Antisipasi Balapan Basah di Le Mans
loading...
A
A
A
LE MANS - Pembalap MotoGP kemungkinan akan menjalani balapan basah pada Grand Prix (GP) Prancis di Sirkuit Le Mans, akhir pekan ini. Jika prediksi tersebut benar, ini akan menjadi yang pertama sejak terakhir di GP Valencia 2018.
Pada tahun ini, Moto GP memang penuh banyak kejutan. Mulai jadwal terganggu karena pandemi virus korona, hingga kehilangan sang juara bertahan Marc Marquez akibat cedera. Bahkan, ada enam pembalap berbeda yang meraih kemenangan di sepanjang musim ini. (Baca: Menghormati dan Memuliakan Tetangga)
Namun, kekuatan lainnya mungkin akan kembali terjadi di Le Mans. Pasalnya, prakiran cuaca menginformasikan bahwa sirkuit tersebut akan turun hujan. Dengan begitu, ini akan menjadi balapan basah pertama pada MotoGP 2020.
Apalagi, MotoGP belum memiliki balapan 'basah' resmi sejak Brno 2019. Ketika itu, balapan berlangsung dengan ban basah di lintasan kering. Sedangkan balapan terakhir MotoGP yang basah kuyup terjadi di Valencia pada 2018.
Bos Tim KTM Tech3 Herve Poncharal menyatakan tidak mempermasalahkan jika balapan harus berlangsung dengan trek basah. Namun, dia cukup khawatir timnya sulit mendapatkan hasil bagus di balapan seperti itu sebab mereka sama sekali belum teruji dengan lintasan basah.
“Sayangnya, saya memeriksa ramalan cuaca dan tampaknya sepanjang minggu akan turun hujan, ini yang saya khawatirkan. Sejauh ini, kami tidak memiliki balapan basah tahun ini, jadi suatu hari mungkin juga menarik untuk melihat bagaimana motor bekerja dalam kondisi ini,” kata Poncharal dilansir crash. (Baca juga: UU Ciptaker Buat Dunia Pendidikan Semakin Komersil)
Namun, dia memilih mengambil sisi positif. Menurut Poncharal, ini akan menjadi salah satu bagian tes motornya yang belum pernah menjalani balapan dengan kondisi seperti itu. Jadi, dia berharap timnya dapat memanfaatkan semua ban basah Michelin dan melihat kemampuan pembalapnya, Miguel Oliveira dan Iker Lecuona di balapan dengan kondisi trek basah.
“Ini bukan sesuatu yang sangat kami senangi, tetapi jika kami harus menghadapinya, kami akan berusaha merekam data sebanyak mungkin dan menjadi sekompetitif sebaik mungkin. Di luar itu, tidak banyak yang bisa dikatakan. Selalu ada balapan ketat di Le Mans dan seharusnya tidak berbeda pada tahun ini,” ucap Poncharal.
Pada balapan basah terakhir yng berlangsung di Valencia 2018, rider Ducati Andrea Dovizioso berhasil menjadi juara. Sedangkan posisi kedua direbut rider Suzuki Alex Rins, dan Pol Espargaro dari KTM melengkapi podium ketiga.
Kini, para pembalap yang memimpin klasemen sementara MotoGP 2020, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) dan Joan Mir (Suzuki) belum berkompetisi di kelas utama pada waktu itu. Dan ini akan menjadi balapan basah pertamanya di MotoGP. Begitu juga dengan Oliveira, Brad Binder, Francesco Bagnaia, Alex Marquez dan Lecuona.
