Kejutan di UFC London: Sean Brady Tumbangkan Leon Edwards dengan Kuncian Maut!
loading...

Pertarungan kelas welter antara Leon Edwards dan Sean Brady di UFC London, The O2 Arena, Sabtu (22/3/2025), berakhir dengan kejutan besar / Foto: Forbes
A
A
A
Pertarungan kelas welter antara Leon Edwards dan Sean Brady di UFC London , The O2 Arena, Sabtu (22/3/2025), berakhir dengan kejutan besar. Sean Brady berhasil mengalahkan Leon Edwards melalui submission (guillotine choke) di ronde keempat, memicu reaksi keras dari para penggemar tuan rumah.
Edwards, mantan juara kelas welter UFC, bertanding untuk pertama kalinya sejak kehilangan sabuknya dari Belal Muhammad pada Juli 2024. Sedangkan Brady yang sedang naik daun ini baru saja menang dua kali berturut-turut setelah kalah KO dari Muhammad pada 2022.
Pertarungan dimulai dengan kedua petarung saling jual beli serangan. Edwards sempat unggul di awal dengan serangan balik dan kontrol clinch yang efektif. Namun, Brady berhasil bangkit di ronde kedua dengan dominasi ground game, mengontrol Edwards dan mengamankan posisi back mount.
Ronde ketiga kembali menjadi milik Brady. Meskipun Edwards sempat melancarkan uppercut dan serangan siku, Brady berhasil menjatuhkannya dan mengontrol pertarungan di ground. Dominasi Brady berlanjut di ronde keempat. Ia berhasil melakukan takedown dan mengunci Edwards dengan guillotine choke, memaksa sang lawan menyerah.
Kemenangan ini menjadi pukulan telak bagi Edwards, yang sebelumnya diunggulkan. Di sisi lain, Brady menunjukkan performa luar biasa, terutama dalam ground game dan kontrol pertarungan. Kemenangan ini juga menjadi kemenangan perdana atas Edwards.
"Ini adalah penampilan yang luar biasa dari Sean Brady. Begitu ia bangkit di ronde kedua dan benar-benar berkomitmen pada takedown-nya, ia benar-benar mendominasi pertarungan," ujar komentator UFC.
Divisi kelas welter UFC kemungkinan akan memiliki petarung No. 1 baru saat peringkat resmi diperbarui minggu depan. Petarung itu adalah Sean Brady, yang menampilkan performa paling dominan dalam kariernya dalam pertarungan terbesar dalam kariernya.
Kemenangan ini membuat Brady menjadi ancaman serius di kelas welter. Ia berpotensi besar untuk melampaui Shavkat Rakhmonov dan menantang gelar juara.
Edwards, mantan juara kelas welter UFC, bertanding untuk pertama kalinya sejak kehilangan sabuknya dari Belal Muhammad pada Juli 2024. Sedangkan Brady yang sedang naik daun ini baru saja menang dua kali berturut-turut setelah kalah KO dari Muhammad pada 2022.
Pertarungan dimulai dengan kedua petarung saling jual beli serangan. Edwards sempat unggul di awal dengan serangan balik dan kontrol clinch yang efektif. Namun, Brady berhasil bangkit di ronde kedua dengan dominasi ground game, mengontrol Edwards dan mengamankan posisi back mount.
Ronde ketiga kembali menjadi milik Brady. Meskipun Edwards sempat melancarkan uppercut dan serangan siku, Brady berhasil menjatuhkannya dan mengontrol pertarungan di ground. Dominasi Brady berlanjut di ronde keempat. Ia berhasil melakukan takedown dan mengunci Edwards dengan guillotine choke, memaksa sang lawan menyerah.
Kemenangan ini menjadi pukulan telak bagi Edwards, yang sebelumnya diunggulkan. Di sisi lain, Brady menunjukkan performa luar biasa, terutama dalam ground game dan kontrol pertarungan. Kemenangan ini juga menjadi kemenangan perdana atas Edwards.
"Ini adalah penampilan yang luar biasa dari Sean Brady. Begitu ia bangkit di ronde kedua dan benar-benar berkomitmen pada takedown-nya, ia benar-benar mendominasi pertarungan," ujar komentator UFC.
Divisi kelas welter UFC kemungkinan akan memiliki petarung No. 1 baru saat peringkat resmi diperbarui minggu depan. Petarung itu adalah Sean Brady, yang menampilkan performa paling dominan dalam kariernya dalam pertarungan terbesar dalam kariernya.
Kemenangan ini membuat Brady menjadi ancaman serius di kelas welter. Ia berpotensi besar untuk melampaui Shavkat Rakhmonov dan menantang gelar juara.
(yov)
Lihat Juga :