Pandemi Corona, Pemain Asing Mundur dari Liga 1
loading...
A
A
A
JAKARTA - Slot pemain asing pada lanjutan Kompetisi Liga 1 pada Oktober mendatang tampaknya sulit dipenuhi sejumlah tim-tim kontestan. Tidak sedikit legiun asing menolak kembali ke Indonesia lantaran pandemi virus corona tidak kunjung mereda.
Pandemi Covid-19 membuat kompetisi sepak bola dunia, khususnya di Indonesia, menjadi sangat berbeda. Tidak hanya akan digelar tanpa penonton dan menerapkan protokol kesehatan ketat, format kompetisi pun berubah dan dipusatkan di Pulau Jawa. (Baca: Pesta Gay di Kuningan Jakarta Digerebek, Puluhan Pria Diamankan Polisi)
Kebijakan ini dilakukan untuk meminimalisasi penularan virus corona yang berpotensi terjadi dalam perjalanan mengingat selama ini mobilitas tim menggunakan pesawat terbang cukup tinggi. Sesuai jadwal, kompetisi akan kembali dilanjutkan Oktober mendatang meski jumlah kasus virus korona di Indonesia terus meningkat.
Hingga kemarin, jumlah kasus sudah mencapai 180.646 orang. Tingginya angka penularan virus corona ini membuat khawatir, tidak terkecuali pesepak bola asing yang membela tim Liga 1. Sejauh ini, Persik Kediri dan Persita Tangerang sudah mengonfirmasi kehilangan pemain asingnya lantaran khawatir dengan pandemi Covid-19.
Pemain asing Persita Mateo Bustos menjadi nama terbaru yang memilih mengakhiri kontraknya bersama tim berjuluk Pendekar Cisadane tersebut. Legiun asal Argentina itu mengaku khawatir melakukan perjalanan ke Indonesia bersama keluarganya di tengah wabah corona yang masih mengganas.
Menurut dia, untuk bisa bergabung dengan tim, dirinya harus empat kali berganti penerbangan. Di sisi lain, dia memiliki dua anak kecil yang sangat rentan terpapar virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh tersebut.
“Keputusan saya untuk tidak kembali ke Indonesia karena saya ingin bersama dengan keluarga saya. Kami masih khawatir bepergian dengan pesawat. Apalagi, dari Argentina ke Indonesia, kami harus melalui empat kali penerbangan. Jadi, sekarang ini prioritas saya tetap keluarga dan saya memutuskan tidak kembali ke Indonesia,” ungkapnya. (Baca juga: Pesawat Tempur Su-57 Akan Dapat Jubah Gaib)
Musim ini tercatat sebagai debut Mateo di kompetisi Indonesia. Dia bergabung sejak awal tahun dan sempat mencicipi tiga pertandingan. Kepergian Mateo membuat satu slot pemain asing Persita kosong. Tiga pemain asing lainnya, yakni Yevhen Budnik, Eldar Hasanovic, dan Tamirlan Kozubaev sudah bergabung dengan tim.
“Saya ingin sekali menuntaskan sampai kompetisi berakhir. Tapi, apa daya, saya harus mengutamakan keluarga dulu sekarang. Nanti kalau memang ada kesempatan lagi, saya ingin kembali lagi ke Tangerang,” tandasnya.
Tidak hanya Mateo, striker Persipura Jayapura Sylvano Comvalius juga memutuskan mundur dari tim Mutiara Hitam karena terkendala pembatasan perjalanan. Pemain asal Belanda itu menyatakan aturan ketat protokol penerbangan membuat dirinya pesimistis bisa kembali memboyong keluarganya di Indonesia.
“Saya memutuskan berada di dekat keluarga di tengah pandemi virus corona. Sangat sulit untuk bepergian dengan anak-istri di tengah protokol ketat penerbangan,” katanya.
Alasan serupa diutarakan Nikola Asceric saat memilih mengakhiri kontraknya bersama Persik Kediri. Pemain asal Serbia itu menyatakan tidak bisa kembali ke Indonesia lantaran pandemi virus korona tidak kunjung mereda. Pemain berposisi penyerang itu khawatir mengingat jumlah kasus corona terus meningkat di tengah persiapan lanjutan kompetisi.
Persik juga kehilangan satu pemain asing lainnya, yakni Ante Bakmaz. Berbeda dengan Asceric, pemain berkebangsaan Australia ini hijrah lantaran mendapat kontrak dari klub di Liga Qatar. Manajemen Persik mengaku jika pemainnya tersebut sudah meminta izin meninggalkan klub.
