Kuncinya Mematikan Aliran Bola ke Lukaku

Selasa, 13 Oktober 2020 - 12:35 WIB
loading...
Kuncinya Mematikan Aliran Bola ke Lukaku
Penyerang Belgia Romelu Lukaku berebut bola dengan pemain belakang Kieran Trippier saat pertandingan UEFA Nations League, League A, Grup 2 di Wembley Stadium, London, (12/10/2020). Foto/Reuters
A A A
LONDON - Peningkatan level permainan terus ditunjukkan Inggris di bawah Gareth Southgate. Potensi berlimpah di dalam skuad The Three Lions mampu dimaksimalkan lantaran diimbangi dengan penerapan strategi permainan yang tepat.

Kemenangan 2-1 yang diraih Inggris atas tim peringkat 1 dunia Belgia pada pertandingan Nations League Grup A2 di Wembley Stadium, Minggu (11/10), didapatkan berkat kejelian Southgate mengubah taktik di jeda paruh waktu. Di babak pertama, Inggris memulai dengan formasi 3-4-3, tapi tanpa pemain sayap kiri. Ada kekhawatiran prapertandingan tentang keseimbangan tim apakah Declan Rice dan Jordan Henderson dapat memberikan kreativitas yang dibutuhkan tuan rumah ketika menguasai bola? (Baca: Nasihat Indah Aa Gym: Jangan Mempersulit Diri!)

Keberadaan Romelu Lukaku dengan dukungan Yannick Carrasco dan Kevin de Bruyne berulang kali menemukan area berbahaya dan memberikan permasalahan bagi lini pertahanan Inggris yang diisi Harry Maguire, Eric Dier, dan Kyle Walker. Kecepatan Lukaku memaksa Dier menjatuhkannya di kotak penalti. Eksekusi penalti Lukaku pada menit ke-16 membawa Belgia unggul 1-0.

Dominasi Belgia begitu terlihat di babak kedua, tapi Inggris mampu menyamakan kedudukan melalui penalti Marcus Rashford (39). Hukuman itu diberikan wasit setelah Henderson dilanggar Thomas Meunier. Saat imbang, Southgate menginstruksikan dua bek Kieran Trippier dan Trent Alexander-Arnold yang semula naik untuk sedikit turun ke dalam ruang antara pertahanan dan lini tengah Belgia.

Masuknya Dominic Calvert-Lewin, Kalvin Phillips, dan Reece James di babak kedua membuat Inggris tetap menyerang, menekan bola, dan mencoba merebutnya kembali secepat mungkin. Mereka tidak ingin Belgia sering menguasai bola, terutama di bagian tengah. Hasilnya, aliran bola Belgia ke Lukaku berhasil diredam. Inggris berbalik mendominasi bola dan para pemainnya sangat baik dalam mencari posisi ketika menyerang.

Kombinasi Rice, Alexander-Arnold, dan Trippier memudahkan Mason Mount mencetak gol pada menit ke-64. Skor 2-1 bertahan hingga pertandingan usai. Pekerjaan yang dilakukan Southgate membuktikan dirinya mampu menemukan solusi jitu untuk tim ketika menghadapi tim-tim kuat jelas layak diapresiasi. Namun, Southgate mengatakan kemenangan tersebut adalah hasil kerja keras seluruh anggota tim. (Baca juga: PSBB Diperpanjang, Sekolah di Jakarta Belum Bisa Terapkan Tatap Muka)

Dia menilai performa Inggris sangat baik saat bertahan maupun menyerang. Southgate juga ingin menekankan bahwa ini adalah performa pertahanan yang brilian dari depan hingga belakang. “Secara posisional kami hampir sempurna dan cerdas dalam menekan. Kepada seluruh tim, Saya sangat bangga dengan apa yang mereka lakukan,” ungkap Southgate, dilansir Skysports.

Hasil positif atas Belgia melanjutkan tren bagus Inggris yang telah memenangkan 20 dari 21 pertandingan kandang terakhir mereka, mencetak 67 gol dan hanya kebobolan 10 gol. The Three Lions pun naik ke puncak klasemen sementara Grup A2 dengan tujuh poin. Pada pertandingan selanjutnya, Inggris akan menghadapi Denmark, Kamis (15/10).

Di kubu lawan, Belgia kalah keempat kali dalam 47 pertandingan di bawah kendali Roberto Martinez dan untuk pertama kalinya mengalami kekalahan sejak November 2018 versus Swiss. Akibatnya, Belgia turun ke urutan kedua klasemen sementara Grup A2 (enam poin). (Lihat videonya: Kelompok Geng Motor di Medan Terjaring Razia Polisi)

Menganggapi kinerja timnya yang belum mencicipi kemenangan di dua pertandingan terakhir setelah ditahan 1-1 oleh Pantai Gading dalam laga uji coba, Jumat (9/10), Martinez mengakui jika kekalahan dari Inggris disebabkan menurunnya performa mereka terutama di babak kedua. Meski demikian, Martinez enggan larut dalam kekecewaan dan memilih mempersiapkan timnya jelang pertandingan berikutnya melawan Islandia, Kamis (15/10).

“Kami memainkan babak pertama di Wembley yang sangat bagus. Tapi, di babak kedua tidak cukup bagus. Anda kalah dalam permainan. Meski demikian, kami memiliki beberapa peluang bagus. Sayang, kami kalah," tandas Martinez. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1034 seconds (0.1#10.140)