Opsi Melimpah Les Bleus di Nation League
loading...
A
A
A
SAINT-DENIS - Permainan ofensif menjadi kekuatan utama Prancis saat ini. Melimpahnya opsi mencetak gol merupakan modal penting tim berjuluk Les Bleus tersebut dalam mengarungi Nations League musim 2020/2021.
Dalam dua pertandingan terakhir, Prancis meraih kemenangan dengan skor besar, yakni 4-2 atas Kroasia di Nations League Grup A3, Rabu (9/9) lalu dan yang terbaru membantai Ukraina 7-1 di pertandingan uji coba, Kamis (8/10/2020). (Baca: Muslimah, Ini Pentingnya Menyempurnakan Wudhu)
Dari total 11 gol pada dua pertandingan tersebut, delapan gol di antaranya dicetak barisan penyerang dan gelandang Prancis, yakni Olivier Giroud (3 gol), Antoine Griezmann (2), Kylian Mbappe (1), Corentin Toliso (1), dan Eduardo Camavinga (1).
Khusus Giroud dan Camavinga, keduanya menorehkan catatan tersendiri. Giroud telah mencetak 42 gol. Penyerang Chelsea tersebut menempati posisi kedua daftar pencetak gol terbanyak Prancis di bawah Thierry Henry (51 gol).
Giroud mengungkapkan rasa bangganya bisa mencatatkan rekor. Dia mengindikasikan tidak pernah puas dan akan terus memberikan seluruh kemampuan terbaik agar bisa terus mencetak gol bagi negaranya.
“Ini sebuah kehormatan. Pertandingan melawan Ukraina memang uji coba, tapi sekaligus penampilan ke-100 saya bersama Prancis sehingga ini sangat emosional. Sekarang, saya tidak akan membatasi diri dan ingin terus mencetak gol,” tandas Giroud, dilansir Daily Mail.
Sementara Camavinga menjadi pemain termuda kedua Prancis (17 tahun 11 bulan) yang mencetak gol untuk Les Bleus setelah Maurice Gastiger (17 tahun, 5 bulan) saat melawan Swiss pada Maret 1914. (Baca juga: Tangkap dan ANiaya Wartawan, Polri Didesak Evaluasi Pola Pengaamanan Unras)
Camavinga bergabung ke dalam skuad Les Bleus pada September, pengganti Paul Pogba yang positif Covid-19, juga menjadi pemain debutan termuda Prancis dalam 106 tahun terakhir ketika masuk sebagai pemain pengganti melawan Kroasia.
Kehadiran Camavinga membuat Pelatih Didier Deschamps terkesan. Meski mengakui khawatir dengan ekspektasi tinggi publik, Deschamps mengungkapkan dengan kemampuan yang dimilikinya sangat sulit untuk tidak membawa Camavinga ke skuad Prancis.
“Sangat sulit mengeluarkan Camavinga dari tim mengingat bagaimana dia bermain. Dia masih sangat muda dengan keterampilan besar dan bakat hebat. Saya sudah memilihnya bulan lalu. Saya pikir dia cukup bagus dan itulah mengapa dia bermain. Dia perlu menunjukkan keahliannya di lapangan, meski kami juga tidak boleh membebaninya terlalu banyak,” ungkap Deschamps, dilansir as.com.
Gemilangnya kinerja lini depan plus tiga kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir membuat Prancis begitu percaya diri mengarungi dua pertandingan Grup A3 saat menjamu Portugal di Stade de France, Senin (12/10), dan Kroasia, Kamis (15/10/2020). (Baca juga: Belajar Harus Tetap Menyenangkan)
Khusus melawan Portugal, Deschamps bakal menurunkan komposisi terbaik. Kembalinya Pogba membuat persaingan di lini tengah kian sengit. Giroud dan Anthony Martial bakal diandalkan di depan. Hugo Lloris bekal menjaga mistar gawang.