Praktik, tim berjuluk Macan Putih itu kini hanya memiliki dua pemain asing, yakni Jefferson Alves dan Gaspar Vega. Nama terakhir juga masih menjadi tanda tanya lantaran masih dalam proses pembicaraan renegosiasi kontrak sebagai dampak dari pandemi Covid-19. (Baca juga: Dilanda Kekeringan, Petani Bogor Diminta Urus Klaim Asuransi)
Renegosiasi kontrak ini juga menjadi salah satu penyebab tim-tim Liga 1 lantaran sejumlah pemain asing. Arema FC misalnya harus kehilangan dua pemain asingnya, yakni Jonatan Bauman dan Oh In-kyun. Keduanya menolak renegosiasi kontrak sesuai keputusan PSSI yang hanya membayarkan 25% gaji pemain.
Langkah ini juga yang membuat tim Singo Edan kehilangan Pelatih Mario Gomez yang belakangan memilih kembali menangani Borneo FC. Dari sekian pemain asing yang hengkang, legiun asal Finlandia milik PS Tira-Persikabo Petteri Pennanen menjadi yang pertama memutus kontraknya akibat pandemi virus corona lantaran menolak renegosiasi kontrak.
Sementara itu, PSIS Semarang menyatakan tidak khawatir jika tiga pemain asingnya, yakni Wallace Costa, Bruno Silva, dan Flavio Beck Junior tidak bisa bergabung dengan tim akibat pandemi virus korona. Alasannya, masih banyak pemain yang bisa mengisi slot yang ditinggalkan legiun impor tersebut.
“Tidak masalah karena kami memiliki pemain muda yang bisa dimainkan. Tapi, sementara manajemen tetap mengusahakan bisa tiba di Indonesia,” sebut CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi. (Lihat videonya: Lonjakan Pasien Corona di RSUP Persahabatan Jakarta Timur)
Meski demikian, dia mengaku pesimistis ketiganya bisa bergabung, terutama Costa dan Silva. Alasannya, pandemi virus corona di Negeri Samba sangat serius dan tercatat tertinggi kedua di dunia. Pihak imigrasi juga menerapkan travel warning bagi warga negara asing asal Brasil. (Abriandi)
Lihat Juga: Babak 1 Persib vs Persija, Maung Bandung Unggul lewat Gol Dimas Drajad, Firza Andika Kartu Merah
Pandemi Covid-19 membuat kompetisi sepak bola dunia, khususnya di Indonesia, menjadi sangat berbeda. Tidak hanya akan digelar tanpa penonton dan menerapkan protokol kesehatan ketat, format kompetisi pun berubah dan dipusatkan di Pulau Jawa. (Baca: Pesta Gay di Kuningan Jakarta Digerebek, Puluhan Pria Diamankan Polisi)
Kebijakan ini dilakukan untuk meminimalisasi penularan virus corona yang berpotensi terjadi dalam perjalanan mengingat selama ini mobilitas tim menggunakan pesawat terbang cukup tinggi. Sesuai jadwal, kompetisi akan kembali dilanjutkan Oktober mendatang meski jumlah kasus virus korona di Indonesia terus meningkat.
Hingga kemarin, jumlah kasus sudah mencapai 180.646 orang. Tingginya angka penularan virus corona ini membuat khawatir, tidak terkecuali pesepak bola asing yang membela tim Liga 1. Sejauh ini, Persik Kediri dan Persita Tangerang sudah mengonfirmasi kehilangan pemain asingnya lantaran khawatir dengan pandemi Covid-19.
Pemain asing Persita Mateo Bustos menjadi nama terbaru yang memilih mengakhiri kontraknya bersama tim berjuluk Pendekar Cisadane tersebut. Legiun asal Argentina itu mengaku khawatir melakukan perjalanan ke Indonesia bersama keluarganya di tengah wabah corona yang masih mengganas.
Menurut dia, untuk bisa bergabung dengan tim, dirinya harus empat kali berganti penerbangan. Di sisi lain, dia memiliki dua anak kecil yang sangat rentan terpapar virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh tersebut.
