Cegah Corona, Bogor Half Marathon Resmi Dibatalkan
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor akhirnya secara resmi mengumumkan ditunda dan ditiadakannya dua event rutin yang banyak melibatkan ribuan orang yakni Bogor Half Marathon dan Car Free Day. Keputusan tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona yang hingga saat ini masih menjadi wabah menakutkan.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku perkembangan virus Corona tak bisa dianggap enteng, Pemkot Bogor terus memantau perkembangan terkini, ada orang dalam pemantauan (ODP), yang seluruhnya punya riwayat berpergian ke luar negeri walaupun tak memiliki keluhan tapi harus tetap dipantau petugas Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Seperti diketahui bersama, di Kota Bogor ada 20 ODP, tapi kemudian dinyatakan sehat dan sudah bisa beraktifitas seperti biasa. Ada satu orang (warga Kota Bogor) yang sempat dinyatakan dalam pengawasan tapi juga sudah dinyatakan negatif," ungkapnya.
Pihaknya menghimbau kepada warga Kota Bogor, untuk mengurangi dan membatasi aktivitas yang melibatkan banyak warga untuk mengurangi resiko penularan di tempat terbuka.
"Bahkan, Pemkot juga sudah berkoordinasi dengan panitia Bogor Half Marathon dan menyepakati untuk menunda terselenggaranya acara tersebut yang rencananya akan digelar tanggal 22 Maret, yang sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengurangi resiko penularan," kata Bima, Jumat (13/03).
Sekedar diketahui Bogor Half Marathon 2020 rencananya akan digelar pada 22 Maret mendatang. Sebanyak 4000 pelari ditargetkan dapat berpartisipasi dalam event tersebut.
"Tidak hanya pelari lokal, pelari dari 56 negara seperti Kenya, Prancis, Belanda, Lebanon, Australia Kanada dan Tiongkok, rencananya akan mengikuti event tersebut," ungkapnya.
Tak hanya itu, Bima juga mengungkapkan Pemkot Bogor juga telah mengambil keputusan untuk meniadakan kegiatan car free day (CFD) yang biasanya digelar setiap Hari Minggu.
"Tunda semua kegiatan yang melibatkan skala massa yang banyak. Tinjau kembali semua rencana dan izin kegiatan baik Pemkot atau pun warga di seluruh Kota Bogor. Dishub berkoordinasi dengan kepolisian untuk meniadakan sementara car free day sampai kondisi memungkinkan," katanya.
Pihaknya meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Bogor untuk tetap menjaga kesehatan, karena akan menjadi garda terdepan dalam pelayanan dan antisipasi virus corona.
"Dinkes dan Camat serta Lurah agar cek kembali ketersediaan hand sanitizer dan alat deteksi suhu tubuh di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya termasuk hotel dan restoran. Perbanyak dan permudah fasilitas mencuci tangan dengan sabun di tempat umum," pungkasnya.
Sebelumnya, Chief Excecutif Officer (CEO) PT Rocca Karya Indonesia Juliany Nurdin selaku panitia penyelenggara Bogor Half Marathon 2020 mengaku akan banyak dampak positif bagi Kota Bogor sebagai tuan rumah. "Khususnya dampak ekonomi bagi warga Kota Bogor, sebab bisa dibayangkan 70 persen atau 2.800 pelari dari luar Bogor dipastikan selain menginap juga akan banyak mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan selama stay di Bogor," katanya.
Terlebih, Bogor Half Marathon tahun ini pihaknya sengaja melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal. "Dari 120 yang terpilih ada 50 UMKM yang nanti dipastikan terlibat langsung. Sejak jauh-jauh hari kita sudah sosialisasikan kepada mereka untuk berpartisipasi dalam Bogor Half Marathon," katanya.
Sekedar diketahui, Bogor Half Marathon 2020 ini ada tiga lomba kategori 21K, 10K dan 5K dengan biaya pendaftaran tergantung dari kategori lomba yang diikuti mulai dari Rp200 ribu hingga Rp450 ribu (pelari dalam negeri/national) dan Rp350 ribu hingga Rp600 ribu (mancangera/international).
