Gara-gara Virus Corona, Dortmund Alami Kerugian Ratusan Miliar Rupiah

Senin, 12 Oktober 2020 - 23:05 WIB
loading...
Gara-gara Virus Corona, Dortmund Alami Kerugian Ratusan Miliar Rupiah
Borussia Dortmund mengalami kerugian ratusan miliar karena pandemi virus corona. Foto : Bundesliga
A A A
DORTMUND - Pandemi virus corona benar-benar meluluhlantakan semua lini, terutama perekonomian. Borussia Dortmund salah satunya di mana mereka harus mengalami kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.

Seperti dilaporkan Footballeconomy, Senin (12/10/2020), pada Agustus saja, klub Bundesliga itu melaporkan kerugian sampai 44 Juta Euro atau setara dengan Rp 164 Miliar. Itu merupakan defisit terburuk pertama dalam 12 tahun terakhir. (Baca juga : Haaland Bawa Dortmund Kembali ke Jalur Kemenangan )

Dalam laporan keuangan 224 halaman yang baru-baru ini dirilis, manajemen Dortmund menulis bahwa Covid-19 juga diperkirakan akan berdampak besar pada keuangan klub pada 2020/21. Menurut Direktur Pelaksana Dortmund Hans-Joachim Watzke memperkirakan klubnya bakal rugi sekitar 70 Juta Euro sampai 75 Juta Euro pada 2020/2021.

Klub menyatakan bahwa ada tingkat ketidakpastian yang tinggi dan bahwa Covid-19 akan mempengaruhi hampir semua aliran pendapatan. Pada 2019/20, Dortmund memiliki omset 442,1 Juta Euro termasuk pendapatan transfer.

Namun angka itu diperkirakan turun sekitar 20 persen terutama karena penurunan pendapatan dari bisnis transfer. Bursa transfer yang baru saja selesai sangat tidak biasa bagi Dortmund karena mereka hanya memiliki pendapatan transfer sekitar 5 Juta Euro. Tapi jika Jadon Sancho dijual di jendela musim dingin dengan harga permintaan yang dilaporkan lebih dari 120 Juta Euro peluang untuk menutup kerugian. (Baca juga : Dortmund Pastikan Sancho Tidak Akan Gabung Setan Merah )

Dalam laporan keuangan, manajemen menekankan bahwa perhatian utamanya di tahun keuangan ini adalah mengelola biaya operasional klub karena terkait dengan jumlah pertandingan yang dimainkan tim. Dengan demikian, hasil yang lebih baik berarti kompensasi yang lebih besar untuk para pemain dan dengan demikian biaya yang lebih tinggi untuk klub.
(bbk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3127 seconds (0.1#10.140)