“Keputusan saya untuk tidak kembali ke Indonesia karena saya ingin bersama dengan keluarga saya. Kami masih khawatir bepergian dengan pesawat. Apalagi, dari Argentina ke Indonesia, kami harus melalui empat kali penerbangan. Jadi, sekarang ini prioritas saya tetap keluarga dan saya memutuskan tidak kembali ke Indonesia,” ungkapnya. (Baca juga: Pesawat Tempur Su-57 Akan Dapat Jubah Gaib)
Musim ini tercatat sebagai debut Mateo di kompetisi Indonesia. Dia bergabung sejak awal tahun dan sempat mencicipi tiga pertandingan. Kepergian Mateo membuat satu slot pemain asing Persita kosong. Tiga pemain asing lainnya, yakni Yevhen Budnik, Eldar Hasanovic, dan Tamirlan Kozubaev sudah bergabung dengan tim.
“Saya ingin sekali menuntaskan sampai kompetisi berakhir. Tapi, apa daya, saya harus mengutamakan keluarga dulu sekarang. Nanti kalau memang ada kesempatan lagi, saya ingin kembali lagi ke Tangerang,” tandasnya.
Tidak hanya Mateo, striker Persipura Jayapura Sylvano Comvalius juga memutuskan mundur dari tim Mutiara Hitam karena terkendala pembatasan perjalanan. Pemain asal Belanda itu menyatakan aturan ketat protokol penerbangan membuat dirinya pesimistis bisa kembali memboyong keluarganya di Indonesia.
“Saya memutuskan berada di dekat keluarga di tengah pandemi virus corona. Sangat sulit untuk bepergian dengan anak-istri di tengah protokol ketat penerbangan,” katanya.
Alasan serupa diutarakan Nikola Asceric saat memilih mengakhiri kontraknya bersama Persik Kediri. Pemain asal Serbia itu menyatakan tidak bisa kembali ke Indonesia lantaran pandemi virus korona tidak kunjung mereda. Pemain berposisi penyerang itu khawatir mengingat jumlah kasus corona terus meningkat di tengah persiapan lanjutan kompetisi.
Persik juga kehilangan satu pemain asing lainnya, yakni Ante Bakmaz. Berbeda dengan Asceric, pemain berkebangsaan Australia ini hijrah lantaran mendapat kontrak dari klub di Liga Qatar. Manajemen Persik mengaku jika pemainnya tersebut sudah meminta izin meninggalkan klub.
Praktik, tim berjuluk Macan Putih itu kini hanya memiliki dua pemain asing, yakni Jefferson Alves dan Gaspar Vega. Nama terakhir juga masih menjadi tanda tanya lantaran masih dalam proses pembicaraan renegosiasi kontrak sebagai dampak dari pandemi Covid-19. (Baca juga: Dilanda Kekeringan, Petani Bogor Diminta Urus Klaim Asuransi)
Renegosiasi kontrak ini juga menjadi salah satu penyebab tim-tim Liga 1 lantaran sejumlah pemain asing. Arema FC misalnya harus kehilangan dua pemain asingnya, yakni Jonatan Bauman dan Oh In-kyun. Keduanya menolak renegosiasi kontrak sesuai keputusan PSSI yang hanya membayarkan 25% gaji pemain.
Langkah ini juga yang membuat tim Singo Edan kehilangan Pelatih Mario Gomez yang belakangan memilih kembali menangani Borneo FC. Dari sekian pemain asing yang hengkang, legiun asal Finlandia milik PS Tira-Persikabo Petteri Pennanen menjadi yang pertama memutus kontraknya akibat pandemi virus corona lantaran menolak renegosiasi kontrak.
Sementara itu, PSIS Semarang menyatakan tidak khawatir jika tiga pemain asingnya, yakni Wallace Costa, Bruno Silva, dan Flavio Beck Junior tidak bisa bergabung dengan tim akibat pandemi virus korona. Alasannya, masih banyak pemain yang bisa mengisi slot yang ditinggalkan legiun impor tersebut.
“Tidak masalah karena kami memiliki pemain muda yang bisa dimainkan. Tapi, sementara manajemen tetap mengusahakan bisa tiba di Indonesia,” sebut CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi. (Lihat videonya: Lonjakan Pasien Corona di RSUP Persahabatan Jakarta Timur)
Meski demikian, dia mengaku pesimistis ketiganya bisa bergabung, terutama Costa dan Silva. Alasannya, pandemi virus corona di Negeri Samba sangat serius dan tercatat tertinggi kedua di dunia. Pihak imigrasi juga menerapkan travel warning bagi warga negara asing asal Brasil. (Abriandi)
Lihat Juga: Babak 1 Persib vs Persija, Maung Bandung Unggul lewat Gol Dimas Drajad, Firza Andika Kartu Merah
(ysw)