Meski begitu, Poncharal tetap optimistis dua pembalapnya bisa melakukan yang terbaik di balapan nanti. Apalagi, dia berharap timnya dapat bangkit setelah mendapatkan hasil buruk di Catalunya, khususnya Oliveira, yang sempat juara di GP Styria. Dia pun harus merosot di posisi sembilan klasemen pembalap sementara MotoGP 2020 dan terpaut 49 poin dari Quartararo di posisi puncak. (Lihat videonya: Pasal Kontroversial UU Cipta Kerja Dianggap Merugikan Buruh)
“Kami telah kehilangan kontak dengan pemimpin klasemen setelah gagal finis di Catalunya, tetapi kami masih ingin melawan, untuk mencetak beberapa poin penting agar memiliki kesempatan untuk tetap berada di dalam peringkat 8 teratas dan terus bekerja. baik dengan para mekanik KTM untuk lebih mengembangkan RC16,” ucap Poncharal. (Raikhul Amar)
Pada tahun ini, Moto GP memang penuh banyak kejutan. Mulai jadwal terganggu karena pandemi virus korona, hingga kehilangan sang juara bertahan Marc Marquez akibat cedera. Bahkan, ada enam pembalap berbeda yang meraih kemenangan di sepanjang musim ini. (Baca: Menghormati dan Memuliakan Tetangga)
Namun, kekuatan lainnya mungkin akan kembali terjadi di Le Mans. Pasalnya, prakiran cuaca menginformasikan bahwa sirkuit tersebut akan turun hujan. Dengan begitu, ini akan menjadi balapan basah pertama pada MotoGP 2020.
Apalagi, MotoGP belum memiliki balapan 'basah' resmi sejak Brno 2019. Ketika itu, balapan berlangsung dengan ban basah di lintasan kering. Sedangkan balapan terakhir MotoGP yang basah kuyup terjadi di Valencia pada 2018.
Bos Tim KTM Tech3 Herve Poncharal menyatakan tidak mempermasalahkan jika balapan harus berlangsung dengan trek basah. Namun, dia cukup khawatir timnya sulit mendapatkan hasil bagus di balapan seperti itu sebab mereka sama sekali belum teruji dengan lintasan basah.
“Sayangnya, saya memeriksa ramalan cuaca dan tampaknya sepanjang minggu akan turun hujan, ini yang saya khawatirkan. Sejauh ini, kami tidak memiliki balapan basah tahun ini, jadi suatu hari mungkin juga menarik untuk melihat bagaimana motor bekerja dalam kondisi ini,” kata Poncharal dilansir crash. (Baca juga: UU Ciptaker Buat Dunia Pendidikan Semakin Komersil)
Namun, dia memilih mengambil sisi positif. Menurut Poncharal, ini akan menjadi salah satu bagian tes motornya yang belum pernah menjalani balapan dengan kondisi seperti itu. Jadi, dia berharap timnya dapat memanfaatkan semua ban basah Michelin dan melihat kemampuan pembalapnya, Miguel Oliveira dan Iker Lecuona di balapan dengan kondisi trek basah.
“Ini bukan sesuatu yang sangat kami senangi, tetapi jika kami harus menghadapinya, kami akan berusaha merekam data sebanyak mungkin dan menjadi sekompetitif sebaik mungkin. Di luar itu, tidak banyak yang bisa dikatakan. Selalu ada balapan ketat di Le Mans dan seharusnya tidak berbeda pada tahun ini,” ucap Poncharal.
Pada balapan basah terakhir yng berlangsung di Valencia 2018, rider Ducati Andrea Dovizioso berhasil menjadi juara. Sedangkan posisi kedua direbut rider Suzuki Alex Rins, dan Pol Espargaro dari KTM melengkapi podium ketiga.
Kini, para pembalap yang memimpin klasemen sementara MotoGP 2020, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) dan Joan Mir (Suzuki) belum berkompetisi di kelas utama pada waktu itu. Dan ini akan menjadi balapan basah pertamanya di MotoGP. Begitu juga dengan Oliveira, Brad Binder, Francesco Bagnaia, Alex Marquez dan Lecuona.
Meski begitu, Poncharal tetap optimistis dua pembalapnya bisa melakukan yang terbaik di balapan nanti. Apalagi, dia berharap timnya dapat bangkit setelah mendapatkan hasil buruk di Catalunya, khususnya Oliveira, yang sempat juara di GP Styria. Dia pun harus merosot di posisi sembilan klasemen pembalap sementara MotoGP 2020 dan terpaut 49 poin dari Quartararo di posisi puncak. (Lihat videonya: Pasal Kontroversial UU Cipta Kerja Dianggap Merugikan Buruh)
“Kami telah kehilangan kontak dengan pemimpin klasemen setelah gagal finis di Catalunya, tetapi kami masih ingin melawan, untuk mencetak beberapa poin penting agar memiliki kesempatan untuk tetap berada di dalam peringkat 8 teratas dan terus bekerja. baik dengan para mekanik KTM untuk lebih mengembangkan RC16,” ucap Poncharal. (Raikhul Amar)
(ysw)