Selain Piala Eropa 2020, Ini Turnamen Sepak Bola yang Juga Sempat Mengalami Kendala

Rabu, 18 Maret 2020 - 15:05 WIB
Selain Piala Eropa 2020, Ini Turnamen Sepak Bola yang Juga Sempat Mengalami Kendala
Selain Piala Eropa 2020, Ini Turnamen Sepak Bola yang Juga Sempat Mengalami Kendala
A A A
NYON - Penyebaran pandemik virus Corona secara global yang semakin meluas memaksa UEFA menunda penyelenggaraan Piala Eropa 2020 selama setahun. Baru kali ini turnamen sepak bola di Benua Biru itu ditangguhkan karena force major.

Meski demikian, ini bukan pertama kalinya turnamen sepak bola berskala internasional mengalami kendala. Sebelumnya, Copa America, Piala Afrika serta Piala Asia pernah terganggu karena perang, wabah, konflik atau faktor lainnya.

Copa America
Copa America edisi 2020 juga mengalami nasib serupa dengan Piala Eropa 2020. Turnamen sepak bola negara Amerika Latin atau di Zona CONMEBOL itu baru akan digelar pada 2021. Namun, ini bukan yang pertama kali terjadi.

Copa America 1928 sempat ditangguhkan karena banyaknya peserta yang urung ikut serta. Chile, Uruguay dan Argentina memutuskan mengundurkan diri karena akan mengikuti Olimpiade 1928 yang berlangsung di Amsterdam, Belanda.

Edisi 1929 juga mengalami kendala. Kali ini karena Brasil, Bolivia, dan Chile batal berpartisipasi. Meski tetap digelar, event ini hanya diikuti Argentina, Paraguay, Peru, dan Uruguay. Pada akhirnya, Negeri Tango keluar sebagai juara.

Kisah perhelatan Copa America 1935 hampir sama dengan edisi 1929. Saat itu terjadi konflik antara Federasi Sepak Bola Argentina dan Federasi Sepak Bola Uruguay yang konon dipicu final Piala Dunia 1930.

Meski keduanya tetap ikut serta, Brasil, Bolivia dan Paraguay memutuskan mengundurkan diri dari turnamen. Sempat pula terjadi masalah pada edisi 1967 dan 1975. Ini akibat perubahan nama dari South American Championship menjadi Copa America.

Piala Afrika
Piala Afrika 1960 ditangguhkan karena adanya kudeta militer di Ethopia yang ingin menggulingkan pemerintahan Haile Selassie. Turnamen ini akhirnya digelar dua tahun kemudian pada 1962 dimana Ethopia yang menjadi tuan rumah keluar sebagai pemenang.

Beberapa tahun kemudian, Libya sempat terpilih sebagai tuan rumah Piala Afrika 2013. Namun, akibat adanya perang sipil, Libya karena terpaksa mundur dan bertukar tahun dengan Afrika Selatan. Artinya, Afrika Selatan jadi tuan rumah edisi 2013, dan Libya menggelar edisi 2017.

Namun, pada akhirnya, Libya urung menghelat Piala Afrika 2017. Sebab, pada 2014, CAF mencabut hak mereka sebagai tuan rumah lataran perang sipil masih berkecamuk. Venue kemudian dipindahkan ke Gabon.

Pada Piala Arika 2015 juga sempat terjadi kendala. Saat itu Maroko yang sejatinya menjadi tuan rumah meminta agar turnamen ditunda akibat merebaknya wabah Ebola. CAF akhirnya mencoret Maroko dan menunjuk Guinea Katulistiwa sebagai penyelengara.

Piala Asia
Meski ada ketegangan politik antara Korea Utara dan Korea Selatan, ditambah konflik Iran dengan Arab Saudi, Piala Asia tidak pernah tertunda sejak dimulai pada 1956. Tapi, menjelang perhelatan 1976 sempat terjadi polemik.

Israel yang jadi finalis pada edisi perdana dan 1960, serta memenangi perhelatan 1964 dikeluarkan dari zona Asia pada 1974. Mereka akhirnya bergabung dengan zona Oceanian, dan setelah itu menjadi anggota UEFA atau Eropa.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6632 seconds (0.1#10.140)