Tenis Punya Grand Slam, Balap Sepeda Ada Grand Tour
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seri lomba balap sepeda akbar (Grand Tour) 2020 akhirnya terselenggara seluruhnya. Menyusul keberhasilan penyelenggaraan Tour de France (TdF) dan Giro d’Italia (Giro), Selasa (20/10) giliran bendera start Vuelta a Espana (Vuelta) dikibaskan. 218 pembalap yang tergabung dalam 22 tim berpartisipasi mengikuti lomba yang terdiri dari 18 etape. Balapan akan berakhir tanggal 8 November di Alto de la Covatilla.
Etape pertama dimenangi pembalap dari tim Jumbo-Visma, Primoz Roglic. Jarak 173 km yang didominasi tanjakan dari Irun ke Eibar dilahapnya dalam 4 jam 22 menit 24 detik. Pembalap Slovenia pun berhak mengenakan jersi merah, simbol pemimpin kualifikasi umum.
Roglic, sang juara bertahan, sangat berambisi memenangi lagi Vuelta tahun ini demi mengobati kekecewaannya di Tour de France (29 Agustus-20 September). Gelar juara sirna setelah menguasai jersi kuning hingga memasuki etape terakhir. Di etape penutupan ia harus mengakui keunggulan kolega senegaranya, Tadej Pogacar yang mencatat waktu tercepat di nomor individual time trial.
Seperti TdF dan Giro, Vuelta juga nyaris batal digelar akibat wabah Covid-19. Sedianya ajang ini digelar 14 Agustus-6 September. Vuelta seri ke 75 akhirnya mendapat izin UCI (organisasi balap sepeda internasional) setelah panitia lokal bersedia memberlakukan protokol kesehatan serta memangkas jumlah etape dari 18 menjadi 15.
Sebagai rangkaian Grand Tour, sejumlah pembalap kondang berpartisipasi di lomba ini. Ada Chris Froome (juara TdF 2013, 2015, 2016, 2017), Tom Dumoulin (juara Giro 2017), jago tuan rumah Alejandro Valverde (juara dunia 2018 dan Vuelta 2009) dan si juara anyar TdF Tadej Pogacar.
Senasib dengan Vuelta, TdF dan Giro juga mengalami penundaan waktu penyelenggaraan. Semula TdF edisi ke 107 akan digelar mulai 27 Juni silam. Lantaran pandemi, lomba balap sepeda paling berat itu diundur ke 29 Agustus-20 September. Lomba yang mengambil titik start di Nice berakhir di Champs Elyse’es. Total 176 pembalap dari 22 tim berpartisipasi di ajang yang terdiri dari 21 etape (3.484,2 km).
Pemimpin kualifikasi umum TdF ditandai dengan jersi kuning (maillot jaune). Hadiah uang yang disediakan panitia TdF adalah 500.000 Euro, atau sekitar Rp 8,75 miliar. Setiap pebalap yang memenangi tiap etape mendapatkan 11.000 Eruro atau sekitar Rp 192,5 juta. Sedangkan pebalap yang memakai kaos kuning, yaitu yang tertinggi memperoleh poin, setiap harinya mendapat hadiah 500 Euro atau sekitar Rp 8,75 juta/hari.
baca juga: https://sports.sindonews.com/read/172528/51/tak-sekedar-juara-pogacar-ukir-sejarah-di-tour-de-france-2020-1600751388
Ada pun Giro semestinya diselenggarakan pada 9-31 Mei. Tapi pada balapan yang tahun ini memasuki tahun ke 102 diundur ke tanggal 3-25 Oktober. Lomba berjarak 3,497.9 km tahun untuk sementara dikuasai pembalap Portugal João Almeida. Tergabung dalam tim Deceuninck–Quick-Step pembalap 22 tahun itu sudah mengenakan jersi berwarna pink sejak etape 3.
Seperti kandidat kuat pemenagng Giro 2020 Joao Almeida, juara TdF Pogacar juga berusia 22 tahun. Lantas siapa bakal muncul sebagai pemenang Vuelta? Tampaknya Roglic tak akan membiarkan Pogacar untuk kembali mempermalukannya.
Grand Slam tanpa Wimbledon
Berbeda dengan balap sepeda, cabang olah raga tenis yang terkenal dengan turnamen Grand Slam (Wimbledon, Australia Terbuka, Prancis Terbuka dan AS Terbuka) tak kuasa mengkhatamkan penyelenggaraan turnamen akbar tersebut. Turnamen Wimbledon yang biasanya berlangsung bulan Juli batal digelar. Kenyataan ini adalah kali pertama sejak Perang Dunia II.
baca juga: https://sports.sindonews.com/read/97212/51/mantap-uang-hadiah-wimbledon-2020-dibagikan-ke-pemain-1594397233
Dan untuk tahun depan, All England Lawn Tennis Club (AELTC), penyelenggara Grand Slam Wimbledon mempertimbangkan untuk melangsungkan pertandingan tanpa penonton. "Kami mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19," kata pernyataan Ketua Eksekutif AELTC Sally Bolton. Rencananya, Wimbledon 2021 akan berlangsung mulai 28 Juni hingga 11 Juli.
