Bos Yamaha Akui Mesin M1 Alami Masalah

Jum'at, 25 September 2020 - 04:02 WIB
loading...
Bos Yamaha Akui Mesin M1 Alami Masalah
Managing Director Yamaha Lin Jarvis, mengakui bahwa para pembalap mengalami sedikit masalah pada mesin M1 / Foto: Monster Energy Yamaha
A A A
CATALUNYA - Managing Director Yamaha Lin Jarvis, mengakui bahwa para pembalap mengalami sedikit masalah pada mesin M1. Tetapi dia cukup puas lantaran masalah itu mampu diatas keempat pembalap, yakni Maverick Vinales , Valentino Rossi , Franco Morbidelli, dan Fabio Quartararo.

Dari keempat pembalap tersebut, hanya Rossi yang belum tampil mengesankan. Dalam sebuah wawancara dengan Motogp.com seperti dikutip dari Corsedimoto, Kamis (24/9), Jarvis lebih suka melihat gelasnya setengah penuh, meski tidak semua yang berkilau itu emas. (Baca juga: Siapa Juara MotoGP 2020? Ini Ramalan Marc Marquez )

"Saya tidak berpikir kami melakukannya dengan buruk. Jadi tidak bisa dikatakan bahwa ini musim yang buruk, tapi saya pikir saya telah kehilangan banyak peluang," ungkap Jarvis.

Kejuaraan dunia tanpa kehadiran Marc Marquez membuat peluang Yamaha semakin besar untuk merebut kemenangan. Jarvis tak menampik hal itu, dikatakannya tim memiliki lebih banyak opsi dibandingkan dengan tahun sebelumnya di mana The Baby Alien mendominasi. (Baca juga: Jadwal MotoGP Catalunya 2020 )

"Hadapi saja, Marc dan Honda-nya mendominasi. Sangat sulit bagi siapa pun untuk mendekati mereka. Kami mengajukan permintaan untuk mengganti katup pada mesin tersebut, tetapi kami tidak memberikan bukti yang diperlukan untuk meyakinkan semua produsen MSMA untuk memberi kami izin (untuk menggantinya, red)."

"Kami mencoba memahami bagaimana mengelola dan menghindari masalah dengan cara lain. Di satu sisi ada bagian mekanis mesin yang tidak bisa diubah. Tapi ada hal lain yang bisa Anda kembangkan lebih lanjut, seperti elektronik, knalpot, sistem manajemen," tutur Jarvis.

Tidak ada jalan keluar lain selain sedikit mengurangi performa mesin, kelemahan besar bagi prototipe yang sudah mengalami masalah kecepatan tertinggi. Dan dengan mesin yang dibekukan bahkan untuk tahun 2021, ini bisa menjadi kesalahan besar, bahkan jika di Yamaha mereka yakin.

"Saya tidak khawatir harus menggunakan mesin yang sama tahun depan karena masalahnya terbatas pada kumpulan katup tertentu. Jadi saya yakin tabung yang kami gunakan sekarang tidak mengalami masalah yang sama," pungkas Jarvis.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0811 seconds (0.1#10.140)