"Lomba ini terbuka bagi pelari nasional dan internasional yang akan dibedakan kategorinya berdasarkan identitas diri sesuai kewarganegaraan, dengan lokasi race central di Kebun Raya Bogor," ujarnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku perkembangan virus Corona tak bisa dianggap enteng, Pemkot Bogor terus memantau perkembangan terkini, ada orang dalam pemantauan (ODP), yang seluruhnya punya riwayat berpergian ke luar negeri walaupun tak memiliki keluhan tapi harus tetap dipantau petugas Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Seperti diketahui bersama, di Kota Bogor ada 20 ODP, tapi kemudian dinyatakan sehat dan sudah bisa beraktifitas seperti biasa. Ada satu orang (warga Kota Bogor) yang sempat dinyatakan dalam pengawasan tapi juga sudah dinyatakan negatif," ungkapnya.
Pihaknya menghimbau kepada warga Kota Bogor, untuk mengurangi dan membatasi aktivitas yang melibatkan banyak warga untuk mengurangi resiko penularan di tempat terbuka.
"Bahkan, Pemkot juga sudah berkoordinasi dengan panitia Bogor Half Marathon dan menyepakati untuk menunda terselenggaranya acara tersebut yang rencananya akan digelar tanggal 22 Maret, yang sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengurangi resiko penularan," kata Bima, Jumat (13/03).
Sekedar diketahui Bogor Half Marathon 2020 rencananya akan digelar pada 22 Maret mendatang. Sebanyak 4000 pelari ditargetkan dapat berpartisipasi dalam event tersebut.
"Tidak hanya pelari lokal, pelari dari 56 negara seperti Kenya, Prancis, Belanda, Lebanon, Australia Kanada dan Tiongkok, rencananya akan mengikuti event tersebut," ungkapnya.
Tak hanya itu, Bima juga mengungkapkan Pemkot Bogor juga telah mengambil keputusan untuk meniadakan kegiatan car free day (CFD) yang biasanya digelar setiap Hari Minggu.
"Tunda semua kegiatan yang melibatkan skala massa yang banyak. Tinjau kembali semua rencana dan izin kegiatan baik Pemkot atau pun warga di seluruh Kota Bogor. Dishub berkoordinasi dengan kepolisian untuk meniadakan sementara car free day sampai kondisi memungkinkan," katanya.
Pihaknya meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Bogor untuk tetap menjaga kesehatan, karena akan menjadi garda terdepan dalam pelayanan dan antisipasi virus corona.
"Dinkes dan Camat serta Lurah agar cek kembali ketersediaan hand sanitizer dan alat deteksi suhu tubuh di pusat-pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya termasuk hotel dan restoran. Perbanyak dan permudah fasilitas mencuci tangan dengan sabun di tempat umum," pungkasnya.
Sebelumnya, Chief Excecutif Officer (CEO) PT Rocca Karya Indonesia Juliany Nurdin selaku panitia penyelenggara Bogor Half Marathon 2020 mengaku akan banyak dampak positif bagi Kota Bogor sebagai tuan rumah. "Khususnya dampak ekonomi bagi warga Kota Bogor, sebab bisa dibayangkan 70 persen atau 2.800 pelari dari luar Bogor dipastikan selain menginap juga akan banyak mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan selama stay di Bogor," katanya.
Terlebih, Bogor Half Marathon tahun ini pihaknya sengaja melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal. "Dari 120 yang terpilih ada 50 UMKM yang nanti dipastikan terlibat langsung. Sejak jauh-jauh hari kita sudah sosialisasikan kepada mereka untuk berpartisipasi dalam Bogor Half Marathon," katanya.
Sekedar diketahui, Bogor Half Marathon 2020 ini ada tiga lomba kategori 21K, 10K dan 5K dengan biaya pendaftaran tergantung dari kategori lomba yang diikuti mulai dari Rp200 ribu hingga Rp450 ribu (pelari dalam negeri/national) dan Rp350 ribu hingga Rp600 ribu (mancangera/international).
"Lomba ini terbuka bagi pelari nasional dan internasional yang akan dibedakan kategorinya berdasarkan identitas diri sesuai kewarganegaraan, dengan lokasi race central di Kebun Raya Bogor," ujarnya.
(bbk)