Kisah Kekacauan Tertundanya Laga Juve vs Napoli
loading...
A
A
A
TURIN - Pandemi Covid-19 membuat semua persiapan matang Juventus dan SSC Napoli menjadi kacau. Pertandingan bigmatch yang sedianya berlangsung di Allianz stadium, Senin (5/10/2020), akhirnya tertunda.
Seperti diketahui, dua pemain Napoli, dari hasil tes swab setelah pertandingan melawan Genoa, Minggu (27/9/2020), Potr Zielinski dan Eljif Elmas positif Covid-19. Mereka diduga tertular dari para pemain Genoa. Menurut pernyataan resmi klub, sebanyak 22 anggota skuad Genoa positif Covid-19, 17 di antaranya pemain. (Baca: Hidayah adalah Mengetahui Kebenaran)
Semula Liga Seri A menyatakan bahwa pertandingan Juve versus Napoli bisa berjalan sesuai jadwal. Jika Napoli tidak bisa berada di stadion, wasit akan menunggu 45 menit dan kemudian meniup peluit akhir. Dalam hal itu, Napoli bisa dianggap kalah 0-3.
Sebagai tuan rumah, Juve menjalani rutinitas hari jelang pertandingan mereka seolah-olah tidak ada yang terjadi dalam 24 jam sebelumnya. Para pemain, yang mengisolasi diri di Hotel J setelah dua anggota staf dinyatakan positif, berlatih Minggu pagi di Continassa, kemudian makan siang dan pergi ke Allianz Stadium menaiki bus.
Protokol kesehatan di stadion berjalan normal dimulai proses akreditasi rutin, pemeriksaan kesehatan rutin di gerbang stadion, bahkan Juve telah mengundang 1.000 suporter yang diizinkan menyaksikan pertandingan dari tribune stadion.
Skenario Juve menang tanpa bertandingan semakin mengemuka setelah otoritas kesehatan Napoli meminta skuad besutan Gennaro Gattuso tidak melakukan perjalanan ke Turin, Sabtu (3/10/2020). Namun, di hari yang sama, Liga Seri A merilis pernyataan yang menegaskan bahwa Napoli belum dapat secara definitif membuktikan ketidakmampuan mereka memainkan pertandingan. (Baca juga: Masa Pendaftaran Beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)
Dalam hal ini, protokol yang juga digunakan oleh UEFA tetap utuh. Jadi, jika I Partenopei bisa hadir dengan 13 pemain, termasuk setidaknya satu penjaga gawang, permainan bisa dilanjutkan. Namun, otoritas kesehatan lokal di Napoli telah merilis pernyataan klarifikasi.
Secara teknis, protokol Liga Seri A memang mengizinkan otoritas kesehatan setempat atau pemerintah mengubah peraturan mereka jika perjalanan dilarang. Kini, Napoli berharap mengajukan kasus mereka melalui pengacara yang sedang berproses ke Komisi Disiplin.
Sementara itu, skuad Napoli berada di ruang 'isolasi fidusia' di tempat latihan tim, Castelvolturno. Klub akan melakukan tes lanjutan karena Covid-19 memiliki masa inkubasi yang lama. Sayangnya, Napoli tidak membantu kasus mereka ketika tidak menyebutkan sama sekali tentang situasi tim di situs web mereka, Twitter, atau dengan pernyataan resmi.
Juventus bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Begitu pula Partenopei dan para fans kedua tim pun menjadi bingung. Akibatnya, saling tuding terjadi. Juve menjelaskan bahwa mereka berpegang pada protokol, sebaliknya menuduh Napoli tidak melakukannya. (Baca juga: Fadli Zon Ajak Presiden Jokowi Merenung)
Petugas medis Juve Luca Stefanini mengatakan dalam kasus khusus ini, saat kasus positif didaftarkan, tim harus segera menjalani isolasi dan memisahkan orang yang sakit dengan yang sehat.
