Profil Septian Bagaskara: Striker Lokal yang Dipanggil Timnas Indonesia, Apa Kehebatannya?
loading...

Profil Septian Bagaskara: Striker Lokal yang Dipanggil Timnas Indonesia, Apa Kehebatannya? Foto: Istimewa
A
A
A
Septian Bagaskara menjadi sorotan setelah namanya masuk dalam daftar pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia . Striker Dewa United ini dinilai layak mendapatkan kesempatan membela Skuad Garuda berkat performa impresifnya di Liga 1 musim ini.
Lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 26 September 1997, Septian Bagaskara mengawali karier sepak bolanya di SSB Triple'S sebelum mendapatkan kesempatan berlatih di Manchester United Soccer School pada 2015. Di sana, ia mendapat bimbingan langsung dari legenda Setan Merah, Andy Cole, dan bahkan sempat mencetak gol ke gawang Manchester United U-17.
Kembali ke Indonesia, Bagaskara memulai perjalanan profesionalnya bersama Persedikab Kediri pada 2016. Setahun kemudian, ia bergabung dengan Persik Kediri dan menjadi bagian penting dari skuad yang menjuarai Liga 3 pada 2018 serta Liga 2 pada 2019, membawa Persik promosi ke Liga 1.
Setelah sukses bersama Persik, ia sempat dipinjamkan ke Persekat Tegal sebelum akhirnya bergabung dengan RANS Nusantara FC pada musim 2022-2023. Sejak 2023, ia memperkuat Dewa United dan terus menunjukkan perkembangan dalam permainannya.
Meski bukan pilihan utama di lini depan Dewa United, Septian Bagaskara mampu mencetak tujuh gol di Liga 1 musim 2024-2025, menjadikannya pencetak gol terbanyak lokal. Konsistensinya dalam mencetak gol membuat Patrick Kluivert tertarik untuk memberikan kesempatan padanya di Timnas Indonesia.
Selain ketajamannya di depan gawang, Bagaskara juga memiliki postur ideal sebagai striker dengan tinggi 183 cm. Kemampuannya dalam duel udara, pergerakan tanpa bola, serta insting mencetak gol yang tajam menjadi keunggulan tersendiri.
Pemanggilan Bagaskara ke Timnas Indonesia menjadi momentum penting dalam kariernya. Ia akan bergabung dengan skuad Garuda untuk menghadapi Australia pada 20 Maret di Sydney Football Stadium dan Bahrain pada 25 Maret 2025 di SUGBK.
Dengan usianya yang masih 27 tahun dan karier yang masih panjang, kesempatan membela Timnas Indonesia bisa menjadi pijakan bagi Bagaskara untuk semakin berkembang. Kini, tinggal menunggu apakah ia mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk membuktikan dirinya di level internasional.
Lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 26 September 1997, Septian Bagaskara mengawali karier sepak bolanya di SSB Triple'S sebelum mendapatkan kesempatan berlatih di Manchester United Soccer School pada 2015. Di sana, ia mendapat bimbingan langsung dari legenda Setan Merah, Andy Cole, dan bahkan sempat mencetak gol ke gawang Manchester United U-17.
Kembali ke Indonesia, Bagaskara memulai perjalanan profesionalnya bersama Persedikab Kediri pada 2016. Setahun kemudian, ia bergabung dengan Persik Kediri dan menjadi bagian penting dari skuad yang menjuarai Liga 3 pada 2018 serta Liga 2 pada 2019, membawa Persik promosi ke Liga 1.
Setelah sukses bersama Persik, ia sempat dipinjamkan ke Persekat Tegal sebelum akhirnya bergabung dengan RANS Nusantara FC pada musim 2022-2023. Sejak 2023, ia memperkuat Dewa United dan terus menunjukkan perkembangan dalam permainannya.
Meski bukan pilihan utama di lini depan Dewa United, Septian Bagaskara mampu mencetak tujuh gol di Liga 1 musim 2024-2025, menjadikannya pencetak gol terbanyak lokal. Konsistensinya dalam mencetak gol membuat Patrick Kluivert tertarik untuk memberikan kesempatan padanya di Timnas Indonesia.
Selain ketajamannya di depan gawang, Bagaskara juga memiliki postur ideal sebagai striker dengan tinggi 183 cm. Kemampuannya dalam duel udara, pergerakan tanpa bola, serta insting mencetak gol yang tajam menjadi keunggulan tersendiri.
Pemanggilan Bagaskara ke Timnas Indonesia menjadi momentum penting dalam kariernya. Ia akan bergabung dengan skuad Garuda untuk menghadapi Australia pada 20 Maret di Sydney Football Stadium dan Bahrain pada 25 Maret 2025 di SUGBK.
Dengan usianya yang masih 27 tahun dan karier yang masih panjang, kesempatan membela Timnas Indonesia bisa menjadi pijakan bagi Bagaskara untuk semakin berkembang. Kini, tinggal menunggu apakah ia mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk membuktikan dirinya di level internasional.
(sto)