UEFA Nation Leugue 2020/2021, Tim Unggulan Mulai Terganggu
loading...
A
A
A
LONDON - Tim-tim elite di Nations League musim 2020/21 , mulai terganggu. Jika sebelumnya tidak mengalami hambatan berarti, laju mereka mulai tersendat dengan hasil kurang memuaskan.
Setelah Spanyol kalah 0-1 dari Ukraina dan Jerman ditahan 3-3 oleh Swiss, Rabu (14/10), giliran Italia gagal menang. Tim berjuluk Gli Azzurri tersebut ditahan 1-1 Belanda pada pertandingan Grup A1 di Gewiss Stadium, Kamis (15/10). Unggul melalui Lorenzo Pellegrini pada menit ke-16, Italia gagal mendulang tiga poin setelah Belanda menyamakan kedudukan oleh gol Donny van De Beek (25). (Baca: Inilah Tabiat Buruk Suami yang Harus Dijauhi)
Meski belum terkalahkan dalam 19 pertandingan kompetitif terakhir, satu poin kontra Belanda, menjadi indikasi perjalanan Italia di Nations League musim ini tidak mudah. Tercatat, dari empat pertandingan Grup A1, mereka telah meraih tiga kali imbang dan baru satu kali menang.
Akibatnya, Italia melorot ke posisi kedua klasemen sementara Grup A1 dengan enam poin, tertinggal satu poin dari Polandia yang berada di peringkat teratas. Pelatih Roberto Mancini mengakui jika Belanda menyulitkan mereka di sepanjang pertandingan. Mancini sedikit menyayangkan Italia gagal menambah gol, padahal menguasai 55% bola dan melepaskan enam tendangan on target.
“Itu adalah permainan yang indah, menghibur, pertarungan dengan kedua belah tim mencoba untuk menang sampai akhir. Belanda adalah tim yang hebat. Kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit," ungkap Mancini dilansir uefa.com.
Karena itu, Mancini cukup senang dengan hasil imbang melawan Belanda. Pelatih berusia 55 tahun tersebut optimistis Italia tetap berada di jalur tepat dan berjanji akan menyapu bersih dua pertandingan Grup A1 kontra Polandia serta Bosnia & Herzegovina, 16 dan 19 November mendatang, sekaligus melaju ke babak semifinal Nations League. (Baca juga: Pendidikan Guru Penggerak Diikuti 2.800 Guru)
“Bulan depan kami akan head-to-head dengan Polandia memperebutkan puncak klasemen sementara Grup A1. Kami akan memenangi dua pertandingan berikutnya dan lolos ke semifinal,” tegas Mancini.
Kesulitan Italia tidak terlepas dari perubahan taktik yang diterapkan Pelatih Belanda Frank de Boer. Keputusannya menggunakan pola 5-3-2 terbilang mengejutkan. Di dua pertandingan sebelumnya, De Boer menerapkan 4-3-3 dan 4-2-3-1. Eksperimen tersebut terbukti tepat. Lini belakang yang dijaga Stevan de Vrij dan Virgil van Dijk begitu solid dan sulit ditembus. Hal itu membuat lini tengah leluasa membantu serangan.
“Saya ingin bermain dengan lima pemain di belakang sehingga penyerang saya tidak harus terus mengejar pemain mereka yang maju ke depan. Pada dasarnya ini hanya masalah melihat lawan dengan sangat rasional dan mencari tahu apa yang bisa kami tawarkan sebagai balasannya,” papar De Boer.
Dua hasil imbang di dua pertandingan terakhir menempatkan Belanda di posisi ketiga klasemen sementara Grup A1 dengan lima poin. De Boer menegaskan De Oranje akan terus menunjukkan fleksibilitas dan berjuang keras untuk meraih hasil terbaik di fase Grup A1. De Boer berambisi mempersembahkan kemenangan perdananya bagi Belanda saat melawan Bosnia & Herzegovina, 16 November mendatang. (Baca juga: Jaga Kesehatan Mata, Batasi Anak Main Gadget)
Setelah Spanyol kalah 0-1 dari Ukraina dan Jerman ditahan 3-3 oleh Swiss, Rabu (14/10), giliran Italia gagal menang. Tim berjuluk Gli Azzurri tersebut ditahan 1-1 Belanda pada pertandingan Grup A1 di Gewiss Stadium, Kamis (15/10). Unggul melalui Lorenzo Pellegrini pada menit ke-16, Italia gagal mendulang tiga poin setelah Belanda menyamakan kedudukan oleh gol Donny van De Beek (25). (Baca: Inilah Tabiat Buruk Suami yang Harus Dijauhi)
Meski belum terkalahkan dalam 19 pertandingan kompetitif terakhir, satu poin kontra Belanda, menjadi indikasi perjalanan Italia di Nations League musim ini tidak mudah. Tercatat, dari empat pertandingan Grup A1, mereka telah meraih tiga kali imbang dan baru satu kali menang.
Akibatnya, Italia melorot ke posisi kedua klasemen sementara Grup A1 dengan enam poin, tertinggal satu poin dari Polandia yang berada di peringkat teratas. Pelatih Roberto Mancini mengakui jika Belanda menyulitkan mereka di sepanjang pertandingan. Mancini sedikit menyayangkan Italia gagal menambah gol, padahal menguasai 55% bola dan melepaskan enam tendangan on target.
“Itu adalah permainan yang indah, menghibur, pertarungan dengan kedua belah tim mencoba untuk menang sampai akhir. Belanda adalah tim yang hebat. Kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit," ungkap Mancini dilansir uefa.com.
Karena itu, Mancini cukup senang dengan hasil imbang melawan Belanda. Pelatih berusia 55 tahun tersebut optimistis Italia tetap berada di jalur tepat dan berjanji akan menyapu bersih dua pertandingan Grup A1 kontra Polandia serta Bosnia & Herzegovina, 16 dan 19 November mendatang, sekaligus melaju ke babak semifinal Nations League. (Baca juga: Pendidikan Guru Penggerak Diikuti 2.800 Guru)
“Bulan depan kami akan head-to-head dengan Polandia memperebutkan puncak klasemen sementara Grup A1. Kami akan memenangi dua pertandingan berikutnya dan lolos ke semifinal,” tegas Mancini.
Kesulitan Italia tidak terlepas dari perubahan taktik yang diterapkan Pelatih Belanda Frank de Boer. Keputusannya menggunakan pola 5-3-2 terbilang mengejutkan. Di dua pertandingan sebelumnya, De Boer menerapkan 4-3-3 dan 4-2-3-1. Eksperimen tersebut terbukti tepat. Lini belakang yang dijaga Stevan de Vrij dan Virgil van Dijk begitu solid dan sulit ditembus. Hal itu membuat lini tengah leluasa membantu serangan.
“Saya ingin bermain dengan lima pemain di belakang sehingga penyerang saya tidak harus terus mengejar pemain mereka yang maju ke depan. Pada dasarnya ini hanya masalah melihat lawan dengan sangat rasional dan mencari tahu apa yang bisa kami tawarkan sebagai balasannya,” papar De Boer.
Dua hasil imbang di dua pertandingan terakhir menempatkan Belanda di posisi ketiga klasemen sementara Grup A1 dengan lima poin. De Boer menegaskan De Oranje akan terus menunjukkan fleksibilitas dan berjuang keras untuk meraih hasil terbaik di fase Grup A1. De Boer berambisi mempersembahkan kemenangan perdananya bagi Belanda saat melawan Bosnia & Herzegovina, 16 November mendatang. (Baca juga: Jaga Kesehatan Mata, Batasi Anak Main Gadget)