“Itulah yang kami lakukan dengan para pemain, staf, staf medis, dan grup hari pertandingan ketika kami menjalani dua tes positif pekan ini. Ada juga tes swab, sekali lagi sesuai protokol, yang hasilnya negatif. Karena itu, kami dapat memainkan permainan. Saya tidak tahu apakah Napoli melakukan hal yang sama,” kata Stefanini, menyindir, dilansir football-italia.net.
Presiden La Vecchia Signora Andrea Agnelli menyiratkan Napoli meminta otoritas kesehatan setempat mengeluarkan pernyataan dan menghentikan penerbangan mereka ke Turin pada hari Sabtu daripada melakukan intervensi secara otonom. Agnelli menilai Napoli gagal mengikuti protokol yang berlaku.
Kekecewaan Agnelli didasari banyak tim lain di Seri A telah mengonfirmasi kasus Covid-19, tapi mereka tidak menunda pertandingan mereka. Berbeda dengan Juve, menurut laporan di Italia, Napoli telah secara resmi meminta menunda pertandingan melawan Juve dan pengacara Napoli mengklaim tim tidak dapat melakukan perjalanan ke Turin atau akan melakukan "pelanggaran pidana yang relevan". (Lihat videonya: 5 Negara dengan Angkatan udara Paling Digdaya di Dunia)
Mattia Grassani, salah satu pengacara Partenopei, mengatakan kepada La Gazzetta dello Sport: “Ada beberapa dokumen dan komunikasi dari Otoritas Kesehatan Lokal dan Regione Campania yang meminta para pemain kami tidak meninggalkan rumah. Kami memberi tahu Liga Seri A, FIGC, dan Juventus bahwa tim tidak dapat berangkat ke Turin atau kami akan melakukan pelanggaran pidana yang relevan, ” tandas Grassani.
Menurut beberapa media di Italia, Napoli secara resmi telah meminta menunda pertandingan melalui e-mail yang dikirim Presiden Azzurri Aurelio de Laurentiis. “Terbang ke Turin berarti melanggar keputusan Otoritas Kesehatan Lokal dan risiko menghadapi semua konsekuensi hukum. Untuk alasan ini, kami meminta Lega Nazionale Professionisti Serie A untuk menunda pertandingan ke tanggal lain karena alasan yang berada di luar kendali kami,” ujar De Laurentiis. (Alimansyah)
Seperti diketahui, dua pemain Napoli, dari hasil tes swab setelah pertandingan melawan Genoa, Minggu (27/9/2020), Potr Zielinski dan Eljif Elmas positif Covid-19. Mereka diduga tertular dari para pemain Genoa. Menurut pernyataan resmi klub, sebanyak 22 anggota skuad Genoa positif Covid-19, 17 di antaranya pemain. (Baca: Hidayah adalah Mengetahui Kebenaran)
Semula Liga Seri A menyatakan bahwa pertandingan Juve versus Napoli bisa berjalan sesuai jadwal. Jika Napoli tidak bisa berada di stadion, wasit akan menunggu 45 menit dan kemudian meniup peluit akhir. Dalam hal itu, Napoli bisa dianggap kalah 0-3.
Sebagai tuan rumah, Juve menjalani rutinitas hari jelang pertandingan mereka seolah-olah tidak ada yang terjadi dalam 24 jam sebelumnya. Para pemain, yang mengisolasi diri di Hotel J setelah dua anggota staf dinyatakan positif, berlatih Minggu pagi di Continassa, kemudian makan siang dan pergi ke Allianz Stadium menaiki bus.
Protokol kesehatan di stadion berjalan normal dimulai proses akreditasi rutin, pemeriksaan kesehatan rutin di gerbang stadion, bahkan Juve telah mengundang 1.000 suporter yang diizinkan menyaksikan pertandingan dari tribune stadion.