Kekuatan utama sangat diperlukan Les Bleus mengingat Portugal adalah lawan kuat. Dari dua pertemuan terakhir di ajang kompetitif, keduanya sama-sama mengoleksi satu kemenangan. Saat ini, Prancis dan Portugal juga mengumpulkan enam poin di klasemen sementara Grup A3.
Di sisi Portugal, tim berjuluk A Selecao das Quinas tersebut datang dengan membawa dua kemenangan dan satu imbang dalam tiga pertandingan terakhir, termasuk saat ditahan tanpa gol oleh Spanyol pada laga uji coba, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Erdogan Konfirmasi Telah Kerahkan Tentara Turki ke Qatar)
Pelatih Fernando Santos mengakui jika performa timnya tidak terlalu bagus saat melawan Spanyol. Terbukti, mereka memberikan banyak ruang bagi lawan dan tidak terorganisasi. Karena itu, Santos mengatakan Cristiano Ronaldo (CR7) dkk harus menunjukkan kualitas terbaik jika ingin mengalahkan Prancis.
“Saya berharap melawan Prancis , tim lebih banyak kerja sama. Kami akan berhasil mengoreksi hal-hal tertentu dan menunjukkan seperti apa kekuatan Portugal yang sebenarnya, Kami adalah juara bertahan Piala Eropa dan juara Nations League musim lalu,“ ujar Santo.
Sementara itu, pada pertandingan Nations League lainnya, Inggris akan menjamu Belgia di Wembley Stadium, Minggu (11/10/2020). The Three Lions yang berada di urutan kedua klasemen sementara Grup A2 (empat poin) bertekad menggeser Belgia dari urutan teratas (enam poin). (Baca juga: Waspada! Seks Oral Bisa Sebabkan Kanker Tenggorokan)
Laju Inggris tahun ini terbilang cukup baik. Mereka dua kali menang dan satu imbang, termasuk saat mengalahkan Wales 3-0 di pertandingan uji coba, Jumat (9/10/2020). Tiga gol Inggris masing-masing disumbangkan Dominic Carvert-Lewin (25), Connor Coady (53), dan Danny Ings (63).
Terasa istimewa lantaran Carvert-Lewin mencetak gol pada pertandingan debut di Inggris. Sementara Coady dan Ings mencetak gol internasional pertamanya. Proses rotasi yang berjalan baik di dalam skuad membuat Pelatih Gareth Southgate puas.
Dia bahkan mengultimatum para pemain yang bandel agar bekerja lebih keras dan menjaga sikap bila ingin menjaga peluang masuk skuad Inggris di Piala Eropa tahun depan.
Pernyataan Southgate melecut semangat Jadon Sancho, Ben Chilwell, dan Tammy Abraham yang sebelumnya dicoret karena kedapatan melanggar protokol kesehatan dengan menghadiri pesta, akhir pekan lalu. Ketiganya dikabarkan negatif Covid-19 dan siap bermain menghadapi Belgia dan Denmark, Kamis (15/10/2020).
“Jika Anda memiliki seragam atau tempat di skuad, Anda tidak ingin membiarkan orang lain memiliki kesempatan untuk mengambilnya dan kapan pun kami memberikan debut atau memberi waktu di lapangan kepada orang-orang yang pantas mendapatkannya, ada peluang bagi mereka. Beberapa melakukan itu dan ada persaingan untuk memperebutkan tempat di tim, tidak hanya skuad saat ini, tapi pemain di luar itu,” papar Southgate.
