Sisa Pertemuan Bielsa vs Guardiola, Sebuah Laga Liar, Bebas, dan Indah
loading...
A
A
A
LEEDS - Pertemuan guru dan murid antara Marcelo Bielsa dan Pep Guardiola akhirnya terjadi di Elland Road, Sabtu (3/10/2020). Adu kecerdikan dua pelatih hebat tersebut begitu terpancar saat Leeds United menahan 1-1 Manchester City (Man City) di pertandingan Liga Primer.
Guardiola yang menerapkan 4-3-3 memulai pertandingan dengan baik. The Citizens, membuka keunggulan melalui Raheem Sterling pada menit ke-17. Keberadaan Kevin de Bruyne, Phil Foden, dan Rodrigo Hernandes membuat Man City leluasa menyerang selama 30 menit awal. (Baca: Amalan yang Dapat Mempercepat Datangnya Rezeki)
Namun, Leeds tetap tenang. Strategi 4-5-1 racikan Bielsa perlahan mulai menguasai permainan dan terus menyerang Man City. Pertandingan berkembang menjadi jenis sepak bola yang liar, bebas, dan indah. Keputusan Bielsa memasukkan Mateusz Klich, Rodrigo Moreno dan Ian Poveda di babak kedua membuat Leeds semakin solid dalam bermain ofensif.
Hasilnya, Leeds menyamakan kedudukan melalui Moreno (59). Hasil imbang membuktikan bahwa kematangan dan pengalaman Bielsa mengungguli Guardiola. Tercatat, dari statistik, The Whites menguasai bola 52,5%, 82,4% akurasi umpan dan melepaskan tujuh tendangan on target.
Meski demikian, Bielsa tetap merendah. Pelatih Argentina tersebut mengatakan hasil imbang adalah hasil yang adil bagi kedua tim karena pertandingan berjalan sulit dan Leeds berada di bawah tekanan Man City, terutama awal dan jelang akhir pertandingan. (Baca juga: Masa Pendaftaran Beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)
“Itu adalah pertandingan yang coba dimenangkan kedua belah pihak, dan itulah kesimpulan pertandingan yang tersisa. Ini pertandingan yang bisa saja kami kalah, tapi ini juga pertandingan yang bisa kami menangkan. Kami bisa mengimbangi Man City karena berani melampaui batas kami,” kata Bielsa dilansir leedsunited.com.
Kinerja impresif Leeds di Elland Road sekaligus memperpanjang catatan apik Bielsa di empat pertandingan Liga Primer. Dia membawa timnya tidak terkalahkan di tiga pertandingan terakhir Liga Primer (dua menang, satu imbang) dan baru mengalami satu kekalahan.
Bertenggernya Liam Cooper dkk di peringkat kelima klasemen sementara dengan tujuh poin mengindikasikan Leeds tidak bisa diremehkan meski berstatus sebagai tim promosi. Apalagi, mereka menyulitkan juara bertahan Liverpool walaupun kalah 3-4 (12/9/2020)
Gelandang Kalvin Philipps menilai, performa apik melawan tim-tim besar seperti Liverpool dan kini Man City membuat Leeds semakin percaya diri mengarungi Liga Primer musim ini. Phillips menargetkan timnya untuk melanjutkan tren bagus di Liga Primer, saat menjamu Wolverhampton Wanderers di Elland Road, 20 Oktober mendatang. (Baca juga: Jangan Pernah Malas Pakai Masker karena Ini Alasannya)
“Kami adalah tim yang sangat menyerang dan begitu pula Man City. Kami tidak ingin kalah dan bersemangat. Saya pikir kami melakukannya dengan baik sebagai tim. Kami senang mendapatkan poin dan sangat bagus untuk bersaing melawan tim yang sangat bagus,” terang Phillips.
Dari kubu Man City, De Bruyne dkk tampaknya belum menemukan konsistensi yang diharapkan. The Citizens baru meraih satu kemenangan, satu imbang dan satu kekalahan. Mereka tercecer di posisi ke-11 klasemen sementara dengan empat poin.
Guardiola mengaku terkesan dengan permainan Leeds di bawah komando idolanya, Bielsa. Pertandingan berjalan menarik dan menghibur. Pelatih asal Spanyol tersebut menyadari bahwa Man City harus berbenah serta meningkatkan performa mengingat kompetisi musim ini masih panjang. (Lihat videonya: Lawan Covid-19, Pakai Masker Berfiltrasi Baik)
Problem utama Guardiola utamanya adalah kehilangan dua bomber andalan, Sergio Aguero dan Gabriel Jesus. Memasuki jeda internasional, akhir pekan ini, Guardiola berharap para pemain yang cedera segera pulih sehingga Man City bisa diperkuat komposisi tim terbaik saat Liga Primer kembali digelar, 17 Oktober mendatang.
