Al-Ittihad.

Beberapa saat kemudian, pelatih asal Prancis itu secara kontroversial dipilih untuk memimpin juara Serie A Napoli setelah kepergian Luciano Spalletti. Itu adalah pengangkatan yang tidak populer sejak awal dan tidak mengherankan ia hanya bertahan selama 16 pertandingan sebelum sekali lagi mendapat perintah untuk mengundurkan diri.
(yov)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0947 seconds (0.1#10.140)