Namun, ambisi Inggris mengambil alih puncak klasemen sementara Grup A2 sepertinya tidak akan mudah mengingat Belgia diyakini bakal menurunkan kekuatan terbaik, yakni kapten Eden Hazard, Romelu Lukaku, Jan Verthongen, Yannick Carrasco, hingga Kevin de Bruyne. (Lihat videonya: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk Polisi)
Hal itu tergambar jelas dari komposisi pemain lapis kedua yang diturunkan Pelatih Roberto Martinez saat ditahan 1-1 oleh Pantai Gading di pertandingan uji coba, Jumat (9/10/2020). The Red Devils seolah tidak peduli meski rekor 12 kemenangan beruntun mereka berakhir. (Alimansyah)
Dalam dua pertandingan terakhir, Prancis meraih kemenangan dengan skor besar, yakni 4-2 atas Kroasia di Nations League Grup A3, Rabu (9/9) lalu dan yang terbaru membantai Ukraina 7-1 di pertandingan uji coba, Kamis (8/10/2020). (Baca: Muslimah, Ini Pentingnya Menyempurnakan Wudhu)
Dari total 11 gol pada dua pertandingan tersebut, delapan gol di antaranya dicetak barisan penyerang dan gelandang Prancis, yakni Olivier Giroud (3 gol), Antoine Griezmann (2), Kylian Mbappe (1), Corentin Toliso (1), dan Eduardo Camavinga (1).
Khusus Giroud dan Camavinga, keduanya menorehkan catatan tersendiri. Giroud telah mencetak 42 gol. Penyerang Chelsea tersebut menempati posisi kedua daftar pencetak gol terbanyak Prancis di bawah Thierry Henry (51 gol).
Giroud mengungkapkan rasa bangganya bisa mencatatkan rekor. Dia mengindikasikan tidak pernah puas dan akan terus memberikan seluruh kemampuan terbaik agar bisa terus mencetak gol bagi negaranya.
“Ini sebuah kehormatan. Pertandingan melawan Ukraina memang uji coba, tapi sekaligus penampilan ke-100 saya bersama Prancis sehingga ini sangat emosional. Sekarang, saya tidak akan membatasi diri dan ingin terus mencetak gol,” tandas Giroud, dilansir Daily Mail.
Sementara Camavinga menjadi pemain termuda kedua Prancis (17 tahun 11 bulan) yang mencetak gol untuk Les Bleus setelah Maurice Gastiger (17 tahun, 5 bulan) saat melawan Swiss pada Maret 1914. (Baca juga: Tangkap dan ANiaya Wartawan, Polri Didesak Evaluasi Pola Pengaamanan Unras)
Camavinga bergabung ke dalam skuad Les Bleus pada September, pengganti Paul Pogba yang positif Covid-19, juga menjadi pemain debutan termuda Prancis dalam 106 tahun terakhir ketika masuk sebagai pemain pengganti melawan Kroasia.
Kehadiran Camavinga membuat Pelatih Didier Deschamps terkesan. Meski mengakui khawatir dengan ekspektasi tinggi publik, Deschamps mengungkapkan dengan kemampuan yang dimilikinya sangat sulit untuk tidak membawa Camavinga ke skuad Prancis.
“Sangat sulit mengeluarkan Camavinga dari tim mengingat bagaimana dia bermain. Dia masih sangat muda dengan keterampilan besar dan bakat hebat. Saya sudah memilihnya bulan lalu. Saya pikir dia cukup bagus dan itulah mengapa dia bermain. Dia perlu menunjukkan keahliannya di lapangan, meski kami juga tidak boleh membebaninya terlalu banyak,” ungkap Deschamps, dilansir as.com.
Gemilangnya kinerja lini depan plus tiga kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir membuat Prancis begitu percaya diri mengarungi dua pertandingan Grup A3 saat menjamu Portugal di Stade de France, Senin (12/10), dan Kroasia, Kamis (15/10/2020). (Baca juga: Belajar Harus Tetap Menyenangkan)
Khusus melawan Portugal, Deschamps bakal menurunkan komposisi terbaik. Kembalinya Pogba membuat persaingan di lini tengah kian sengit. Giroud dan Anthony Martial bakal diandalkan di depan. Hugo Lloris bekal menjaga mistar gawang.
Kekuatan utama sangat diperlukan Les Bleus mengingat Portugal adalah lawan kuat. Dari dua pertemuan terakhir di ajang kompetitif, keduanya sama-sama mengoleksi satu kemenangan. Saat ini, Prancis dan Portugal juga mengumpulkan enam poin di klasemen sementara Grup A3.
