LaLiga Tak Pernah Khawatir Kehilangan Bintang, Termasuk Messi

Rabu, 23 September 2020 - 12:35 WIB
loading...
LaLiga Tak Pernah Khawatir Kehilangan Bintang, Termasuk Messi
Lionel Messi. Foto: dok/Barcelonafc
A A A
Rodrigo Gallego
LaLiga Global Network Delegate, Indonesia

Awal September, berita tentang keinginan Lionel Messi meninggalkan FC Barcelona mengguncang dunia karena pemain asal Argentina itu memiliki peran penting bagi FC Barcelona dan LaLiga. Semangat dan talenta sepak bolanya yang luar biasa telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi klub serta membangun namanya sebagai legenda hidup di dunia sepak bola.

Kita semua bisa mengakui bahwa Messi adalah salah satu pemain sepak bola terbaik dalam sejarah. Namun, sebagai penonton, kita cenderung lupa setiap pemain sepak bola pasti akan pensiun. Sama seperti semua pemain sepak bola lainnya, akan tiba waktu di mana Messi harus mengucapkan selamat tinggal kepada lapangan sepak bola. (Baca: Kasus Corona Capai 4.000 per Hari, IDI Berikan Dua Solusi)

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana FC Barcelona dan LaLiga akan mempertahankan supremasinya jika pemain terbaik dunia seperti Cristiano Ronaldo dan Messi pindah? Jawaban singkatnya, LaLiga adalah rumah bagi para pemain terbaik di dunia, baik saat ini maupun yang akan datang. Begitu satu bintang pergi, bintang lain akan lahir.

Sejarah telah membuktikan banyak pemain hebat telah bermain di LaLiga: Alfredo di Stéfano, Johan Cruyff, Ferenc Puskas, Francisco Gento, Emilio Butragueno, Pep Guardiola, Ronald Koeman, Fernando Hierro, Ronaldo Nazário, Zinedine Zidane, Raul Gonzalez, Iker Casillas, Ronaldinho, Carles Puyol, Andres Iniesta, Xavi, Neymar, Cristiano Ronaldo, dan banyak lainnya.

Saat setiap musim dimulai, perpaduan wajah-wajah segar dan favorit lama akan mengisi lapangan. Bermain di LaLiga merupakan impian banyak pemain sehingga kebutuhan klub dan liga akan talenta-talenta baru akan selalu terisi kembali.

Alasan mengapa banyak pemain sepak bola top terbang ke Spanyol adalah komitmen LaLiga kepada pengembangan di luar dan di dalam lapangan. Tidak diketahui banyak orang LaLiga mengoperasikan kontrol keuangan, promosi internasional, dan investasi pada infrastruktur dan teknologi penyiaran yang ketat. Oleh karena itu, klub-klub LaLiga lebih siap jika ditinggal nama-nama besar dan klub-klub menengah dan kecil dapat mengembangkan kemampuan mereka dari tahun ke tahun.

Meskipun Real Madrid dan FC Barcelona terus menjadi dua klub terbesar di LaLiga, kami mulai melihat berbagai macam klub lain yang dapat diperjuangkan dan begitu banyak persaingan sengit yang terjadi di kelas menengah atas. Ini dimungkinkan berkat aturan kontrol ekonomi, penjualan hak TV terpusat, dan distribusi uang yang lebih seimbang di LaLiga. (Baca juga: Duh! Pemerintah Tambah Sempoyongan Tanggung Beban Utang)

Supremasi LaLiga sering dikaitkan dengan berbagai trofi internasional yang dimenangkan oleh klub-klub Spanyol, tetapi kesehatan finansial jangka panjang juga sama pentingnya. LaLiga tidak hanya terkenal sebagai kompetisi sepak bola kelas dunia, tapi menurut sebuah studi baru, LaLiga juga memiliki reputasi yang berkembang di level merek.

Setiap tahun, grup konsultan global, Brand Finance, menghitung Indeks Kekuatan Merek dari perusahaan dan organisasi terkemuka dunia, memberikan skor 100. Untuk tahun 2020, LaLiga telah menerima skor 81,7 yang berarti bahwa persaingan telah naik dari urutan kedelapan di Spanyol menempati peringkat keenam, hanya di belakang BBVA, NH Hotels, Mercadona, Loewe, dan Stradivarius.

Selain itu, LaLiga tetap menjadi salah satu dari sedikit organisasi yang dianugerahi peringkat 'AAA' teratas oleh Brand Finance. Indeks Kekuatan Merek dihitung dengan mengukur kekuatan relatif merek melalui kartu skor seimbang metrik yang mengevaluasi bidang-bidang seperti investasi pemasaran, ekuitas pemangku kepentingan, dan kinerja bisnis. LaLiga merupakan satu-satunya kompetisi olahraga yang muncul dalam peringkat global Brand Finance

Secara tidak langsung, reputasi tersebut juga memiliki kaitan dengan supremasi LaLiga yang juga terbukti dalam kejayaannya di Eropa, dengan UEFA mengonfirmasi bahwa klub-klub Spanyol memasuki musim baru dengan memimpin peringkat liga dari asosiasi anggota untuk musim kedelapan berturut-turut. Sejak awal abad ke-21, tepatnya setengah dari final kompetisi UEFA dimenangkan tim Spanyol. (Baca juga: Arab Saudi Siap-siap Cabut Larangan Umrah)

Selain menyambut pemain dari liga lain, klub-klub LaLiga juga menghasilkan talenta-talenta terbaik di akademinya masing-masing. Madrid memiliki La Fabrica. La Masia milik FC Barcelona tidak diragukan lagi adalah salah satu akademi sepak bola terbaik, jika bukan yang terbaik di dunia.

Akademi terkenal lainnya dimiliki Athletic Club, yaitu Lezama Academy. Akademi klub lain seperti Valencia CF, Sevilla FC, dan Atlético de Madrid juga telah menghasilkan pemain-pemain hebat di antaranya Koke, Isco, Fernando Torres, Sergio Ramos, Jesús Navas, dan Raúl Albiol. (Lihat videonya: Merasa Jenuh, Pasien Covid-19 di Kalteng Jebol Ruang Isolasi)

Karena itu, bintang sepak bola datang dan pergi dari LaLiga dan kami tidak perlu khawatir bila salah satu pemain harus mengucapkan selamat tinggal karena kami siap untuk menyambut bintang lain di LaLiga setiap musimnya. Meskipun kontribusi yang diberikan setiap bintang tak tergantikan, kami sangat bersyukur dapat menyaksikan persaingan sengit dan keterampilan hebat yang mereka berikan hingga akan tercatat dalam sejarah sepak bola. Kami percaya, hengkangnya bintang-bintang besar bukanlah akhir dari LaLiga, karena LaLiga telah, sedang, dan akan selalu menjadi rumah para bintang.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)