Skenario Juve menang tanpa bertandingan semakin mengemuka setelah otoritas kesehatan Napoli meminta skuad besutan Gennaro Gattuso tidak melakukan perjalanan ke Turin, Sabtu (3/10/2020). Namun, di hari yang sama, Liga Seri A merilis pernyataan yang menegaskan bahwa Napoli belum dapat secara definitif membuktikan ketidakmampuan mereka memainkan pertandingan. (Baca juga: Masa Pendaftaran Beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)
Dalam hal ini, protokol yang juga digunakan oleh UEFA tetap utuh. Jadi, jika I Partenopei bisa hadir dengan 13 pemain, termasuk setidaknya satu penjaga gawang, permainan bisa dilanjutkan. Namun, otoritas kesehatan lokal di Napoli telah merilis pernyataan klarifikasi.
Secara teknis, protokol Liga Seri A memang mengizinkan otoritas kesehatan setempat atau pemerintah mengubah peraturan mereka jika perjalanan dilarang. Kini, Napoli berharap mengajukan kasus mereka melalui pengacara yang sedang berproses ke Komisi Disiplin.
Sementara itu, skuad Napoli berada di ruang 'isolasi fidusia' di tempat latihan tim, Castelvolturno. Klub akan melakukan tes lanjutan karena Covid-19 memiliki masa inkubasi yang lama. Sayangnya, Napoli tidak membantu kasus mereka ketika tidak menyebutkan sama sekali tentang situasi tim di situs web mereka, Twitter, atau dengan pernyataan resmi.
Juventus bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Begitu pula Partenopei dan para fans kedua tim pun menjadi bingung. Akibatnya, saling tuding terjadi. Juve menjelaskan bahwa mereka berpegang pada protokol, sebaliknya menuduh Napoli tidak melakukannya. (Baca juga: Fadli Zon Ajak Presiden Jokowi Merenung)
Petugas medis Juve Luca Stefanini mengatakan dalam kasus khusus ini, saat kasus positif didaftarkan, tim harus segera menjalani isolasi dan memisahkan orang yang sakit dengan yang sehat.
“Itulah yang kami lakukan dengan para pemain, staf, staf medis, dan grup hari pertandingan ketika kami menjalani dua tes positif pekan ini. Ada juga tes swab, sekali lagi sesuai protokol, yang hasilnya negatif. Karena itu, kami dapat memainkan permainan. Saya tidak tahu apakah Napoli melakukan hal yang sama,” kata Stefanini, menyindir, dilansir football-italia.net.
Presiden La Vecchia Signora Andrea Agnelli menyiratkan Napoli meminta otoritas kesehatan setempat mengeluarkan pernyataan dan menghentikan penerbangan mereka ke Turin pada hari Sabtu daripada melakukan intervensi secara otonom. Agnelli menilai Napoli gagal mengikuti protokol yang berlaku.
Kekecewaan Agnelli didasari banyak tim lain di Seri A telah mengonfirmasi kasus Covid-19, tapi mereka tidak menunda pertandingan mereka. Berbeda dengan Juve, menurut laporan di Italia, Napoli telah secara resmi meminta menunda pertandingan melawan Juve dan pengacara Napoli mengklaim tim tidak dapat melakukan perjalanan ke Turin atau akan melakukan "pelanggaran pidana yang relevan". (Lihat videonya: 5 Negara dengan Angkatan udara Paling Digdaya di Dunia)
Mattia Grassani, salah satu pengacara Partenopei, mengatakan kepada La Gazzetta dello Sport: “Ada beberapa dokumen dan komunikasi dari Otoritas Kesehatan Lokal dan Regione Campania yang meminta para pemain kami tidak meninggalkan rumah. Kami memberi tahu Liga Seri A, FIGC, dan Juventus bahwa tim tidak dapat berangkat ke Turin atau kami akan melakukan pelanggaran pidana yang relevan, ” tandas Grassani.
Menurut beberapa media di Italia, Napoli secara resmi telah meminta menunda pertandingan melalui e-mail yang dikirim Presiden Azzurri Aurelio de Laurentiis. “Terbang ke Turin berarti melanggar keputusan Otoritas Kesehatan Lokal dan risiko menghadapi semua konsekuensi hukum. Untuk alasan ini, kami meminta Lega Nazionale Professionisti Serie A untuk menunda pertandingan ke tanggal lain karena alasan yang berada di luar kendali kami,” ujar De Laurentiis. (Alimansyah)
(ysw)