Di sisi Portugal, tim berjuluk A Selecao das Quinas tersebut datang dengan membawa dua kemenangan dan satu imbang dalam tiga pertandingan terakhir, termasuk saat ditahan tanpa gol oleh Spanyol pada laga uji coba, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Erdogan Konfirmasi Telah Kerahkan Tentara Turki ke Qatar)
Pelatih Fernando Santos mengakui jika performa timnya tidak terlalu bagus saat melawan Spanyol. Terbukti, mereka memberikan banyak ruang bagi lawan dan tidak terorganisasi. Karena itu, Santos mengatakan Cristiano Ronaldo (CR7) dkk harus menunjukkan kualitas terbaik jika ingin mengalahkan Prancis.
“Saya berharap melawan Prancis , tim lebih banyak kerja sama. Kami akan berhasil mengoreksi hal-hal tertentu dan menunjukkan seperti apa kekuatan Portugal yang sebenarnya, Kami adalah juara bertahan Piala Eropa dan juara Nations League musim lalu,“ ujar Santo.
Sementara itu, pada pertandingan Nations League lainnya, Inggris akan menjamu Belgia di Wembley Stadium, Minggu (11/10/2020). The Three Lions yang berada di urutan kedua klasemen sementara Grup A2 (empat poin) bertekad menggeser Belgia dari urutan teratas (enam poin). (Baca juga: Waspada! Seks Oral Bisa Sebabkan Kanker Tenggorokan)
Laju Inggris tahun ini terbilang cukup baik. Mereka dua kali menang dan satu imbang, termasuk saat mengalahkan Wales 3-0 di pertandingan uji coba, Jumat (9/10/2020). Tiga gol Inggris masing-masing disumbangkan Dominic Carvert-Lewin (25), Connor Coady (53), dan Danny Ings (63).
Terasa istimewa lantaran Carvert-Lewin mencetak gol pada pertandingan debut di Inggris. Sementara Coady dan Ings mencetak gol internasional pertamanya. Proses rotasi yang berjalan baik di dalam skuad membuat Pelatih Gareth Southgate puas.
Dia bahkan mengultimatum para pemain yang bandel agar bekerja lebih keras dan menjaga sikap bila ingin menjaga peluang masuk skuad Inggris di Piala Eropa tahun depan.
Pernyataan Southgate melecut semangat Jadon Sancho, Ben Chilwell, dan Tammy Abraham yang sebelumnya dicoret karena kedapatan melanggar protokol kesehatan dengan menghadiri pesta, akhir pekan lalu. Ketiganya dikabarkan negatif Covid-19 dan siap bermain menghadapi Belgia dan Denmark, Kamis (15/10/2020).
“Jika Anda memiliki seragam atau tempat di skuad, Anda tidak ingin membiarkan orang lain memiliki kesempatan untuk mengambilnya dan kapan pun kami memberikan debut atau memberi waktu di lapangan kepada orang-orang yang pantas mendapatkannya, ada peluang bagi mereka. Beberapa melakukan itu dan ada persaingan untuk memperebutkan tempat di tim, tidak hanya skuad saat ini, tapi pemain di luar itu,” papar Southgate.
Namun, ambisi Inggris mengambil alih puncak klasemen sementara Grup A2 sepertinya tidak akan mudah mengingat Belgia diyakini bakal menurunkan kekuatan terbaik, yakni kapten Eden Hazard, Romelu Lukaku, Jan Verthongen, Yannick Carrasco, hingga Kevin de Bruyne. (Lihat videonya: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk Polisi)
Hal itu tergambar jelas dari komposisi pemain lapis kedua yang diturunkan Pelatih Roberto Martinez saat ditahan 1-1 oleh Pantai Gading di pertandingan uji coba, Jumat (9/10/2020). The Red Devils seolah tidak peduli meski rekor 12 kemenangan beruntun mereka berakhir. (Alimansyah)
(ysw)