Manajemen Suporter Jadi PR Besar Liga 1

Jum'at, 25 September 2020 - 14:35 WIB
loading...
Manajemen Suporter Jadi...
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyepakati Nota Kesepahaman (MoU) tekait kelanjutan Liga 1 2020. Foto: PSSI.org
A A A
JAKARTA - Manajemen penonton menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh kontestan Liga 1/2020 nanti. Jika tidak dikelola dengan baik, antusiasme dan fanatisme suporter tidak hanya akan merugikan tim, namun juga berpotensi memunculkan klaster baru penyebaran virus corona.

Liga 1/2020 akan kembali bergulir pada 1 Oktober mendatang. Digelar di tengah pandemi virus corona yang kian tak terkendali, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi pekerjaan berat yang harus diterapkan setiap tim. (Baca: Zulkifli Hasan Tunjuk Pasha Ungu Jadi ketua DPP PAN)

Tidak hanya kewajiban melakukan test swab berkala untuk memastikan tidak ada pemain yang terpapar virus corona, pola interaksi antarpemain dan ofisial dibatasi untuk meminimalisasi klaster baru Covid-19 dari cabang sepak bola.

Namun, ada faktor penting lain yang harus diantisipasi setiap tim saat kompetisi digulirkan nanti, yakni suporter. Fanatisme terhadap tim sepak bola Indonesia berpotensi menjadi masalah jika pendukung nekat datang ke area stadion atau menggelar nonton bareng.

Hal ini sudah terlihat dalam laga uji coba antara Persija Jakarta versus Bhayangkara FC di Lapangan PSSN, Depok, Rabu (23/9/2020). Meski laga sudah dirahasiakan kedua tim, nyatanya ribuan suporter memadati area sekitar lapangan.

Ironisnya, mayoritas tidak memperhatikan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Manajemen Persija menyatakan jika sudah menyiapkan tayangan live streaming untuk mengantisipasi agar suporter tidak perlu ke lapangan. (Baca juga: Penting Deteksi Dini dan Kenali Gejala Pikun)

Pada Liga 1 nanti, Persija memilih homebase di Stadion Sultan Agung Yogyakarta mengingat situasi kesehatan di Jakarta tidak memungkinkan. Langkah ini diharapkan meminimalisasi suporter hadir di sekitar stadion.

Namun demikian, fakta pada laga uji coba Persija vs Bhayangkara ini patut menjadi perhatian operator PT Liga Indonesia Baru (LIB). Apalagi, pertandingan akan dipusatkan di Pulau Jawa yang notabene memiliki basis suporter besar. Sebut saja Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Arema Malang.

Pada manager meeting Liga 1/2020 awal pekan ini, seluruh tim sebelumnya diminta untuk mengatur manajemen suporter agar tidak datang ke stadion mengingat kompetisi dipastikan tanpa kehadiran suporter di tribune. Selain itu, klub juga harus memastikan tidak terjadi kerumunan di sekitar area stadion.

Untuk memastikan hal tersebut, PSSI dan LIB bahkan sudah menyiapkan hukuman bagi tim yang pertandingannya dihadiri penonton. Klub yang bersangkutan akan dinyatakan kalah jika terbukti suporter menyaksikan pertandingan di area stadion. (Baca juga: Mobil Nasional Vietnam Berulah Lagi)

Hanya, aturan tersebut belum tertuang dalam regulasi liga dengan alasan teknis pelaksanaannya masih didiskusikan dengan PSSI. Terutama mekanisme penilaian dan pemberian hukuman di lapangan nanti.

“Kita menyiapkan kompetisi dengan berfokus pada hal kesehatan. Jadi, kami di sini menjadi ujung tombak dalam hal kedisiplinan protokol kesehatan. Itulah fokus utama kita,” ujar Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, dilansir laman Liga 1.

Untuk mengantisipasi hal serupa pada lanjutan Kompetisi Liga 1 nanti, Manajer Persib Umuh Muchtar mewanti-wanti bobotoh tidak datang ke stadion atau membuat kerumunan di area luar venue. Sebaliknya, dia meminta suporter menyaksikan pertandingan lewat siaran televisi.

Menurut dia, imbauan ini tidak hanya untuk kepentingan tim, namun juga menyangkut kesehatan suporter. Dia mengaku tidak ingin kerumunan bobotoh justru menjadi sarana penyebaran virus korona. (Lihat videonya: Warga Wuhan Mulai Beraktivitas Normal Kembali)

“Kalau suporter sayang sama timnya sendiri, harus ikuti aturan. Sudah ada aturannya dari PSSI pertandingan tidak ada penonton. Kalau memaksakan datang (ke stadion), itu tidak boleh. Nonton bareng juga sama tidak boleh. Suporter harus nonton di rumah masing-masing,” ucap Umuh, dilansir laman Liga 1. (Abriandi)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)