Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Patah Tulang Rusuk, Pahlawan Italia di Piala Dunia 1982 Ciccio Graziani Kritis
loading...
Ciccio Graziani salah seorang pahlwan Italia di Piala Dunia 1982 saat ini mengalami kritis.Foto/Football Italia
A
A
A
TUSCANY -
Salah seorang pahlawan Italia di Piala Dunia 1982 Ciccio Graziani menjalani perawatan di rumah sakit San Donato di Arezzo, Tuscany, Italia. "Graziani mengalami kritis setelah patah tulang rusuk, usai jatuh di rumahnya," tulis Football Italia.
(Baca juga: Aktif Atasi Kemiskinan Anak di Inggris, Rashford Raih PFA Merit Award)
Mantan striker berusia 67 tahun itu, termasuk dalam skuat Italia yang memenangkan Piala Dunia 1982. Dia mencetak gol saat bermain imbang 1-1 dengan Kamerun di babak penyisihan grup.
Dia juga menjadi Capocannoniere di musim 1976-77, setahun setelah memenangkan Scudetto bersama Torino. (Baca juga: Skuad Inggris Beri dukungan Kepada Foden dan Greenwood)
Graziani kemudian bermain untuk Fiorentina, Roma, memenangkan dua edisi Coppa Italia, dan Udinese.
Setelah pensiun, ia memiliki peran sebagai pelatih di Fiorentina, Ascoli, Reggina, Avellino dan Catania, tetapi sekarang lebih dikenal sebagai pakar televisi.
Salah seorang pahlawan Italia di Piala Dunia 1982 Ciccio Graziani menjalani perawatan di rumah sakit San Donato di Arezzo, Tuscany, Italia. "Graziani mengalami kritis setelah patah tulang rusuk, usai jatuh di rumahnya," tulis Football Italia.
(Baca juga: Aktif Atasi Kemiskinan Anak di Inggris, Rashford Raih PFA Merit Award)
Mantan striker berusia 67 tahun itu, termasuk dalam skuat Italia yang memenangkan Piala Dunia 1982. Dia mencetak gol saat bermain imbang 1-1 dengan Kamerun di babak penyisihan grup.
Dia juga menjadi Capocannoniere di musim 1976-77, setahun setelah memenangkan Scudetto bersama Torino. (Baca juga: Skuad Inggris Beri dukungan Kepada Foden dan Greenwood)
Graziani kemudian bermain untuk Fiorentina, Roma, memenangkan dua edisi Coppa Italia, dan Udinese.
Setelah pensiun, ia memiliki peran sebagai pelatih di Fiorentina, Ascoli, Reggina, Avellino dan Catania, tetapi sekarang lebih dikenal sebagai pakar televisi.
(zil)
Explore More