The Citizens bakal melakoni pertandingan sulit kontra Arsenal di Etihad Stadium. “Tentu saja, saat ini kami jauh dari puncak Liga Primer. Ini seperti maraton, dengan pertandingan Liga Champions yang segera dimulai, semua tim menghadapi situasi ini. Publik menghargai para pemenang. Ini seperti parfum: ketika Anda menang, Anda berbau harum. Jika tidak, Anda berbau sangat tidak enak,” pungkas Guardiola. (Alimansyah)
Guardiola yang menerapkan 4-3-3 memulai pertandingan dengan baik. The Citizens, membuka keunggulan melalui Raheem Sterling pada menit ke-17. Keberadaan Kevin de Bruyne, Phil Foden, dan Rodrigo Hernandes membuat Man City leluasa menyerang selama 30 menit awal. (Baca: Amalan yang Dapat Mempercepat Datangnya Rezeki)
Namun, Leeds tetap tenang. Strategi 4-5-1 racikan Bielsa perlahan mulai menguasai permainan dan terus menyerang Man City. Pertandingan berkembang menjadi jenis sepak bola yang liar, bebas, dan indah. Keputusan Bielsa memasukkan Mateusz Klich, Rodrigo Moreno dan Ian Poveda di babak kedua membuat Leeds semakin solid dalam bermain ofensif.
Hasilnya, Leeds menyamakan kedudukan melalui Moreno (59). Hasil imbang membuktikan bahwa kematangan dan pengalaman Bielsa mengungguli Guardiola. Tercatat, dari statistik, The Whites menguasai bola 52,5%, 82,4% akurasi umpan dan melepaskan tujuh tendangan on target.
Meski demikian, Bielsa tetap merendah. Pelatih Argentina tersebut mengatakan hasil imbang adalah hasil yang adil bagi kedua tim karena pertandingan berjalan sulit dan Leeds berada di bawah tekanan Man City, terutama awal dan jelang akhir pertandingan. (Baca juga: Masa Pendaftaran Beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)
“Itu adalah pertandingan yang coba dimenangkan kedua belah pihak, dan itulah kesimpulan pertandingan yang tersisa. Ini pertandingan yang bisa saja kami kalah, tapi ini juga pertandingan yang bisa kami menangkan. Kami bisa mengimbangi Man City karena berani melampaui batas kami,” kata Bielsa dilansir leedsunited.com.
Kinerja impresif Leeds di Elland Road sekaligus memperpanjang catatan apik Bielsa di empat pertandingan Liga Primer. Dia membawa timnya tidak terkalahkan di tiga pertandingan terakhir Liga Primer (dua menang, satu imbang) dan baru mengalami satu kekalahan.
Bertenggernya Liam Cooper dkk di peringkat kelima klasemen sementara dengan tujuh poin mengindikasikan Leeds tidak bisa diremehkan meski berstatus sebagai tim promosi. Apalagi, mereka menyulitkan juara bertahan Liverpool walaupun kalah 3-4 (12/9/2020)
Gelandang Kalvin Philipps menilai, performa apik melawan tim-tim besar seperti Liverpool dan kini Man City membuat Leeds semakin percaya diri mengarungi Liga Primer musim ini. Phillips menargetkan timnya untuk melanjutkan tren bagus di Liga Primer, saat menjamu Wolverhampton Wanderers di Elland Road, 20 Oktober mendatang. (Baca juga: Jangan Pernah Malas Pakai Masker karena Ini Alasannya)
“Kami adalah tim yang sangat menyerang dan begitu pula Man City. Kami tidak ingin kalah dan bersemangat. Saya pikir kami melakukannya dengan baik sebagai tim. Kami senang mendapatkan poin dan sangat bagus untuk bersaing melawan tim yang sangat bagus,” terang Phillips.
Dari kubu Man City, De Bruyne dkk tampaknya belum menemukan konsistensi yang diharapkan. The Citizens baru meraih satu kemenangan, satu imbang dan satu kekalahan. Mereka tercecer di posisi ke-11 klasemen sementara dengan empat poin.
Guardiola mengaku terkesan dengan permainan Leeds di bawah komando idolanya, Bielsa. Pertandingan berjalan menarik dan menghibur. Pelatih asal Spanyol tersebut menyadari bahwa Man City harus berbenah serta meningkatkan performa mengingat kompetisi musim ini masih panjang. (Lihat videonya: Lawan Covid-19, Pakai Masker Berfiltrasi Baik)
Problem utama Guardiola utamanya adalah kehilangan dua bomber andalan, Sergio Aguero dan Gabriel Jesus. Memasuki jeda internasional, akhir pekan ini, Guardiola berharap para pemain yang cedera segera pulih sehingga Man City bisa diperkuat komposisi tim terbaik saat Liga Primer kembali digelar, 17 Oktober mendatang.
The Citizens bakal melakoni pertandingan sulit kontra Arsenal di Etihad Stadium. “Tentu saja, saat ini kami jauh dari puncak Liga Primer. Ini seperti maraton, dengan pertandingan Liga Champions yang segera dimulai, semua tim menghadapi situasi ini. Publik menghargai para pemenang. Ini seperti parfum: ketika Anda menang, Anda berbau harum. Jika tidak, Anda berbau sangat tidak enak,” pungkas Guardiola. (Alimansyah)
(ysw)