Parade Mode dan Gerakan Balet Petenis di Lapangan Tanah Liat Prancis Terbuka 2020

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 11:18 WIB
loading...
Parade Mode dan Gerakan Balet Petenis di Lapangan Tanah Liat Prancis Terbuka 2020
Parade mode di lapangan tanah liat Prancis Terbuka 2020 berhasil membius perhatian penikmat tenis di dunia. Para petenis top dunia ini kerap memamerkan pakaian untuk membius penggemar di Kota Mode ini / Foto: Roland Garros
A A A
PARIS - Parade mode di lapangan tanah liat Grand Slam Prancis Terbuka 2020 berhasil membius perhatian penikmat tenis di dunia. Para petenis top dunia ini kerap memamerkan pakaian untuk membius penggemar di Kota Mode ini.

Salah satu petenis yang menarik perhatian adalah Coco Gauff. Petenis wanita asal Amerika Serikat itu punya ciri khas setiap kali berjalan di lapangan tanah liat. Dia biasanya menggenakan ikat kepala dan pakaian yang rapi.

Penampilan Gauff itu mengingatkan penggemar pada petenis legendaris di awal 1920-an, Suzanne Lenglen. Sama seperti Gauff, Lenglen merupakan petenis fenomenal remaja yang dikenal sebagai atlet wanita pertama di dunia berkat gayanya yang modis, karakternya yang eksentrik, dan gerakan baletnya saat berada di lapangan tanah liat.

Dijuluki "The Goddess", Lenglen sering datang ke turnamen dengan mantel bulu. Di sela-sela set, dia menjaga dirinya tetap tenang dengan menyesap gula batu, yang direndam dalam brendi atau cognac, yang dilemparkan oleh ayah dan pelatihnya. (Baca juga: Bernd Leno si Penyelamat Arsenal )

Selama bertahun-tahun, Lenglen telah menginspirasi banyak superstar tenis wanita, termasuk dua kali juara Roland-Garros Maria Sharapova, yang gaun gaya angkatan lautnya pada kejuaraan 2008 memberikan penghormatan kepada bintang Prancis itu. Kendati demikian, dia bukan menjadi 'penghibur' saja di lapangan.

Lenglen punya prestasi mengesankan di olahraga tenis ini. Ketika dia baru berusia 15 tahun, ia berhasil menjadi juara dunia di lapangan keras. Lenglen sangat dominan, dia hanya kalah sekali antara 1919 dan 1926. (Baca juga: Jadwal Pertandingan Live Streaming RCTI Plus, Akhir Pekan Ini )

Keberhasilan itulah yang membuat ia bertahan sebagai Ratu Tenis dunia selama enam tahun. Banyak prestasi yang dihadirkan. Di nomor tunggal, Lenglen sukses merebut sembilan trofi juara di ajang grand slam. Dua gelar di Prancis Terbuka ((1925, 1926), enam kali juara di Wimbledon (1919, 1920, 1921, 1922, 1923, 1925), dan AS Terbuka (1921).

Lenglen bukan satu-satunya trendsetter di Roland-Garros pada tahun 1920-an. Di sektor pria, bintang Prancis Rene Lacoste, yang dijuluki "The Crocodile", membuat namanya terkenal ketika dia menemukan kemeja polo.

Pemain, termasuk peringkat teratas Novak Djokovic, masih memakai mereknya dengan logo buaya yang terkenal lebih dari 100 tahun kemudian. Dan pada tahun 1930-an, petenis Inggris Henry "Bunny" Austin mengejutkan dunia tenis ketika ia menukar flanel kriketnya yang panjang dan tebal dengan celana pendek.

Dengan kata lain, parade mode di Roland-Garros bukan hanya ajang petenis mempertontonkan permainan saja, tetapi juga cara mereka berpakaian yang menjadi trendsetter. Tahun ini, banyak hal yang mencuri perhatian bagaimana petenis mencocokkan pakaiannya selama bergaya memukul bola tenis di lapangan tanah liat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1145 seconds (0.1#10.140)