Turnamen tanpa kehadiran penonton sudah dialaksanakan pada penyelenggaraan dua seri Grand Slam tahun ini (AS Terbuka dan Prancis Terbuka). Akan halnya Australia Terbuka berlangsung normal. Maklum saat turnamen digelar Februari silam, Covid-19 belum dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO.
Etape pertama dimenangi pembalap dari tim Jumbo-Visma, Primoz Roglic. Jarak 173 km yang didominasi tanjakan dari Irun ke Eibar dilahapnya dalam 4 jam 22 menit 24 detik. Pembalap Slovenia pun berhak mengenakan jersi merah, simbol pemimpin kualifikasi umum.
Roglic, sang juara bertahan, sangat berambisi memenangi lagi Vuelta tahun ini demi mengobati kekecewaannya di Tour de France (29 Agustus-20 September). Gelar juara sirna setelah menguasai jersi kuning hingga memasuki etape terakhir. Di etape penutupan ia harus mengakui keunggulan kolega senegaranya, Tadej Pogacar yang mencatat waktu tercepat di nomor individual time trial.
Seperti TdF dan Giro, Vuelta juga nyaris batal digelar akibat wabah Covid-19. Sedianya ajang ini digelar 14 Agustus-6 September. Vuelta seri ke 75 akhirnya mendapat izin UCI (organisasi balap sepeda internasional) setelah panitia lokal bersedia memberlakukan protokol kesehatan serta memangkas jumlah etape dari 18 menjadi 15.
Sebagai rangkaian Grand Tour, sejumlah pembalap kondang berpartisipasi di lomba ini. Ada Chris Froome (juara TdF 2013, 2015, 2016, 2017), Tom Dumoulin (juara Giro 2017), jago tuan rumah Alejandro Valverde (juara dunia 2018 dan Vuelta 2009) dan si juara anyar TdF Tadej Pogacar.
Senasib dengan Vuelta, TdF dan Giro juga mengalami penundaan waktu penyelenggaraan. Semula TdF edisi ke 107 akan digelar mulai 27 Juni silam. Lantaran pandemi, lomba balap sepeda paling berat itu diundur ke 29 Agustus-20 September. Lomba yang mengambil titik start di Nice berakhir di Champs Elyse’es. Total 176 pembalap dari 22 tim berpartisipasi di ajang yang terdiri dari 21 etape (3.484,2 km).
Pemimpin kualifikasi umum TdF ditandai dengan jersi kuning (maillot jaune). Hadiah uang yang disediakan panitia TdF adalah 500.000 Euro, atau sekitar Rp 8,75 miliar. Setiap pebalap yang memenangi tiap etape mendapatkan 11.000 Eruro atau sekitar Rp 192,5 juta. Sedangkan pebalap yang memakai kaos kuning, yaitu yang tertinggi memperoleh poin, setiap harinya mendapat hadiah 500 Euro atau sekitar Rp 8,75 juta/hari.
baca juga: https://sports.sindonews.com/read/172528/51/tak-sekedar-juara-pogacar-ukir-sejarah-di-tour-de-france-2020-1600751388
Ada pun Giro semestinya diselenggarakan pada 9-31 Mei. Tapi pada balapan yang tahun ini memasuki tahun ke 102 diundur ke tanggal 3-25 Oktober. Lomba berjarak 3,497.9 km tahun untuk sementara dikuasai pembalap Portugal João Almeida. Tergabung dalam tim Deceuninck–Quick-Step pembalap 22 tahun itu sudah mengenakan jersi berwarna pink sejak etape 3.
Seperti kandidat kuat pemenagng Giro 2020 Joao Almeida, juara TdF Pogacar juga berusia 22 tahun. Lantas siapa bakal muncul sebagai pemenang Vuelta? Tampaknya Roglic tak akan membiarkan Pogacar untuk kembali mempermalukannya.
Grand Slam tanpa Wimbledon
Berbeda dengan balap sepeda, cabang olah raga tenis yang terkenal dengan turnamen Grand Slam (Wimbledon, Australia Terbuka, Prancis Terbuka dan AS Terbuka) tak kuasa mengkhatamkan penyelenggaraan turnamen akbar tersebut. Turnamen Wimbledon yang biasanya berlangsung bulan Juli batal digelar. Kenyataan ini adalah kali pertama sejak Perang Dunia II.
baca juga: https://sports.sindonews.com/read/97212/51/mantap-uang-hadiah-wimbledon-2020-dibagikan-ke-pemain-1594397233
Dan untuk tahun depan, All England Lawn Tennis Club (AELTC), penyelenggara Grand Slam Wimbledon mempertimbangkan untuk melangsungkan pertandingan tanpa penonton. "Kami mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19," kata pernyataan Ketua Eksekutif AELTC Sally Bolton. Rencananya, Wimbledon 2021 akan berlangsung mulai 28 Juni hingga 11 Juli.
Turnamen tanpa kehadiran penonton sudah dialaksanakan pada penyelenggaraan dua seri Grand Slam tahun ini (AS Terbuka dan Prancis Terbuka). Akan halnya Australia Terbuka berlangsung normal. Maklum saat turnamen digelar Februari silam, Covid-19 belum dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO.
(rza)